Bisnis & Kerja Sampingan

Ini Pentingnya Nilai Tukar Buat Sektor Bisnis

Ajaib.co.id – Di dalam sistem ekonomi global ada yang disebut dengan nilai tukar mata uang. Nilai tukar ini berpengaruh pada transaksi ekonomi global. Sehingga untuk kamu yang menjalankan bisnis perlu sekali memahami hal ini. Harga sebuah mata uang terhadap mata uang lainnya disebut juga dengan kurs atau nilai tukar (exchange rate).

NIlai tukar ini menggambarkan harga dari suatu mata uang negara tertentu terhadap mata uang negara lainnya. Selain itu, nilai tukar juga adalah harga dari suatu aktiva atau harga aset (asset price). Nilai tukar ini adalah salah satu hal yang penting dalam perekonomian terbuka. Hal ini karena nilai tukar mempunyai pengaruh yang amat besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel-variabel makro ekonomi lainnya.

Beberapa ahli juga menjelaskan arti dari nilai tukar. Di antaranya, Salvator mendefinisikan nilai tukar sebagai rasio pertukaran antara dua mata uang yang berbeda negara. Dalam kata lain, nilai tukar ini dapat diartikan sebagai harga satu unit mata uang asing dinyatakan dalam mata uang domestik (dalam negeri).

Sementara itu, Adiningsih, dkkmenyampaikan definisi kurs atau nilai tukar mata uang sebagai harga mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.

Penentu Nilai Tukar Mata Uang

  • Diferensiasi Inflasi

Faktor penentu nilai tukar yang pertama adalah tingkat inflasi yang berbeda. Sebuah negara dengan tingkat inflasi rendah yang berjalan konsisten akan memperlihatkan nilai mata uang yang meningkat seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat  dibandingkan dengan mata uang lain. 

Adapun sepanjang setengah abad terakhir, negara-negara dengan inflasi rendah di antaranya ada Jepang, Jerman dan Swiss. Ada juga Amerika Serikat dan Kanada yang mencapai inflasi rendah namun belum selama negara-negara yang disebutkan sebelumnya. Negara-negara dengan inflasi yang lebih tinggi cenderung akan melihat depresiasi pada mata uang mereka dalam hubungan kepada mata uang dari rekan dagang mereka. Hal ini juga biasanya diiringi oleh suku bunga yang lebih tinggi.

  • Diferensiasi Suku Bunga

Perlu dipahami kalau suku bunga, inflasi dan nilai mata uang itu berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Sebuah negara yang mengatur suku bunga melalui bank sentral itu mencoba mengatur pengaruh dari inflasi dan nilai mata uang. Karena perubahan suku bunga akan berimbas pada inflasi dan nilai mata uang. 

Ketika suku bunga lebih tinggi maka menawarkan para kreditur sebuah imbal hasil yang relatif lebih tinggi terhadap negara lain. Oleh karena itu, suku bunga yang lebih tinggi akan menarik modal asing lebih besar dan menyebabkan nilai mata uang akan meningkat.

Implikasi dari suku bunga yang lebih tinggi akan berkurang jika inflasi sebuah negara lebih tinggi dibanding dengan negara lain. Kondisi lainnya jika faktor tambahan menarik turun nilai mata uang. Begitu pun dalam kondisi sebaliknya, saat suku bunga lebih rendah akan menurunkan nilai mata uang.

  • Defisit Neraca Berjalan

Neraca berjalan merefleksikan seluruh pembayaran antara negara untuk barang, jasa, suku bunga dan dividen. Adanya defisit dalam neraca berjalan menandakan kalau sebuah negara lebih banyak membeli dari luar negeri dibanding dengan menjualnya, dan meminjam modal dari sumber luar negeri untuk membiayai defisit tersebut. 

Dengan kata lain, dalam situasi ini negara memerlukan lebih banyak mata uang asing daripada mata uang domestik dan menyuplai lebih banyak mata uangnya sendiri dibanding dengan tingkat permintaan luar negeri untuk produk-produknya. 

Dengan begitu, tingkat permintaan yang berlebih untuk mata uang asing berdampak pada penurunan nilai tukar mata uang sebuah negara 

  • Utang Publik

Negara memerlukan biaya lebih melalui skema utang untuk membiayai proyek publik atau masyarakat dan pendanaan pemerintah. Aktivitas seperti ini akan memberikan stimulus pada ekonomi domestik.

Namun, negara yang mempunyai defisit dan utang publik besar menjadi kurang menarik bagi investor asing. Karena utang yang besar ini menimbulkan inflasi, selanjutnya inflasi yang meningkat membuat utang tersebut akan dibayar dengan nilai tukar yang rendah pada waktu mendatang.

  • Ketentuan Perdagangan

Ketentuan perdagangan merupakan rasio yang membandingkan antara harga ekspor dengan harga impor. Selain itu, hal ini berkaitan dengan neraca berjalan dan keseimbangan pembayaran. Sederhananya saat harga ekspor sebuah negara tengah lebih besar daripada impor, maka ketentuan perdagangannya membaik. 

Dengan meningkatkan ketentuan dagang ini menunjukkan tingkat permintaan lebih tinggi untuk ekspor negara yang bersangkutan. Hal ini, akan menghasilkan peningkatan pendapatan negara dari kegiatan ekspor. Lalu menyediakan peningkatan permintaan untuk mata uang negara dan akan meningkatkan nilai mata uang.

Sementara itu, saat harga ekspor meningkat dengan skala yang lebih kecil daripada impornya, nilai mata uang akan menurun dibandingkan dengan rekan dagangnya.

  • Stabilitas Politik dan Kinerja Ekonomi

Tentunya kondisi stabilitas politik dan kinerja ekonomi sangat berpengaruh pada pergerakan nilai tukar. Pasalnya, investor asing akan mencari negara yang kondisi perpolitikannya stabil dengan kinerja ekonomi yang baik. Karena mereka akan menginvestasikan uangnya. 

Sebuah negara dengan citra positif akan menarik bagi investor untuk menanamkan dana investasi dari negara lain yang memiliki tingkat resiko politik dan ekonomi yang lebih tinggi. Pasalnya, kekacauan politik, bisa mengakibatkan hilangnya keyakinan pada mata uang dan adanya perpindahan modal menuju mata uang dari negara yang lebih stabil.

Peran Penting Nilai Tukar Buat Dunia Bisnis

1. Pengaruh Kurs Pada Importir

Kalau kamu memiliki bisnis dalam penjualan produk yang bahan bakunya mengimpor  dari luar negeri, maka kamu akan terdampak dari pergerakan nilai mata uang ini. Karena tentu saja nilai tukar akan menentukan keuntungan yang akan kamu dapatkan.

Namun, jika kondisi rupiah tengah melemah terhadap mata uang asing yang umumnya berupa dolar, ini akan membuat perusahaan kamu mengeluarkan uang lebih banyak dari biasanya. Karena harga bahan baku saat dikonversikan rupiah menjadi lebih tinggi. Dalam kondisi ini, perusahaan kamu akan mengalami kerugian jika tidak menaikkan harga jual produk.

2. Pengaruh Kurs Pada Eksportir

Pengaruh yang kedua adalah perubahan nilai tukar lebih sering menguntungkan bagi pebisnis yang melakukan kegiatan ekspor. Karena nilai tukar dolar Amerika Serikat yang menguat itu justru menyebabkan harga jual produk yang diekspor ke luar negeri semakin banyak dijual dengan harga tinggi. Konsumen pun membayar dengan dolar AS sehingga ini sangat menguntungkan.

3. Pengaruh Kurs Pada Utang Piutang

Nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap mata uang asing, ini akan merugikan pengusaha yang memiliki utang luar negeri. Hal ini karena nilai utang juga menjadi lebih tinggi. Sehingga baiknya bagi pebisnis muda untuk menghindari utang dengan negara asing.

4. Pengaruh Kurs Pada Pemilik Dolar

Saat ini banyak orang Indonesia yang sengaja mengumpulkan dolar Amerika Serikat. Dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tukar yang lebih tinggi daripada ketika dia membeli dolar. Strategi ini sebenarnya diperbolehkan dan dapat diterapkan sebagai setoran perusahaan.

Sumber: Jenis-Jenis Impor dan Ekspor Adalah, dengan perubahan seperlunya.

Artikel Terkait