Ajaib.co.id – Pengetahuan akan seluk beluk saham tidak ada salahnya diketahui jika kita ingin bermain saham. Kendati tidak terlalu krusial, namun sedikit informasi itu penting. Sebab, saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia itu terbilang banyak dan kita harus tahu informasi atas saham-saham yang terdaftar. Kali ini, Ajaib akan bahas mengenai saham PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (Telkom) yang merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Telkom Akses, Telkom Metra.
Tahun Pertama Saham TLKM Diperdagangkan
Tanggal 14 November 1995, TLKM melakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX). Keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE), dan Bursa Efek London (LSE).
Saham ini juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo (TSE). Di mana, jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak Mei 2014, saham Telkom tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE) dan pada 5 Juni 2014 di Bursa Efek London (LSE).
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.
Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Meluncurkan New Telkom
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” (“Telkom baru”) yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Adapun rekam jejak komposisi kepemilikan sahamnya sebagai berikut.
Pada Penawaran saham pada 14 November 1995 dan block sale Desember 1996, komposisi saham menjadi Pemerintah Indonesia: 75,80% Publik free-float: 24,20%
Per 7 Mei 1999, komposisi saham menjadi Pemerintah Indonesia: 66,20%, Publik free-float: 33,80%
Per 8 Desember 2001, komposisi saham berubah menjadi Pemerintah Indonesia: 54,30%, Publik free-float: 45,70%
Per 16 Juli 2002, komposisi saham ini berubah kembali menjadi Pemerintah Indonesia: 51,19%, Publik free-float: 40,21%. Bank of New York dan Investor dalam Negeri: 8,79%
Per 31 Desember 2013, komposisi saham berubah kembali menjadi Pemerintah Indonesia: 53,14%, Publik free-float: 46,86%
Per 2019, komposisi saham menjadi Pemerintah Indonesia: 52,56%, Publik free-float: 47,44%.
Saham Telkom Indonesia Paling Banyak Diminati Investor Asing?
Berdasarkan data dari CNBC Indonesia pada Januari 2020, Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau PT Telkom menjadi salah satu emiten yang paling banyak diburu dan diminati oleh investor asing. Sepanjang 2019 lalu, investor asing juga telah memborong saham ini hingga Rp1,8 tirliun.
Menariknya, saham ini juga dinilai analis tidak lepas dari kondisi fundamental perusahaan yang masih solid ditopang karena kinerjanya yang masih bagus. Di mana, perusahaan ini masih banyak permintaan produk data yang masih dapat terus tumbuh di tengah lemahnya ekonomi global. Kini, harga sahamnya berada di angka Rp3.160 per lembarnya.
Nah, itulah penjelasa mengenai saham dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Telkom. Bagi kamu yang ingin berinvestasi, membeli saham TLKM menjadi salah satu keuntungan besar. Di mana, kamu tidak perlu lagi ragu akan kebangkrutan perusahaan. Namun, kamu juga tetap harus mengetahui update mengenai perusahaan itu sendiri.
Bagi kamu yang kurang memahami dalam melakukan analisa saham dan perusahaan, tapi ingin mulai berinvestasi. Kamu bisa memanfaatkan investasi reksa dana. Di mana, dengan reksa dana, kamu hanya perlu menentukan tujuan investasi dan memilih manajer investasi. Selebihnya, kamu bisa memercayakan dana yang kamu simpan kepada manajer investasi yang kamu pilih.
Ajaib merupakan salah satu platform reksa dana yang dapat membantu kamu memulai investasi kapan dan di mana saja. Kamu hanya perlu memilih manajer investasi dan tentukan jenis investasi sesuai tujuan investasimu. Yuk mulai berinvestasi di Ajaib sekarang!
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.