Bisnis & Kerja Sampingan

Kenali Dasar Hukum Bisnis Sebelum Memulai Usaha

hukum bisnis

Kalau kamu merupakan seorang pelaku usaha maka kamu harus memahami, mengerti, dan mengetahui tentang hukum bisnis (business law). Hal ini dikarenakan hukum menjadi pijakan yang penting bagi seseorang ketika membuka usaha karena berkaitan dengan seluruh proses bisnis yang dijalani.

Setiap perusahaan yang baru didirikan harus tetap taat pada hukum yang berlaku agar ketika bisnis sudah besar tidak kebingungan menghadapi perpajakan dan kontrak-kontrak bisnis. Di Indonesia, hukum bisnis diatur dalam undang-undang hukum dagang (KUHD).

Diantaranya berisi mengenai perseroan terbatas, kontrak bisnis, pasar modal, merger / akuisisi, perkreditan, HAKI, pajak, bisnis internasional, dan lain sebagainya. Adanya undang-undang ini digunakan untuk menjaga kestabilan perniagaan di Indonesia.

Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang baru didirikan seperti startup, tentunya sebagai pendiri perusahaan atau pelaku usaha kamu harus mengenal aspek-aspek apa saja yang harus diperhatikan. Berikut adalah beberapa tips yang harus menjadi perhatian utama para pengusaha pemula.

Tips Hukum Bisnis untuk Pemula

Pemilihan PT atau CV

Perbedaan PT dan CV terletak pada pemisahan aset. Dalam PT, aset miliki pribadi dengan perusahaan dipisah dan saham dapat dialihkan. Sementara dalam CV aset bisnis dan pribadi dapat bercampur dan jika perusahaan berada dalam kondisi pailit atau merugi maka pemilik harus menutup menggunakan dana pribadi.

Dahulu orang-orang lebih banyak memilih untuk membuat perusahaannya sebagai CV karena terbilang lebih mudah, namun sejak tahun 2016 aturan membuat PT jadi lebih mudah mengacu pada PP No. 29 Tahun 2016 dan SE No. 6 Tahun 2016 yakni persyaratannya minimal dua orang dan memiliki minimal 1 direktur dan 1 komisaris serta sudah mengantongi akta notaris.

Untuk pendirian CV harus menyerahkan berkas berupa pemesanan nama perusahaan dan tanda tangan akta ke Kemenkumham yang nanti akan diperoleh SK agar pengusaha dapat membuat NPWP perusahaan, SKDP, dan SIUP untuk memperoleh tanda daftar perusahaan dan pengumuman dari Berita Negara Republik Indonesia (BNRI).

Melindungi HAKI Perusahaan

HAKI atau Hak Kekayaan Intelektual perusahaan adalah suatu hal yang penting karena menjadi identitas perusahaan yang dapat membedakan produk/jasanya dengan perusahaan lain. HAKI terdiri dari lima unsur yaitu kata, logo/gambar, hologram, suara, dan bentuk 3D. Untuk melindungi HAKI, sebuah perusahaan harus mendaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) dan mengajukan permohonan untuk mendapat tanggal penerimaan.

Proses pengumuman biasanya dimulai sejak 15 hari setelah penerimaan dan berlangsung selama 2 bulan. Setelah itu akan ada proses substantif selama 150 hari setelah 30 hari pasca masa pengumuman berakhir, dan terakhir adalah proses pendaftaran yang nantinya akan memperoleh sertifikat merek. Prosesnya sendiri dapat memakan waktu antara 2-3 tahun, sertifikat merek berlaku selama 10 tahun.

Menyimpan Segala Bentuk Transaksi / Kesepakatan dengan Baik

Sebagai pengusaha pemula tentu akan melakukan banyak interaksi, transaksi, bahkan kesepakatan kerja dengan banyak pihak baik itu mitra bisnis, vendor, dan tenaga kerja. Oleh sebab itu segala macam transaksi atau kesepakatan sesederhana apapun harus dibuat dalam bentuk tertulis. Hal ini penting agar sebagai pengingat kesepakatan bagi para pihak yang berkecimpung untuk menghindari jika ada perbedaan pendapat atau perselisihan di kemudian hari.

Selain itu segala bentuk dokumen terkait dengan kegiatan bisnis perlu dibiasakan disimpan dengan baik agar jika ada investor yang tertarik untuk menanamkan modal ia dapat melihat atau memeriksa dokumen terkait kegiatan bisnis usaha kamu tersebut

Mengelola Keuangan dengan Baik

Untuk mendapatkan pendanaan biasanya akan selalu bersinggungan dengan legal. Dalam prosesnya terdapat non disclosure agreement (NDA) yaitu berisi hal-hal tergolong rahasia seperti strategi pemasaran, proyeksi finansial, rencana pengembangan produk dan layanan serta informasi teknis, penemuan, desain, proses, konsep laporan, data, hingga rahasia dagang.

Setelah dana masuk biasanya ada dua macam yaitu convertible note dan shareholder agreement (SHA). Setelah kamu mendapatkan dana maka mengelola keuangan bisnis menjadi hal penting yang harus kamu lakukan meskipun kamu masih pemula atau sudah berpengalaman. Banyak pengusaha yang gagal menjalankan dan mengembangkan bisnis karena tidak bisa mengelola keuangannya dengan baik.

Oleh sebab itu catatlah laporan keuanganmu dalam satu dokumen atau kamu juga dapat menggunakan software akuntansi yang terpercaya.

Melaporkan dan Membayar Pajak

Melaporkan pajak dan membayar pajak adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh usaha yang sudah memiliki badan hukum. Mengacu UU No. 36 Tahun 2008 Pasal 4 Ayat 1, unsur-unsur yang dikenakan pajak adalah penghasilan dari pekerjaan atau jasa yang diterima, laba usaha, dividen, dan lainnya.

Melaporkan pajak perlu dilakukan selama bulanan yang diatur dalam PPh pasal 21/26, PPh pasal 23/26, PPh pasal 4 ayat 2, PPh pasal 25, dan PPh final 1 %.

Sedangkan untuk tahunan diatur dalam SPT PPh Tahunan Final, SPT PPh Tahunan Non Final. Apabila kamu terlambat menyampaikan SPT Tahunan maka aka nada sanksi administrative dengan denda sebesar Rp1 Juta dan bunga 2% dari kurang bayar, selain itu bila kamu lalai tidak melapor selama lebih dari 2 tahun maka pajak maksimal hanya berlaku selama 24 bulan saja. Yuk, pahami sebelum beraksi!


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait