Milenial

Jurusan yang Dibutuhkan di Masa Depan, Apa Saja?

Jurusan yang Dibutuhkan di Masa Depan, Apa Saja?

Ajaib.co.id – Dunia berubah drastis. Tidak mudah bagi siswa untuk memutuskan jurusan apa yang akan dipilih saat ingin melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Jurusan yang kini populer bisa jadi kurang relevan di masa depan. Jadi, kira-kira jurusan apa saja yang dibutuhkan di masa depan? 

Mencari pekerjaan di masa depan dapat menjadi tantangan. Berbagai faktor mempengaruhi relevansi pekerjaan. Perkembangan teknologi yang konstan mungkin adalah yang paling penting.

Sebelum memilih jurusan, penting untuk mencari tahu tentang prospek pekerjaan di masa depan. Intinya, calon mahasiswa harus memilih bidang studi yang tidak hanya bergantung pada biaya kuliah, melainkan juga pertumbuhan karier.

Apa Saja Jurusan yang Dibutuhkan di Masa Depan?

Berikut ini adalah sejumlah jurusan yang memiliki potensi untuk berkembang dan menyediakan lapangan kerja yang sesuai saat ini dan–lebih penting lagi–di masa depan.

1. Analisis Bisnis atau Data

Saat ini, penerapan analitik data terjadi di banyak perusahaan yang ingin memenangkan persaingan dan menjamin keberlangsungan usahanya.

Analitik data inilah yang menjadi concern seorang analis data atau bisnis. Tugas seorang analis data atau bisnis beragam. Ia tak hanya menganalisis data, melainkan dapat berperan sebagai ‘jembatan’ antar departemen dalam sebuah perusahaan.

Seorang analis data atau bisnis didorong untuk menemukan solusi dan mengevaluasi implementasi pekerjaan terkait data. Ada berbagai bentuk analisis data, misalnya analisis data kuantitatif, analisis data kualitatif, penambangan data, dan pembelajaran mesin. 

2. Teknik Biomedis atau Bioinformatika

Ruang lingkup biomedis atau bioinformatika di masa depan diproyeksi semakin meningkat seiring dengan kebutuhan akan ilmu kedokteran yang semakin luas. Industri medis tumbuh dengan pesat sebagian karena kemajuan teknologi dan ilmu informasi. Ini adalah salah satu sektor dengan bayaran tertinggi di sejumlah negara.

Namun, memang tak mudah menekuni bidang ini. Insinyur biomedis, misalnya, harus mampu menggabungkan prinsip-prinsip teknik dengan ilmu kedokteran untuk merancang dan membuat peralatan, perangkat, sistem komputer, dan perangkat lunak.

Mahasiswa yang tertarik mengambil jurusan biomedis harus mengambil mata kuliah yang bervariasi, seperti kimia, fisika, dan biologi serta matematika. Gelar dalam bioinformatika atau teknik biomedis akan berpotensi makin ‘dicari’ seiring kehadiran teknologi baru dan aplikasi pada peralatan serta perangkat medis mutakhir.

Pencetakan tiga dimensi adalah contoh teknologi yang diterapkan pada kemajuan biomedis. Karier yang terkait dengan bidang ini antara lain ialah ahli biokimia, insinyur kimia, manajemen biomedis, dan pengembangan medis.

3. Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) membuat banyak kemajuan di berbagai aspek kehidupan manusia. Ini adalah salah satu teknologi paling populer saat ini yang memudahkan penggunanya. Kecerdasan buatan bisa diterapkan secara luas di hampir semua industri.

Keamanan siber, transportasi, perawatan kesehatan, dan machine learning adalah beberapa contohnya. Kecerdasan buatan juga aplikatif di bidang penelitian. Hal terbaik tentang bidang ini adalah kemungkinannya hampir tidak terbatas. Singkatnya, kecerdasan buatan diprediksi masih dan terus berkontribusi bagi masa depan umat manusia. 

4. Teknologi/Rekayasa Energi Terbarukan

Banyak negara yang menyerukan pemanfaatan energi terbarukan seiring makin menipisnya energi berbasis fosil. Terlebih, energi terbarukan juga lebih ramah lingkungan.

Sayangnya, penelitian mengenai teknologi atau rekayasa energi terbarukan masih terbatas jumlahnya. Padahal, ada permintaan besar akan energi yang dapat diandalkan, murah, dan bersih. Energi terbarukan mencakup semua hal itu.

Jadi, wajar jika jurusan terkait teknologi atau rekayasa energi terbarukan memiliki masa depan cerah. Dengan efek pemanasan global yang semakin mengkhawatirkan, negara-negara berinvestasi dalam sumber energi yang berkelanjutan.

Teknologi atau rekayasa energi terbarukan adalah bidang kerja yang terspesialisasi. Biasanya, orang yang menggeluti bidang ini memerlukan kualifikasi pascasarjana. Insinyur energi terbarukan nantinya dapat terlibat dalam merancang sistem energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan angin.

5. Pemasaran Digital

Kalau jurusan yang satu ini sudah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Jurusan yang dimaksud adalah pemasaran digital (digital marketing). Sudah banyak pula perguruan tinggi yang membuka program studi atau jurusan terkait digital marketing.

Meski begitu, banyak pihak yang menilai jurusan digital marketing masih dibutuhkan dan relevan dalam beberapa tahun ke depan. Saat ini saja, pemasaran digital makin dibutuhkan karena pandemi Covid-19 yang mendorong perusahaan untuk ‘bergerilya’ secara online.

Dalam industri ini pun menyeruak istilah “menjadi digital adalah menjadi global”. Dengan meningkatnya pengguna internet dan organisasi yang mempromosikan konten mereka melalui media sosial, permintaan untuk digitalisasi lebih tinggi dari biasanya. 

6. Kesehatan Masyarakat

Beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah membuka program studi atau jurusan kesehatan masyarakat sejak beberapa tahun silam.

Namun, jurusan ini makin dibutuhkan sejak pandemi Covid-19. Kini, banyak orang yang lebih memperhatikan aspek kesehatan diri, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Ke depan, perhatian masyarakat terhadap aspek kesehatan pun diprediksi tak akan meluntur.

Oleh sebab itu, jurusan kesehatan masyarakat akan relevan di masa depan. Para mahasiswa jurusan ini mempelajari peningkatan mutu kesehatan masyarakat serta pencegahan penyakit di tengah masyarakat. Jadi, kesehatan masyarakat memiliki perbedaan jelas dengan jurusan kedokteran yang berfokus pada menyembuhkan orang sakit.

Daftar di atas tak berlaku absolut karena dunia berubah begitu cepatnya dan nyaris tanpa bisa diprediksi. Satu hal penting yang harus dicamkan oleh calon mahasiswa adalah hasrat atau gairah. Tanpa gairah, lebih sulit bagi calon mahasiswa untuk menikmati dan menyelami bidang pendidikan apapun.

Sebaliknya, dengan gairah, calon mahasiswa berpeluang menikmati bidang yang ditekuninya dan mencintai kariernya kelak di kemudian hari. 

Artikel Terkait