Ajaib.co.id – Dalam dunia bisnis, kita mengenal adanya istilah blue ocean dan red ocean. Apakah milenial sudah pernah mendengar kedua istilah tersebut sebelumnya? Jika milenial belum pernah mendengar sebelumnya pada artikel Ajaib berikut ini, redaksi Ajaib ingin membahas mengenai pengertian keduanya.
Bagi sebagian besar milenial di luar sana, berwirausaha adalah salah satu profesi yang banyak diincar saat ini. Tentunya ada alasan mengapa banyak anak muda di Indonesia lebih tertarik untuk menjadi seorang wirausahawan dibanding pekerja.
Alasan utama mengapa banyak anak muda ingin menjadi wirausahawan adalah karena ingin memberikan kontribusi nyata terhadap ekonomi nasional. Kok bisa, ya? Jika kamu memilih untuk berwirausaha, setidaknya kamu sudah membantu negara untuk memerangi pengangguran. Perlu diketahui, UMKM yang ada di Indonesia adalah tulang punggung ekonomi nasional karena mampu memberikan kontribusi sekitar 60% dari PDB nasional.
Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, UMKM menjadi salah satu tempat bekerja dari banyak pekerja yang mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Inilah mengapa saat ini pemerintah mendorong masyarakat untuk berwirausaha dengan menawarkan kemudahan dalam hal mengakses pinjaman modal usaha melalui KUR dan jenis pinjaman produktif lainnya.
Tingkat persaingan bisnis yang ada di pasar bukan hanya berfokus kepada bisnis-bisnis skala besar saja, melainkan para pemilik UMKM juga memerlukan strategi bisnis yang efektif agar bisa bersaing dengan kompetitor lainnya.
Belum lagi, kita mengetahui bahwa pandemi COVID-19 telah mengubah bagaimana konsumen membelanjakan uangnya yang dulunya lebih banyak secara offline kini mulai beralih ke platform digital.
Hal ini juga terjadi terhadap bisnis-bisnis skala besar di Indonesia. Selama pandemi, strategi pemasaran dari bisnis skala besar tersebut lebih cenderung menghabiskan biaya pemasaran lewat online dibanding secara offline.
Salah satu strategi bisnis yang banyak diterapkan adalah melakukan transformasi bisnis ke platform digital. Sehingga, banyak bisnis yang menjajaki produknya lewat e-commerce atau membangun platform e-commerce sendiri.
Apakah Persaingan Bisnis UMKM Masih Tergolong Blue Ocean?
Sebelum redaksi Ajaib membahas mengenai hal ini, milenial yang memiliki rencana dalam waktu dekat untuk membuka suatu usaha harus tahu terlebih dahulu apa itu blue ocean?
Dalam bahasa Inggris, istilah “blue ocean” memiliki arti sebagai samudera biru. Samudera biru diketahui memiliki karakteristik lautan yang tenang, hal ini bisa kamu lihat dari permukaan lautnya. Lautan yang tenang inilah yang menggambarkan bahwa tingkat persaingan di suatu bisnis masih tidak terlalu ketat.
Milenial bisa menganalogikan bahwa blue ocean adalah suatu bisnis yang ada di pasar namun belum memiliki banyak kompetitor. Sehingga, strategi bisnis satu ini bisa menjadi solusi bagi milenial yang ingin keluar dari suatu jenis bisnis yang memiliki persaingan yang sangat ketat.
Persaingan bisnis yang ketat juga seringkali disebut sebagai red ocean atau samudera merah yang dapat mengartikan bahwa persaingan di suatu bisnis sangat ketat.
Menjawab pertanyaan di poin ini, tingkat persaingan di kalangan UMKM dapat dikatakan seperti Alfamart dan Indomaret. Mengapa? Karena di satu lokasi yang sama pasti ada beberapa pedagang yang menjual produk yang sama.
Misalnya saja penjual nasi goreng, di mana pada satu lokasi yang sama terdapat 2 pedagang nasi goreng atau lebih. Sehingga, milenial perlu lebih jeli lagi jika ingin membuka warung nasi goreng di suatu lokasi bisnis, alangkah baiknya milenial memilih membuka usaha lainnya di lokasi yang sama, maupun pindah lokasi jika tetap ingin membuka usaha nasi goreng.
Cara Menyiasati Tingkat Persaingan Bisnis yang Ketat dengan Strategi Blue Ocean
Membuka UMKM memiliki keuntungan dari segi biaya yang tidak terlalu besar. Sehingga, hal ini semakin mempersempit ruang bisnis yang bisa milenial geluti. Tentunya berbeda halnya bila milenial memiliki modal usaha yang besar, milenial dapat melirik bisnis yang sudah dikenal oleh banyak orang dengan sistem franchise.
Walaupun begitu, milenial tidak boleh putus asa dengan keterbatasan yang dimiliki. Melainkan, milenial hanya perlu menampilkan suatu bisnis yang memiliki keunikan. Keunikan bisnis dalam hal ini dapat dikemas dengan berbagai layanan maupun promo yang dapat menarik minat konsumen.
Misalnya saja jika kamu memiliki usaha nasi goreng, kamu bisa memberikan porsi yang jauh lebih banyak dibanding kompetitormu dengan harga yang cukup murah. Selain itu, kamu juga bisa memberikan promo di momen-momen tertentu seperti saat weekend. Kamu bisa memberikan promo untuk para muda-mudi yang datang ke tempat usahamu bersama pacar dengan menawarkan paket hemat beli satu gratis satu, dan lain sebagainya.
Agar kamu tidak masuk ke dalam persaingan bisnis yang ketat. Penting untuk dicatat oleh milenial di luar sana, bahwa riset bisnis atau pasar merupakan hal yang penting, kamu bisa berfokus kepada tren industri yang ingin digeluti dalam kurun waktu 3-5 tahun ke depan.
Hal ini tentunya mempertimbangkan modal usaha serta biaya-biaya lainnya yang perlu kamu keluarkan untuk membuka suatu usaha. Dalam satu tahun pertama, pemilik bisnis biasanya akan direpotkan dengan pengeluaran untuk biaya promosi dan pemasaran.
Lantaran, pada periode tersebut kamu masih belum memperoleh keuntungan karena pendapatan bisnis yang diterima harus diputar kembali untuk biaya promosi yang cukup besar di awal berbisnis.
Lebih baik Meminjam Uang atau Berinvestasi untuk Modal Usaha?
Kendala yang sering dihadapi oleh milenial saat ingin berbisnis adalah mempersiapkan modal usaha. Di era digital seperti saat ini, kamu harus lebih kreatif dalam menggunakan uang. Kamu bisa mengajukan pinjaman produktif di bank sebagai bekal modal usaha, namun ada risiko kamu mengalami gagal bayar selama masa kredit berlangsung.
Salah satu cara aman dan nyaman dalam mempersiapkan modal usaha adalah menggunakan uang sendiri dengan berinvestasi. Kamu bisa mencari jenis instrumen investasi yang memang diperuntukkan untuk tujuan finansial jangka panjang seperti reksa dana saham dan saham.
Kedua produk investasi tersebut bisa kamu investasikan secara bersamaan lewat aplikasi Ajaib secara online. Dengan berinvestasi di reksa dana dan saham, setidaknya kamu sudah mengamankan uang tabunganmu dari pengurangan nilai akibat inflasi yang membuat nominal uangmu semakin kecil saja setiap tahunnya, dan sangat cocok dijadikan tempatmu menabung untuk bekal modal usaha nanti.