Milenial

Kolektor Uang Kuno Obral Harga Bombastis

Ajaib.co.id – Sejak awal 2020, riuh-renda tawaran dan klaim standar harga menggila di antara para kolektor uang kuno Indonesia di tanah air. Entah karena ini tren yang merebak bagai pandemi, atau malah karena dilirik sebagai alternatif investasi segar, sehingga layak goreng? 

Yang pasti, di antara yang kagetan, ada sejumlah kolektor sejati yang telah setia memupuk hobinya menjadi keahlian bernilai, melek literasi dan mengembangkan kerjasama komunitas. 

Meskipun koleksi mereka berskala epik, nggak semua didedikasikan demi komersialisme. Pemahaman dan apresiasi terhadap sejarah panjang peranan Oeang Repoeblik Indonesia bagi kedaulatan nusantara selalu jadi prioritas. Apakah kamu salah satunya?

Kini sekumpulan kolektor uang kuno dadakan menggebrak pasar uang kuno Indonesia di berbagai marketplace terkemuka, menimbulkan bias pada standar klasifikasi uang kuno yang selama ini berlaku. Manakah yang jadi fundamental bagi hobi keren ini, literasi atau spekulasi demand pasar? Temukan jawabannya bersama artikel Ajaib ini.     

Hobi Yang Serius

Seperti didefinisikan dalam britannica.com, mengoleksi uang dikenal dengan istilah numismatics, yaitu akumulasi sistematik dan penelitian tentang koin, token, uang kertas dan benda-benda lain yang serupa dalam bentuk dan tujuannya. Mengoleksi uang merupakan salah satu hobi tertua di dunia.

Kolektor Uang Kuno Dadakan Asal Kasih Harga

Sebulan yang lalu terjadi kontroversi penawaran salah satu jenis uang kuno Republik Indonesia. Seperti dilansir tribunnews.com pada pertengahan Juli 2020 lalu, uang koin Rp1000 bergambar Kelapa Sawit dijual seharga puluhan juta Rupiah di Shopee! Wow! Bombastis ya! 

Pantas saja tiba-tiba terjadi ledakan populasi pedagang uang kuno di marketplace-marketplace terkemuka di tanah air. Jika terjual, itu sama bombastisnya dengan menang lotre atau nemu harta karun, karena bisa tajir mendadak. Semua orang yang sedang #dirumahaja dan beres-beres gudang pasti langsung terinspirasi untuk ikutan ‘demam’ ini. 

Penjajaan spektakuler uang koin terbitan 1993 itu viral berkat akun gosip @nenk_update. Berbagai foto uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit dengan beragam kondisi terpampang rapi di etalase sebuah pelapak online Shopee, lengkap dengan harganya masing-masing untuk kemudahan para calon buyer. Tapi beda dengan beberapa seller sekategori lainnya, harga yang dicantumkannya lumayan bikin shock! 

Saat yang lain menjajakan uang koin Kelapa Sawit yang berwarna two-tones silver dan goldish ini seharga cuma Rp3.000, Rp5.000 hingga puluhan atau ratusan ribu Rupiah, si pelapak kontroversial ini menjajakannya dengan harga Rp17.000.000 – Rp50.000.000! Goks!

Kolektor Uang Kuno Profesional Luruskan Standar

Memang sebetulnya nggak ada landasan hukum yang melarang aksi penawaran kontroversial seperti itu, karena bagaimana pun, hukum pasarlah yang nanti akhirnya akan menentukan. Namanya juga spekulan, bebas dong pasang asking price? Ada atau tidaknya konsumen yang mau membeli dengan harga out of the box itu, murni terserah mereka.

Namun, sekali lagi, numismatics adalah hobi serius yang literatif. Jual-beli koleksi uang kuno adalah perniagaan yang disertai literasi, kecintaan dan apresiasi terhadap sejarah panjang kebudayaan manusia. Bukan dagang komoditi sembako yang berbasiskan demand tok, stok tipis harga melambung – stok banjir harga ambles.

Karenanya, kolektor uang kuno sekaligus penjual profesional pun angkat bicara. Salah satunya adalah Sutomo, biasa dipanggil Kang Tomo, asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberikan komentar bahwa penawaran spektakuler yang dilakukan oleh pelapak uang kuno kontroversial itu dilakukan secara asal-asalan. 

Menurutnya, harga yang bertebaran di online market itu banyak yang asal posting saja, karena uang koin Rp1.000 kelapa sawit belum masuk kategori uang kuno apalagi langka, jadi nggak masuk akal sehat jika dijual dengan harga puluhan juta. Kang Tomo sendiri bahkan biasanya menjual uang koin tersebut senilai Rp1.500 per kepingnya! Uang koin Rp1.000 Kelapa Sawit itu masih sering dijumpai dalam transaksi jual-beli sehari-hari, berarti

masih banyak jumlahnya. Mustahil jika harganya jutaan, karena uang kuno yang sudah puluhan tahun pun peningkatan nilainya nggak seheboh itu. Sekali lagi, ini hobi serius yang literatif, bukan perdagangan komoditi spekulatif. 

Parameter Standar Nilai Koleksi Uang Kuno

Sebagai salah satu kolektor senior tanah air, Kang Tomo memaparkan sederet kriteria yang menentukan kuno tidaknya sebuah uang:

  1. Sudah tidak diterbitkan dan ditarik dari peredaran oleh Bank Indonesia. Contoh: uang tahun 1970-an ke belakang.
  2. Jumlahnya terbatas ketika masih diterbitkan. Contoh: Uang Seri Budaya tahun 1952 pecahan Rp5 – 1.000, atau uang bergambar Soekarno tahun 1960, atau uang Sumatera zaman revolusi kemerdekaan.

Saran Kolektor Uang Kuno Senior

Telah serius menekuni numismatics lebih dari 8 tahun, Kang Tomo juga menegaskan bahwa nggak semua uang kuno bisa dibandrol mahal. Memberi saran senada, Suwito Harsono – kolektor pakar uang Zaman Revolusi Kemerdekaan RI menegaskan bahwa prioritas utama bagi para kolektor sebelum mulai mengoleksi dan berniaga uang kuno adalah: membekali diri dengan literasi yang cukup terkait hobi serius ini. 

Semakin banyak membaca literatur, semakin terlindung dari pengemplangan harga dan penipuan. Pemilik uang kuno sebaiknya mencari referensi di komunitas terkait sebelum menentukan harga jual, agar tidak kemahalan ataupun kemurahan. Sangat tidak disarankan untuk mengecek nilai kuno CUMA dari media sosial dan marketplace, karena mereka hanya pasar bebas yang mewadahi perdagangan komersial murni.

Peran Komunitas 

Seperti dilansir liputan6.com di akhir 2019 lalu, numismatics jadi tren di banyak negara di dunia. Hobi ini mendorong tumbuhnya cluster ekonomi tersendiri, di tengah peta perniagaannya. Contohnya Stack’s Bowers yang merupakan perusahaan spesialis lelang uang kuno di Amerika Serikat, yang pada 2018 mencatatkan sebuah lelang senilai USD4,5 juta (= Rp63 miliar)!

Riset yang diselenggarakan sebuah majalah di New York memaparkan bahwa dana senilai USD15.397 yang diinvestasikan ke dalam bentuk koin kuno mampu berkembang  menjadi USD47.023 setelah 5 tahun!

Investasi koin kuno adalah salah satu pilihan utama di negeri Paman Sam, dan terus bertahan selama bertahun-tahun. Itu menunjukkan betapa masyarakatnya sangat menghargai nilai literasi perjalanan sejarah bangsanya.

Situasi yang sama juga terjadi di Bandung, Jawa Barat. Seperti dilansir bandung.bisnis.com, sebuah perkumpulan bernama Asosiasi Numismatik Indonesia (ANI) Jabar yang merupakan komunitas beranggotakan ≥ 100 anggota kolektor uang kuno, juga menawarkan alternatif investasi uang langka atau kuno, yang sudah marak sejak 2002 silam.

ANI sudah mampu menyelenggarakan lelang uang kuno secara rutin, bahkan dalam skala internasional. Sedikit berbeda dari di Amerika, koleksi uang kertas kuno ternyata lebih dihargai tinggi dilelang ini daripada koin, hingga pernah mencapai harga jual Rp40.000.000!

Potensi Koleksi Kolektor Indonesia

Puji Harsono – pentolan ANI menyebutkan bahwa koleksi uang kunonya terdiri dari uang koin dan kertas asing dan lokal, yang pernah digunakan di Indonesia, terdiri dari:

  • Koin perak VOC Ducaton (Silver Ride) tahun 1700-an.
  • Uang koin Kepeng Cina selama 1000 tahun di Indonesia.
  • Koin Jepang, Korea, Real Batu – Spanyol, hingga koin zaman Umayyah dan Abbasiah.
  • Uang token potongan bambu tahun 1880
  • Koin emas dan perak zaman Syalendra
  • Uang kertas Probolinggo terbitan Inggris senilai miliaran Rupiah!

Puji menyayangkan masyarakat Indonesia yang cuek terhadap kekayaan koleksi mata uang Indonesia, sehingga uang kunonya malah banyak digondol kolektor Belanda! Hm, lain padang lain ilalang, begitupun antusiasme kolektor uang kuno-nya ya?

Jika kamu kepincut numismatics, browsing pustaka literatif selengkap-lengkapnya demi bekali dirimu untuk menjadi salah satu kolektor berintegritas yang sukses mengabadikan perjalanan sejarah bangsa, sekaligus nilai koleksimu. Seperti juga langkah cerdasmu memilih platform investasi yang berintegritas seperti Ajaib, yang memungkinkan investasi saham dan reksa dana sekaligus dalam 1 aplikasi, biaya beli saham s/d 50% lebih murah, dan daftar 100% online tanpa biaya minimum.

Ajaib adalah pilihan super smart bagi investor Milenial karena terdaftar resmi dan diawasi oleh OJK juga IDX, serta mendapat penghargaan dari Asia Forbes, Fintech News Singapore, Dunia Fintech dan Top 10 Startups from Y Combinators TechCrunch.

Sumber: Uang Rp 1000 Kelapa Sawit Dijual Puluhan Juta, Kolektor Sebut Itu Bukan Uang Kuno, Ini Penjelasannya, Puji Harsono, Kolektor Uang Kuno yang Bertahan, dan Pakar: Jangan Jual Uang Lama dengan Harga Murah, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait