Investasi, Milenial

Cara Melakukan Manajemen Aset untuk Milenial

Ajaib.co.id – Pernah mengenal istilah manajemen aset? Dalam pengertiannya, manajemen aset bisa didefinisikan sebagai sistem yang berlaku untuk mengelola kekayaan baik itu dalam bentuk tabungan dan investasi. Dalam dunia profesional, manajemen aset ini dilakukan oleh seorang fund manager atau manajer investasi mengingat tanggung jawabnya dalam mengelola dana yang besar.

Nah, jika begitu, perlukah milenial melakukan manajemen aset? Bukankah secara rata-rata dana tabungan dan investasi yang mereka kelola masih relatif sedikit? Pada dasarnya, baik handphone, motor, rumah, apartemen hingga tabungan dan saham adalah aset yang dapat dibedakan menjadi kategori aset lancar dan aset tidak lancar. 

Aset lancar termasuk di dalamnya adalah tabungan, deposito, obligasi dan saham merupakan aset yang tidak sulit dikonversi menjadi uang tunai sehingga disebut sebagai aset likuid. Sedangkan handphone, motor, tanah, dan rumah cenderung sulit untuk diperjualbelikan dalam bentuk uang tunai dalam waktu singkat.

Nah, jenis aset apa yang disarankan untuk dimiliki milenial? Apa mungkin milenial bisa mencapai tujuan manajemen aset untuk memiliki aset rumah hanya dalam beberapa tahun pertama masa kerjanya? Jawabannya tentu bisa dengan menggunakan tips berikut ini.

1. Mulai dengan Investasi Terlebih Dahulu

Dikutip dari artikel Detik, peneliti INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menyarankan generasi milenial untuk berinvestasi dibandingkan dengan menabung. Hal ini tentu saja dikarenakan instrumen investasi memberikan imbal hasil keuntungan yang lebih besar dibandingkan sekadar menabung.

“Kalau dilihat dari imbal hasil menabung bunganya hanya 5 persen per tahun, belum lagi dikurangi inflasi 3,2 persen. Ini artinya rata-rata hanya dapat keuntungan 1,8 persen,” jelas Bhima.

Sedangkan untuk investasi, Bhima mengatakan milenial bisa mempertimbangkan instrumen surat utang pemerintah karena imbal hasil yang diberikannya bisa mencapai 6-7 persen per tahun. Di sisi lain, instrumen pasar saham juga bisa memberikan profit yang menggiurkan jika pasar sedang dalam kondisi kondusif. 

Nah, dalam hal ini, Ajaib juga menawarkan platform online investasi saham yakni Ajaib Sekuritas Asia yang sudah bisa kamu unduh melalui aplikasi Google Play Store dan Apple Store.

2. Memiliki Tabungan Emas

Terdapat alternatif lain untuk mengelola aset bagi milenial yakni dengan cara berinvestasi pada emas batangan yang terpantau terus berkilau selama masa pandemi.

Bisnis.com melalui data Bloombergmerincikan harga emas untuk kontrak Agustus di bursa Comex menguat 1,5 persen menjadi US$1.843,90 per troy ounce pada perdagangan Selasa (21/7). Harga tersebut merupakan level penutupan tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak September 2011. 

Sedangkan, kontrak berjangka emas kini terpaut US$100 di bawah level tertinggi sepanjang masa US$1.923,70 yang dicatatkan pada 2011.

Hingga Rabu (22/7), harga emas batangan Antam juga sudah dibanderol dengan harga Rp982 ribu atau hampir Rp1 juta per gramnya. Sementara, harga jual kembali (buyback) emas batangan Antam tetap stabil di level Rp881.000 per gram.

Jadi, sepanjang tahun berjalan, harga emas antam sudah menguat Rp220 ribu untuk ukuran 1 gram atau 28,87 persen dari awal perdagangannya (2/1) pada posisi Rp762.000.

Bhima lebih lanjut menjelaskan bahwa secara rata-rata emas bisa naik di atas 25 persen per tahun nya. Menurutnya, emas batangan adalah aset likuid yang bisa ditransaksikan dalam waktu genting.

“Dalam setahun emas itu naik di atas 25 persen. Emas batangan adalah aset likuid, kalau butuh mendadak untuk jalan-jalan atau memenuhi kebutuhan tinggal dijual atau digadaikan,” ujar Bhima.

Kabar baiknya, saat ini banyak juga platform marketplace yang menawarkan fasilitas investasi tabungan yang bisa dicicil dengan harga yang terjangkau juga, lho.

3. Mempunyai Uang Denominasi Asing

Selain dari pada emas, memiliki aset tabungan atau uang tunai dengan denominasi mata uang asing juga sangat disarankan bagi milenial. Bersamaan dengan emas, kurs mata uang asing dominan seperti dolar AS, yen Jepang dan franc Swiss yang umum disebut asset haven akan menguat terhadap rupiah ketika ekonomi sedang tidak kondusif.

Per Rabu (22/7), kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) oleh Bank Indonesia menempatkan rupiah pada level Rp14.655 per dollar AS.

Padahal, berdasarkan sumber yang sama, rupiah baru-baru ini pernah mengecap level tertingginya pada Senin (8/6) di level Rp13.956 per dolar AS dan level terendahnya pada Kamis (2/4) di level Rp16.741 per dolar AS sepanjang masa pandemi.

Hal ini berarti, secara year-to-date, rupiah sudah melemah 5,47 persen dari posisi awal tahun yakni Rp13.895 per dolar AS. Meskipun profit yang dihasilkan relatif kecil, namun menyimpan uang dengan mata uang asing bisa jadi salah satu alternatif bagi kamu yang gemar melakukan transaksi dan perjalanan ke luar negeri, hingga motif berjaga-jaga nantinya.

4. Memiliki Kendaraan dan Rumah Pribadi Hanya Jika Diperlukan

Disarankan untuk milenial memiliki aset rumah dan aset kendaraan pribadi hanya jika memang benar-benar membutuhkannya. Baik rumah maupun kendaraan pribadi adalah konsumsi yang mana jika kamu tergoda untuk menerima fasilitas kredit bisa jadi kamu tidak bisa keluar dari jeratannya.

Perencana keuangan Ahmad Ghozali melalui Kompas.com mengatakan memiliki rumah pertama tanpa menggunakan fasilitas kredit pemilikan rumah atau KPR sangat sulit dikarenakan harga tanah yang terus membumbung tinggi.

Namun, bukan berarti kamu dilarang untuk memilikinya, lho. Jika kamu sudah atau berencana untuk memiliki keluarga, maka rumah adalah kebutuhan papan yang sangat penting. Jadi, mulailah dengan membeli tanah atau kaveling tanah dan bangun secara bertahap atau membeli rumah dari hasil lelang bank.

Di sisi lain, belilah kendaraan pribadi jika memang mobilitas kamu terganggu andaikata kamu harus terus-terusan menggunakan kendaraan umum.

Artikel Terkait