Reksa Dana

Kapan Saat yang Tepat Switching Reksa Dana?

Switching Reksa Dana
Switching Reksa Dana

Ajaib.co.id – Reksa dana semakin populer dengan banyaknya variasi produk yang ditawarkan. Setiap produk reksa dana memiliki keunggulan masing-masing. Reksa dana terbaik adalah yang paling sesuai dengan karakteristik dan profil risiko masing-masing investor.

Jika kamu telah menempatkan dana investasi pada satu reksa dana dan ingin memindahkannya ke unit reksa dana lain, kamu dapat melakukan switching reksa dana. Pelajari syarat dan ketentuan yang berlaku di manajer investasi. Perhatikan juga berapa biaya switching reksa dana yang harus kamu bayar.

Profil risiko tiap orang dapat berubah sesuai kondisi terkini. Dengan switching reksa dana, kamu dapat menyesuaikan portofoliomu dengan profil risiko terbaru. Ketahui bagaimana cara switching reksa dana dan kapan saat yang tepat switching reksa dana.

Pengertian dan Tujuan Switching Reksa Dana

Pengertian switching reksa dana adalah proses pengalihan atau pemindahan sejumlah unit reksa dana yang sudah dimiliki ke reksa dana lain yang dituju. Proses ini biasanya hanya dapat dilakukan untuk unit reksa dana yang dikelola dalam satu manajer investasi dan bank kustodian yang sama.

Switching (pengalihan) berbeda dengan redemption (penjualan) reksa dana. Penjualan reksa dana untuk kemudian membeli kembali unit reksa dana lain membutuhkan waktu beberapa hari untuk prosesnya, sehingga kemungkinan ada perubahan harga NAB.

Dengan melakukan switching, kamu akan mendapatkan harga NAB penjualan dan pembelian di hari yang sama saat melakukan switching. Ada beberapa hal yang menjadi tujuan switching reksa dana, antara lain:

1. Menyesuaikan profil risiko terbaru.

Pada saat membeli unit reksa dana beberapa bulan atau tahun lalu, mungkin kamu hanya coba-coba. Profil risiko saat itu mungkin konservatif sehingga memilih produk reksa dana dengan risiko rendah. Jika saat ini profil risikomu berubah menjadi moderat atau agresif, kamu dapat menyesuaikan portofolio dengan melakukan switching reksa dana agar dapat memperoleh profit yang besar.

2. Ingin memperbaiki portofolio karena kinerja reksa dana sebelumnya tidak memuaskan.

Beberapa investor melakukan switching reksa dana karena unit reksa dana yang dimilikinya dianggap kurang menguntungkan. Maka investor melakukan switching ke reksa dana lainnya yang diharapkan bisa memberikan profit sesuai target.

Perlu diingat bahwa kamu perlu membandingkan kinerja reksa dana dengan kinerja pasar. Jika pasar sedang lesu dan mengalami koreksi hingga minus, kinerja reksa dana 1-2% sudah terbilang bagus.

3. Memanfaatkan momentum

Saat kondisi market sedang bullish, kamu dapat melakukan switching dari unit reksa dana pendapatan tetap atau risiko rendah ke unit reksa dana yang dapat menghasilkan cuan lebih tinggi. Manfaatkan momentum dengan baik dan lakukan analisis menyeluruh sebelum melakukan aksi dalam berinvestasi.

4. Mengamankan profit.

Tujuan switching reksa dana selanjutnya adalah untuk mengamankan profit yang telah diperoleh. Seperti kita ketahui bahwa harga NAB tidak selamanya naik, kadang-kadang tentu mengalami koreksi. Ketika harga NAB sedang tinggi dan target profit telah tercapai, kamu dapat melakukan switching ke unit reksa dana lainnya yang memiliki risiko lebih rendah.

5. Diversifikasi investasi

Diversifikasi investasi perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko. Demikian juga dalam investasi reksa dana. Jika investasimu menumpuk pada satu produk reksa dana, kamu dapat melakukan switching ke jenis reksa dana lainnya agar isi portofolio lebih beragam.

Saat yang Tepat untuk Switching Reksa Dana

Kapan saat yang tepat switching reksa dana? Waktu yang tepat untuk melakukan switching reksa dana tentu berbeda antara satu investor dengan investor lainnya. Saat terbaikuntuk melakukan pengalihan unit reksa dana tergantung dari apa tujuanmu melakukan switching tersebut.

Jika tujuanmu untuk memanfaatkan momentum pasar yang sedang bullish, maka saat yang tepat adalah ketika ada sentimen positif dan pergerakan harga mulai menunjukkan tanda-tanda akan naik. Sebaliknya, jika kondisi market sedang lesu, kamu dapat mengamankan profit ke produk reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.

Untuk melakukan rebalancing atau menata ulang komposisi portofolio, kamu dapat melakukan switching reksa dana kapan saja. Namun sebaiknya kamu tidak melakukannya terlalu sering karena hasilnya tidak akan efektif dan kamu akan terbebani biaya pengalihan yang besar.

Cara Switching Reksa Dana

Sebelum switching reksa dana, pastikan kamu telah melakukan analisis potensi profit dan risiko yang mungkin terjadi. Pelajari syarat dan ketentuan yang ditetapkan manajer investasi tentang pengalihan unit reksa dana, termasuk berapa biaya yang harus kamu bayar untuk proses switching tersebut.

Cara switching reksa dana tidak sulit, kamu dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

– Cek prospektus dan lembar fakta reksa dana yang dituju.

– Buka portofolio dan pilih unit reksa dana yang ingin dialihkan.

– Lakukan switching atau pengalihan unit reksa dana.

– Unit reksa dana akan otomatis dikonversikan oleh sistem berdasarkan NAB penutupan pada hari itu untuk transaksi sebelum pukul 13.00 WIB. Jika diatas pukul 13.00 WIB, maka berdasarkan NAB penutupan hari selanjutnya.

– Pilih reksa dana tujuan pengalihan.

– Reksa dana hasil pengalihan akan muncul di portofolio setelah disetujui.

Setiap platform investasi mungkin menerapkan cara switching reksa dana yang berbeda. Kadang-kadang ada juga unit reksa dana yang tidak dapat dialihkan ke unit reksa dana lain walaupun masih dalam manajer investasi yang sama. Kamu dapat menanyakannya langsung ke customer service terkait.

Sekarang kamu sudah mengetahui apa tujuan switching reksa dana dan kapan saat yang tepat switching reksa dana. Jika kamu butuh bantuan dan informasi lebih lanjut tentang switching dana, kamu dapat konsultasi gratis dengan financial expert melalui aplikasi Ajaib.

Artikel Terkait