Ekonomi

Kapitalis Adalah Kebebasan Kegiatan Ekonomi, Apa Cirinya?

Ajaib.co.id – Kapitalis adalah istilah yang sudah sering didengar oleh banyak orang. Istilah ini pun kerap disandingkan dengan sosialis. Keduanya merupakan sebuah sistem yang dianut oleh sebuah negara. Namun, saat ini penerapan sistem organisasi ekonomi ini tidak selalu mutlak pada satu sistem saja. Bagaimana dengan penerapan kapitalisme?

Mengutip dari media.neliti.com, dijelaskan kalau kapitalis atau kapitalisme adalah sebuah sistem organisasi ekonomi yang didirikan oleh hak milik privat atau perseorangan atas alat-alat produksi dan distribusi. Untuk kemudian pemanfaatannya bertujuan untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya dalam situasi ekonomi yang kompetitif.

Sedangkan yang disebut dengan sistem ekonomi kapitalis adalah sebuah sistem yang memberikan kebebasan cukup besar kepada para pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan bagi kepentingan individu terhadap sumber faktor-faktor ekonomi atau sumber daya ekonomi.

Secara ringkas, kapitalisme bisa dipahami sebagai suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan sepenuhnya bagi setiap individu untuk mengendalikan kegiatan ekonomi dengan tujuan memperoleh sejumlah laba atau keuntungan. Sejarah mencatat, kalau kapitalisme ini berasal dari pemikiran Adam Smith.

Sosok Adam Smith merupakan seorang tokoh mazhab klasik yang melahirkan dasar-dasar teori ekonomi pada pasar bebas. Ia pernah menuliskan sebuah karya dengan judul The Wealth of Nations. Buku tersebut bahkan hingga saat ini masih menjadi referensi untuk ilmu ekonomi modern.

Semua pemikir dan ahli ekonomi saat membicarakan sistem kapitalisme tidak akan lepas dari pemikiran Adam Smith. Tokoh besar dunia yang dilahirkan di Skotlandia, pada 5 Juni 1723 ini memang memiliki peran dan pengaruh yang besar bagi sistem ekonomi yang diterapkan di seluruh dunia.

Lewat bukunya yang berjudul The Wealth of Nations, Smith memaparkan beberapa pilar dari kapitalisme dengan konsep “laissez-faire” dan “the invisible hand“. Hal-hal seperti inilah yang menjadi rujukan dan pijakan dalam kerangka dasar teori sistem kapitalis, yakni berkaitan tentang nilai barang dan struktur jasa.

Ciri-Ciri Sistem Kapitalisme

Kapitalisme oleh banyak pihak telah dianggap sebagai sebuah peradaban yang menciptakan sebuah ideologi bahkan telah menjadi gaya hidup.

Sistem ini mendorong dan memberikan keleluasaan dan kebebasan bagi perorangan untuk memiliki sumber daya ekonomi, Berupa persaingan antar individu dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup hingga adanya persaingan antar badan/pelaku usaha dalam mendapatkan keuntungan dari proses bisnis yang dilakukan.

Dilansir dari pustaka.ut.ac.id, terdapat beberapa ciri dari sistem kapitalisme di antaranya, sebagai berikut:

1. Mengutamakan diri sendiri 

Dalam sistem kapitalisme, setiap orang memiliki kebebasan penuh atas upaya bersaing bisnis dengan menggunakan berbagai cara sehingga tujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bisa tercapai.  Semua aktivitas ekonomi dan sosial dijalankan sepenuhnya demi kepentingan diri sendiri atau badan usaha yang dijalankannya. 

2. Hak milik perseorangan dijamin

Selanjutnya, pada sistem kapitalisme, tiap individu memiliki hak untuk mengumpulkan atau menimbun kekayaan pribadi sebesar-besarnya. Bahkan tanpa perlu memikirkan posisi orang lain yang tak memiliki kemampuan untuk melakukan hal yang sama dengan kamu.

3. Memberikan kebebasan penuh

Sistem kapitalisme ini memberikan kebebasan individu secara penuh untuk melakukan aktivitas ekonomi. Adapun untuk campur tangan atau keterlibatan negara hanya sebatas dalam aktivitas ekonomi. Tepatnya sebagai penyedia fasilitas, untuk selanjutnya setiap orang dipersilahkan menjalankan aktivitas ekonominya dengan lancar.

4. Persaingan bebas 

Sistem kapitalisme pun melahirkan persaingan antar pelaku ekonomi di masyarakat. Persaingan seperti ini bisa terjadi antar penjual di pasaran yang pada akhirnya mendorong beragamnya kualitas produk untuk pembeli. Di lain sisi, beberapa pembeli bisa saling bersaing untuk memberikan harga terbaik.

5. Harga sebagai penentu 

Dalam sistem ekonomi bebas ini menerapkan kalau mekanisme pasar lah yang bekerja untuk menentukan harga keseimbangan pasar antara penawaran dan permintaan barang/jasa. Oleh sebab itu, negara tidak bisa melakukan intervensi pada pasar. Adapun apabila terjadi kemerosotan harga, negara tetap diminta untuk diam sebab mekanisme pasar akan dengan sendirinya menentukan harga keseimbangan yang baru.

Dengan begitu, dapat dikatakan kalau negara memiliki peran yang sangat kecil pada perekonomian kapitalis. Negara setidaknya berfungsi sebagai penjamin keamanan dan ketertiban, menetapkan hak-hak kekayaan pribadi, dan menjaga persaingan pasar tanpa hambatan.

Kapitalisme di Indonesia

Sistem kapitalisme di Indonesia pun terus tumbuh hingga saat ini. Di baliknya ternyata terdapat pengaruh kolonialisme Belanda di masa lampau. Jika kamu memutar waktu, akan kembali diingatkan pada masa berlakunya sistem tanam paksa dari VOC. Di mana peristiwa kerja paksa yang menjadi akar kapitalisme di Indonesia.

Kerasnya sistem tanam paksa yang dilakukan oleh Belanda ini menjadi bentuk nyata dari penerapan kapitalisme. Pasalnya, Belanda dengan sengaja dan terencana memeras kekayaan Tanah Air demi memenuhi kepentingan negaranya sendiri. 

Usai sistem tanam paksa ini tak diterapkan lagi dan Indonesia memperoleh kemerdekaannya, kapitalisme di Indonesia tidak berhenti. Namun, terus berkembang dan tumbuh bentuk imperialisme baru. Pada masa Orde Baru misalnya, saat itu modal-modal asing mulai berdatangan ke dalam negeri. Kesenjangan antar masyarakat yang memiliki modal dan tidak mempunyai modal pun semakin terlihat.

Hingga saat ini, sistem kapitalisme masih terus berkembang di Tanah Air. 

Adapun contoh penerapan kapitalisme di Indonesia lainnya yakni, bisa dilihat dari kehadiran pasar modern atau pusat perbelanjaan. Seperti mal dan supermarket yang bertebaran terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Sebetulnya, tanpa disadari pasar modern seperti ini pelan-pelan mulai menggeser eksistensi dari pasar tradisional. Lewat sejumlah kemudahan serta kenyamanan berbelanja yang dihadirkan telah membuat konsumen lebih tertarik untuk berbelanja di pasar modern. Mulai dari berbelanja sembako, kebutuhan primer lainnya hingga kebutuhan tersier. 

Intinya, para pelaku kapitalis ini harus mengeluarkan sejumlah dana besar jika hendak membangun sebuah bisnis. Namun, memang keuntungan yang diperolehnya akan lebih besar dan cenderung berlipat ganda. 

Seperti itulah penjelasan dari ciri-ciri dan penerapan kapitalisme di Indonesia. Hingga kini praktik kapitalisme sangat mudah ditemui dalam aktivitas ekonomi.

Artikel Terkait