Ekonomi

Sistem Ekonomi Kapitalis dan Dampak yang Wajib Diketahui

Sistem ekonomi kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis

Ajaib.co.id – Tak sedikit orang yang mengatakan bahwa sistem ekonomi kapitalis tidak berpihak pada karyawan atau buruh. Benarkah demikian? Untuk lebih jelasnya, cek tentang apa itu sistem ekonomi kapitalis dan dampak yang ditimbulkan pada masyarakat. Tentunya pengertian sistem ekonomi kapitalis menjadi penting untuk mendapatkan mekanisme pasar.

Tentunya untuk memiliki sistem ekonomi yang baik tentunya bisa memberikan kebebasan bagi siapa saja pelaku ekonomi. Maka dari itu, kamu juga harus tahu sistem ekonomi dan harga barang.

Sistem Ekonomi Kapitalis

Kapitalisme merupakan sistem ekonomi di mana perdagangan, industri, dan keuntungan suatu negara dikendalikan oleh perusahaan swasta. Dengan kata lain, faktor produksi (modal, pengusaha, sumber daya alam, dan buruh) dimiliki oleh pihak swasta.

Siapa kapitalis? Ia adalah individu yang kaya raya, memiliki modal besar yang nantinya akan diinvestasikan ke dalam bisnis dan memperoleh keuntungan yang semakin meningkat dari waktu ke waktu. Sehingga kekayaannya akan bertambah banyak.

Dalam korporasi, pemilik perusahaan mengendalikan faktor-faktor produksi, mengoperasikan perusahaan secara efisien, dan memperoleh pendapatan maksimal dari hal tersebut. Ketika menjual produknya, pengusaha akan bersaing dengan pengusaha lain.

Ia menjual produknya dengan harga setinggi mungkin sambil menjaga biaya serendah mungkin. Meski demikian persaingan akan dijaga harga tetap moderat dan produksi efisien, TheBalance.com (24/06/2020).

Teori ekonomi Laissez-Faire berpendapat bahwa pemerintah harus melakukan intervensi untuk melindungi pasar bebas, yang diidentikkan dengan kapitalisme. Bagian dari melindungi pasar adalah menjaga ketertiban pertahanan nasional.

Selain itu, pemerintah juga harus memelihara infrastruktur, memungut pajak atas capital gain, dan pendapatan untuk membayar tujuan tersebut. Salah satu negara dengan sistem ekonomi kapitalis adalah Amerika Serikat.

Plus dan Minus Sistem Ekonomi Kapitalis

Tak semua orang mendukung sistem ekonomi kapitalisme. Karena sistem ini tak lepas dari nilai plus dan minus, yaitu:

●      Plus

Kapitalisme menghasilkan produk terbaik dengan harga terbaik. Karena konsumen akan membayar lebih untuk apa yang paling mereka inginkan. Produsen akan menyediakan apa yang diinginkan para pelanggan. Dengan harga tinggi, mereka bersedia membayarnya.

Jika harga rendah, produsen akan bersaing di antara mereka. Karena produsen membuat produknya seefisien mungkin untuk memaksimalkan keuntungan. Bagi pertumbuhan ekonomi, yang terpenting adalah imbalan intrinsik kapitalisme untuk inovasi. Tak terkecuali produk baru plus cara produksi yang lebih efisien.

●      Minus

Kapitalisme tidak memberikan peluang bagi orang tua, penyandang cacat perkembangan, dan anak-anak. Untuk membuka peluang, pemerintah harus memiliki kebijakan dalam rangka memberdayakan orang-orang tersebut, Teenvogue.com (25/08/2020).

Selain itu, kapitalisme juga tidak mempromosikan kesetaraan. Jika masyarakat tidak memiliki nutrisi yang baik, dukungan, dan pendidikan, mereka sulit memperoleh peluang. Bahkan mereka tak akan pernah memaksimalkan keterampilannya.

Dalam jangka pendek, ketidaksetaraan menjadi kepentingan para pemilik modal. Pasalnya, mereka bisa menggunakan kekuatannya untuk mencurangi sistem dengan menciptakan penghalang. Misalnya mereka menyumbang pejabat terpilih yang mendukung undang-undang yang menguntungkan industri mereka atau menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah swasta, tetapi mendukung pajak lebih rendah untuk sekolah umum.

Dampak yang Ditimbulkan Pada Masyarakat

Jika kamu adalah masyarakat, kaum buruh atau karyawan, kamu akan menerima dampak besar dari kapitalisme. Ketidaksetaraan, baik sosial maupun ekonomi. Hal itu terjadi karena bos kapitalis enggan memberikan gaji dan tunjangan bagi karyawannya (untuk meningkatkan standar hidup) seiring keuntungan yang semakin bertambah.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa kapitalisme adalah keserakahan yang mendorong keuntungan dan keuntungan mendorong inovasi serta pengembangan produk. Termasuk keserakahan yang bersifat eksploitatif. Sehingga mengakibatkan polusi dan perubahan iklim.

Misal memaksimalkan kerja mesin dan buruh, yang membuat produksi semakin banyak, harganya pun lebih murah, dan lebih mudah diakses dalam jangka pendek. Alhasil tingkat polusi semakin tinggi dan merusak kondisi alam. Selain itu, kualitas hidup di daerah yang terkena dampak menurun, biaya kesehatan meningkat, dan posisi para buruh tidak memiliki posisi tawar terhadap perusahaan.

Sistem Ekonomi Lain

Sistem ekonomi tak hanya kapitalisme. Ada beragam sistem ekonomi. Namun pada umumnya sistem tersebut dikategorikan menjadi empat jenis.

●      Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional didasarkan pada barang, jasa, dan pekerjaan, yang kesemuanya mengikuti tren tertentu yang sudah mapan. Sistem ini sangat bergantung pada sumber daya manusia, serta hanya segelintir pembagian kerja atau spesialisasi. Intinya, ekonomi tradisional sangat mendasar dan paling kuno dari semua jenis.

Sistem ekonomi tradisional masih diadaptasi pada negara dunia kedua atau ketiga. Biasanya, sebagian besar kegiatan ekonomi negara tersebut adalah pertanian atau aktivitas tradisional lainnya. Dampak yang ditimbulkan dari sistem ini antara lain cuaca, iklim, dan rakyat sulit meningkatkan kesejahteraan mereka.

●      Sistem Ekonomi Komando

Sistem ekonomi komando atau sosialis merupsistem yang pemerintahnya terpusat dan dominan. Pemerintah mengontrol sebagian besar struktur ekonomi, termasuk mengendalikan sumber daya alam, pertanian, dan lainnya. Praktik sistem ini digunakan pada negara komunis.

Secara teori, sistem komando bekerja dengan sangat baik. Dengan syarat, pemerintah pusat mengontrol dan memberikan yang terbaik untuk kepentingan semua warga negaranya. Namun, hal itu jarang terjadi. Karena ekonomi komando bereaksi lambat terhadap perubahan. Alhasil rentan terhadap krisis ekonomi atau keadaan darurat. Karena mereka tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dengan cepat.

●      Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran menggabungkan dua sistem, yaitu kapitalisme atau pasar bebas dan sistem ekonomi komando. Banyak negara di Barat menganut sistem ekonomi campuran. Sebagian besar industri berada di bawah kendali swasta. Sisanya, layanan publik, ada di bawah pemerintah.

Idealnya, sistem ini menggabungkan fitur terbaik dari sistem pasar bebas dan komando. Namun seringkali ditemukan bahwa pemerintah cenderung mengendalikan dari yang seharusnya. Seperti memonopoli pasar atau mengeluarkan kebijakan yang merugikan rakyat.

Bagaimana dengan sistem ekonomi Indonesia?

Indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila. Sistem ini berdasarkan Pasal 33 UUD 1945. Sistem ekonomi ini memiliki asas kekeluargaan serta disusun sebagai usaha bersama. Negara menguasai dan menggunakan SDA untuk kemakmuran rakyat dan menguasai berbagai cabang produksi yang penting bagi kepentingan hidup orang banyak.

Perekonomian nasional berprinsip ekonomi kebersamaan atas dasar demokrasi ekonomi, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan menjaga keseimbangan kemajuan serta kesatuan ekonomi nasional.

Artikel Terkait