Ajaib.co.id – Investasi syariah merupakan kegiatan penanaman modal pada suatu lembaga usaha dengan harapan dapat memperoleh keuntungan di masa depan berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Seperti investasi konvensional, tentu saja ada kelebihan serta kekurangan atau risiko investasi syariah.
Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbanyak di dunia, sangat wajar jika produk-produk dengan label syariah memiliki potensi pasar yang besar di Indonesia. Para pelaku usaha pun berusaha mengembangkan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, termasuk sektor perbankan dan investasi.
Produk-produk investasi syariah dapat menjadi pilihan untuk berinvestasi, bukan hanya terbatas untuk yang beragama Islam, namun investasi ini dapat dilakukan oleh semua calon investor. Bagi investor pemula maupun investor berpengalaman, potensi keuntungan dari investasi syariah cukup diminati.
Apakah kamu tertarik untuk menempatkan dana pada investasi syariah? Sebenarnya apa saja contoh produk dan ciri-ciri investasi syariah? Ketahui juga kelebihan dan risiko investasi syariah.
Produk Investasi Syariah dan Kriterianya
Saat ini telah banyak produk investasi syariah yang bisa kamu pilih. Setiap produk tentunya memiliki kriteria masing-masing. Simak uraian berikut ini, yuk!
1. Saham Syariah
Saham Syariah dapat menjadi pilihan investasi yang menarik. Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki Daftar Efek Syariah (DES) hasil dari seleksi saham syariah sesuai peraturan OJK tentang kriteria saham syariah.
Kriteria saham syariah antara lain:
– Emiten tidak melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan ajaran Islam. Kegiatan yang bertentangan tersebut misalnya perdagangan barang haram, distribusi barang haram, bank berbasis bunga, pembiayaan berbasis bunga, asuransi konvensional, dan lain-lain.
– Emiten memenuhi rasio keuangan yang ditetapkan, yaitu utang berbasis bunga pada aset tidak lebih dari 45% dan pendapatan bunga terhadap seluruh pendapatan tidak lebih dari 10%.
Saham syariah yang masuk ke Daftar Efek Syariah bisa berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi terkini. Misalnya emiten yang tadinya termasuk efek syariah, kemudian bisa saja keluar dari daftar tersebut karena alasan tertentu.
2. Reksa Dana Syariah
Selain saham syariah, kau juga dapat memilih menempatkan investasi pada reksa dana syariah. Apalagi bagi kamu investor pemula dan tidak punya banyak waktu untuk melakukan analisa, reksa dana syariah dapat menjadi pilihan investasi yang menguntungkan.
Reksa dana syariah memiliki banyak jenis, antara lain saham syariah, pasar uang, pendapatan tetap, dan campuran. Dalam produk reksa dana syariah terdapat fitur cleansing, yaitu proses pembersihan sebagian pendapatan reksa dana yang tidak sesuai dengan syariah Islam. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk kegiatan sosial.
3. Sukuk atau Obligasi Syariah
Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan maupun Pemerintah RI. Produk investasi ini termasuk investasi dengan risiko yang rendah dan pendapatan cenderung stabil. Apalagi untuk obligasi pemerintah yang dananya dijamin oleh APBN.
Jika kamu ingin menempatkan investasi pada obligasi, kamu dapat memilih obligasi syariah atau disebut sukuk. Kriteria obligasi syariah antara lain:
– A’yan Maujudat (aset berwujud tertentu).
– Manafiul A’yan (nilai manfaat atas aset berwujud).
– Al Khadamat (jasa) yang sudah ada maupun yang akan ada.
– Maujudad Masyru Muayyan (aset proyek tertentu).
– Nasyath ististmarin Khashah (kegiatan investasi yang telah ditentukan).
Kelebihan serta Risiko Investasi Syariah
Kelebihan investasi syariah adalah dapat memberikan potensi keuntungan tanpa melanggar syariah Islam. Maka untuk umat Muslim tentu akan lebih nyaman jika keuntungan yang didapatkan dari investasi terjamin kehalalannya.
Investasi dengan sistem syariah juga memiliki masa depan yang cerah. Ada potensi pasar tersendiri yang sangat potensial untuk bisnis syariah. Hal ini akan berdampak baik juga untuk para investor.
Selain itu, dalam kondisi tertentu investasi syariah juga dapat menawarkan jumlah keuntungan yang bisa lebih besar dibandingkan investasi konvensional. Jadi, kamu dapat memilih produk investasi syariah yang tepat agar dapat mengoptimalkan keuntungan.
Setiap jenis investasi juga mengandung risiko yang mungkin akan terjadi, demikian juga dengan investasi syariah. Risiko investasi syariah antara lain:
1. Imbal Hasil Tidak Pasti
Walaupun ada produk investasi syariah dengan imbal hasil pasti, namun sebagian besar investasi syariah tidak memiliki kepastian terkait imbal hasil yang akan didapatkan. Kondisi ini terkait dengan risiko pasar dan kondisi ekonomi pada umumnya. Tentu saja hal ini dapat menjadi risiko tersendiri bagi para investor.
2. Kehilangan Modal
Selain imbal hasil yang tidak pasti, tentu ada juga risiko hilangnya modal yang ditanamkan. Baik itu sebagian maupun keseluruhan dari modal. Risiko ini perlu dipertimbangkan dengan baik sebelum melakukan investasi.
3. Terlalu Percaya
Banyak oknum penipu dan investasi bodong yang menyamar sebagai investasi syariah. Para oknum ini menjual ayat-ayat kitab suci untuk meluluhkan hati calon korban sehingga terlalu percaya dan mengabaikan aspek legalitas dalam investasi.
Semua risiko investasi syariah ini dapat diminimalisir dengan banyak mencari informasi dan melakukan analisa sebelum menempatkan dana pada investasi syariah. Apalagi untuk jumlah dana yang besar, tentu kita harus meningkatkan kewaspadaan sebelum mengambil keputusan investasi.
Investasi sangat penting untuk menumbuhkan aset yang dimiliki dan memenuhi kebutuhan di masa depan. Jika selama ini ada sebagian orang yang enggan investasi karena menganggapnya tidak sesuai ajaran Islam, saat ini telah banyak pilihan produk investasi syariah yang dapat dipilih.
Pastikan kamu telah mempertimbangkan potensi keuntungan dan risiko yang mungkin terjadi ketika menempatkan dana pada investasi syariah. Jangan lupa juga untuk melakukan diversifikasi investasi, ya.