Ajaib.co.id – Menjadi seorang freelancer adalah jenis pekerjaan yang menjadikan dirimu sebagai bos atas diri sendiri, di mana kamu harus pintar dalam mengelola keuangan di antaranya adalah memilih dan memanfaatkan kartu kredit untuk freelancer yang memang sesuai dengan kebutuhanmu saat ini.
Kebutuhan keuangan setiap orang pasti berbeda-beda, hal ini tergantung pula dari berapa besar penghasilan yang kamu peroleh setiap bulannya. Semakin besar penghasilanmu setiap bulan, kamu bisa mengajukan jenis kartu kredit yang memiliki limit yang besar pula di suatu bank.
Memilih jenis kartu kredit saat ini bisa milenial ibaratkan seperti mencari jenis asuransi yang cocok denganmu. Lantaran, setiap jenis kartu kredit yang ada saat ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sehingga, milenial harus lebih selektif lagi dalam memilih jenis kartu kredit mana yang ingin diajukan agar dapat memaksimalkan penggunaan dari kartu kredit tersebut.
Seperti diketahui, setiap bank punya kebijakan masing-masing yang berlaku bagi para pemohon yang ingin mengajukan pembuatan kartu kredit. Salah satu persyaratannya adalah tidak memperbolehkan seorang pekerja lepas untuk mengajukan permohonan pembuatan kartu kredit. Pihak bank beralasan karena membutuhkan informasi alamat perusahaan untuk diverifikasi.
Penolakan yang dialami oleh seorang pekerja lepas bukan hanya terjadi ketika kamu mengajukan permohonan pembuatan kartu kredit secara offline. Tetapi, hal ini kerap terjadi pula saat kamu mengajukan kartu kredit di suatu bank secara online atau via telepon.
Bagi kebanyakan orang, proses pengajuan kartu kredit secara online lewat telepon dianggap lebih mudah untuk disetujui.
Namun, faktanya tidaklah demikian untuk seorang pekerja lepas. Lantaran, mereka tetap mengalami penolakan dari pihak bank.
Penyebab Penolakan Permohonan Pengajuan Kartu Kredit untuk Freelancer
Dari berbagai penolakan yang dialami oleh seorang pekerja lepas saat mengajukan kartu kredit di sebuah bank. Redaksi Ajaib sudah merangkum sejumlah alasan mengapa seorang freelancer sulit untuk memperoleh kartu kredit.
- Status Pekerja Tidak Jelas
Status pekerjaan yang tidak jelas menjadi salah satu penyebab mengapa seorang pekerja lepas selalu mengalami penolakan saat mengajukan kartu kredit di suatu bank. Lantaran, pihak bank membutuhkan verifikasi tempat kerja untuk memastikan bahwa memang pemohon tersebut memang benar bekerja di perusahaan tersebut.
Namun persyaratan ini tidak bisa dipenuhi oleh seorang pekerja lepas, karena mereka umumnya tidak terikat kontrak sama sekali dengan satu perusahaan mana pun. Jadi, tak heran bila banyak freelancer yang punya lebih dari satu klien. Walaupun kamu bisa menunjukkan bahwa kamu bekerja di suatu perusahaan, terkadang perusahaan tersebut dianggap kurang bonafide oleh pihak bank.
- Sulit Menunjukkan Slip Gaji
Penyebab berikutnya yang membuat pekerja lepas sulit mendapatkan kartu kredit adalah karena mereka tidak bisa menunjukkan slip gaji atau penghasilan bulanan yang diperoleh.
Bagi sebagian bank, dokumen satu ini menjadi persyaratan wajib yang perlu dipenuhi oleh pemohon kartu kredit. Jika tidak ada, otomatis pengajuan kartu kredit akan ditolak.
- Belum Menjadi Nasabah di Bank Bersangkutan
Penolakan freelancer saat mengajukan kartu kredit juga tidak terlepas dari faktor, apakah kamu sudah menjadi nasabah di bank tersebut atau belum. Karena jika kamu belum menjadi nasabah, pihak bank masih membutuhkan waktu untuk mempelajari kondisi keuanganmu.
Sedangkan, bagi kamu yang sudah menjadi nasabah di bank tersebut. Kamu punya peluang yang lebih besar untuk disetujui pengajuan kartu kreditnya.
Lantaran, pihak bank sudah punya riwayat keuanganmu yang bisa dilihat dari penghasilan bulanan yang rutin masuk ke dalam rekeningmu setiap bulannya.
- Punya Riwayat Kredit yang Buruk
Track record kredit yang buruk juga menjadi penyebab mengapa banyak seorang pekerja lepas yang mengalami penolakan saat mengajukan kartu kredit. Seperti diketahui, proses pengajuan kartu kredit akan melibatkan BI checking untuk mengetahui apakah kamu punya riwayat kredit yang buruk atau tidak.
Jika kamu punya riwayat kredit yang buruk di masa lalu, tentunya hal ini akan menjadi pertimbangan bagi pihak bank untuk tidak menyetujui pengajuan kartu kreditmu.
Keempat alasan di atas adalah sejumlah penyebab mengapa seorang freelancer sering mengalami penolakan saat mengajukan kartu kredit di bank.
Pilihan Kartu Kredit untuk Freelancer Terbaik 2021
Permasalahan utama dari banyaknya freelancer yang mengalami penolakan saat mengajukan kartu kredit adalah pihak bank tidak terkesan dengan profil pemohon. Untuk meningkatkan citra atau image kamu di mata bank. Kamu bisa menerapkan cara-cara berikut ini:
- Simpan 30% dari penghasilan bulanan secara rutin di rekening.
- Melakukan transaksi secara rutin, misalnya untuk membayar berbagai tagihan setiap bulannya.
Kedua cara ini bisa membuat pihak bank semakin percaya dengan profil kamu, dan kamu bisa mencoba untuk mengajukan kartu kredit di sebuah bank di mana milenial sudah punya rekening tabungan dari bank bersangkutan. Ini dia pilihan kartu kredit untuk freelancer terbaik yang bisa coba milenial ajukan:
- BNI MasterCard Gold.
- BRI Touch.
- BRI JCB Platinum.
- CIMB Niaga Visa Platinum.
- BRI Easy Card.
- BNI Visa Gold.
- Mega Visa Gold.
Syarat pengajuan dari sejumlah kartu kredit ini adalah milenial harus punya penghasilan kotor bulanan minimal Rp36 juta – Rp90 juta dengan bunga sebesar 2,25%. Apa saja yang perlu menjadi pertimbangan milenial yang bekerja sebagai pekerja lepas sebelum mengajukan kartu kredit?
- Sebelum mengajukan kartu kredit, pastikan bahwa milenial sudah tahu terlebih dahulu berapa penghasilan rata-rata yang diperoleh setiap bulannya.
- Ajukan jenis kartu kredit yang dirasa cocok dengan kondisi keuangan dan kemampuan bayarmu.
- Jangan membeli barang-barang yang tidak sesuai kebutuhan, jika penghasilan bulananmu sedang mengalami penurunan.
Dengan mempertimbangkan hal-hal ini, milenial bisa lebih bijak lagi dalam memilih dan menggunakan jenis kartu kredit untuk freelancer yang ditawarkan oleh berbagai bank saat ini.
Milenial yang bekerja sebagai pekerja lepas disarankan tidak menggunakan kartu kredit untuk bertahan hidup, tetapi gunakanlah kartu sakti ini jika memang benar-benar dibutuhkan. Walaupun begitu, milenial tidak boleh beranggapan bahwa kartu kredit itu adalah dana darurat.
Oleh sebab itu, agar penggunaan kartu kredit bagi freelancer tidak membebankan pos keuangan lainnya. Milenial bisa mempersiapkan terlebih dahulu dana darurat yang jumlahnya sekitar 3x penghasilan bulanan. Milenial bisa mempersiapkan dana darurat dengan menabung reksa dana di aplikasi Ajaib.