Analisis Saham, Saham

Harga Saham CENT Naik Daun. Cek Ulasannya di Sini

Sumber: Centrama Telekomunikasi Indonesia

Ajaib.co.id – Jika investor tertarik dengan saham CENT yang tengah naik daun, sebaiknya simak bedah saham kali ini. Layakkah saham CENT dikoleksi?

Sebelum bernama PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk, nama perseroan adalah PT Centrindo Utama yang berdiri pada 1987. Dilansir dari centratamagroup.com, awalnya perseroan menjalankan usaha di bidang penjualan peralatan komputer. Kini perseroan bergerak dalam jasa penyediaan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia.

Pada 1996, memulai kegiatan usaha di bidang penyelenggara jasa internet. Pada 2002, perseroan mendirikan tiga anak perusahaan, yaitu PT Centrin Nuansa Teknologi di Bandung, Centrin Communications Ltd. di British Virgin Islands, dan Centrin Technology Pte. Ltd. di Singapura.

Perseroan juga mengakuisisi 51% saham PT Khasanah Timur Indonesia di 2008. Pada Desember 2010, perseroan mendirikan anak perusahaan PT Centrin Teknologi Indonesia (PT CTI) yang fokus pada bidang usaha perdagangan alat-alat multimedia, komputer, telepon seluler, dan aksesorisnya. Meskipun setahun kemudian, perseroan mendivestasi kepemilikan sahamnya di PT CTI. 

Pada 2017, perseroan mengembangkan bisnisnya dengan ekspansi dan diversifikasi dengan mengakuisisi 100% saham PT Network Quality Indonesia (NQI) dan entitas anaknya PT MAC Sarana Djaya (MAC) serta PT Fastel Sarana Indonesia (FSI).

Pada 2020, CENT mengelola 2.250 tower (menara telekomunikasi) dan 849 distributed antenna system (DAS), CNBCIndonesia.com (01/03/3021). Selain itu, perseroan adalah salah satu investee di Northstar Group, firma investasi yang didirikan oleh Patrick Walujo dan Glenn Sugita di Singapura.

Sedangkan kiprah saham CENT di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) dimulai sejak November 2001. Adapun pemegang saham per Desember 2018 adalah Clover Universal Enterprise Ltd. memiliki porsi saham CENT 39,26%, UOB Kay Hian Pte. Ltd. dengan 21,21%, Zico Allshores Trust (S) Pte., Ltd., As Trustee Of Alpha Growth Fund sebesar 17,64%, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk dengan 6,32%, dan masyarakat sebesar 15.57%.

Rights Issue Untuk Modal Kerja

CENT akan melaksanakan rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 12,73 miliar saham, Kontan.co.id (01/04/2021). Setiap pemilik saham lama CENT sebanyak 1.780 per 11 Mei 2021 akan mendapatkan 727 HMETD.

Setiap satu HMETD dapat membeli satu saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham. Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana sebesar RpRp2,55 triliun.

Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk modal kerja induk dan sisanya untuk setoran modal ke anak usahanya, PT Centratama Menara Indonesia (CMI), untuk belanja modal berkaitan dengan pembangunan menara telekomunikasi dan aksi akuisisi untuk perluasan serta menambah portofolio tower CMI.

Pemegang saham yang tak melaksanakan HMETD, kepemilikan saham akan terdilusi sebanyak-banyaknya 29%. Perdagangan saham dengan HMETD (cum rights) di pasar reguler dan negosiasi terakhir pada 20 Mei 2021. Di pasar tunai terakhir dan tanggal terakhir pencatatan (recording date) pada 24 Mei.

Sedangkan distribusi HMETD dan pencatatan saham di BEI berlangsung pada 25 Mei. Periode perdagangan HMETD mulai dari 27 Mei hingga 3 Juni 2021 dan periode distribusi sahamnya pada 31 Mei sampai dengan 7 Juni 2021.

CENT Catatkan Rugi Sepanjang 2020

Sepanjang 2020, CENT mencatatkan rugi sebesar Rp509,18 miliar. Padahal tahun sebelumnya perseroan mendapatkan laba senilai Rp8,91 miliar.

Namun pendapatan usaha naik 31,88% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1,09 triliun. Beban pokok pendapatan menjadi -Rp518,57 miliar yoy dari Rp400,25 miliar dan laba kotor menjadi Rp577,46 miliar yoy dari Rp431,53 miliar.

Total liabilitas meroket menjadi Rp5,15 triliun yoy dari Rp2,71 triliun, dengan liabilitas jangka pendek Rp4,98 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp174 miliar. Sedangkan total ekuitas terkoreksi menjadi Rp2,47 triliun yoy, tahun sebelumnya Rp3,01 triliun.

Kinerja CENT

Kinerja CENT selama 2016 hingga 2019 menunjukkan pergerakan positif. Di mana laba bersih atau laba tahun berjalan naik cukup signifikan.

Namun masa pandemi covid-19 membuat laba bersih perseroan tergerus sangat dalam. Meskipun pendapatan usaha naik 31,88% dibanding periode 2019.

Laporan Laba Rugi 2020 2019 2018 2017 2016
Pendapatan Usaha Rp1,09 triliun Rp831,77 miliar Rp801,16 miliar Rp707,97 miliar Rp140,66 miliar
Laba Kotor Rp577,46 miliar Rp431,52 miliar Rp402,74 miliar Rp143,18 miliar -Rp20,25 miliar
Laba Bersih -Rp509,18 miliar Rp278,16 miliar Rp186,11 miliar -Rp20,01 miliar -Rp29,81 miliar

Pada 2019, perseroan fokus pada peningkatan kualitas layanan yang telah dibangun dari tahun sebelumnya. Secara bersamaan, mendiversifikasikan produk usaha. Perseroan memberikan produk yang sesuai dengan kebutuhan operator seluler maupun gedung. 

Pendapatan sepanjang 2019 berasal dari kontribusi sewa menara dan sewa In-Building-Coverage. Dari sisi produk, menara telekomunikasi tumbuh 19,8%. Untuk layanan internet, jumlah pelanggan retail maupun corporate meningkat 33% yoy. Perseroan juga berhasil mengembangkan produk baru terkait IP yang kini telah melayani kebutuhan pelanggan dan akan menjadi salah satu fokus usaha pada tahun mendatang. 

Berikut rasio keuangan CENT, data dari laman Ajaib. Sejalan dengan laporan keuangan, maka rasio keuangan CENT untuk periode 2020 minus. Karena laba menurun drastis, meski pendapatan meningkat. Utang perseroan juga meningkat sepanjang 2020.

Rasio  2020 2019
ROA -5,64% -0,07%
ROE -17,28% -0,11%
NPM -46,46% 1,07%
CR 22,41% 102,31%
DER 209% 90%

Prospek Bisnis CENT

CENT memperoleh pinjaman sindikasi dari tiga bank (Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank Permata) sebesar Rp5,7 triliun. Fasilitas pinjaman ini akan diberikan kepada PT Centratama Menara Indonesia, PT MAC, PT FSI, dan PT NQI.

Perjanjian pemberian fasilitas telah diteken pada Februari lalu dan telah mendapatkan lampu hijau dari Dewan Komisaris dan pemegang saham masing-masing anak perusahaan serta Dewan Komisaris CENT. Sebagai jaminan, anak perusahaan CENT memberikan aset-aset kepada bank sindikasi.

Dalam keterbukaan informasi BEI (01/03/2021), Corporate Secretary CENT Wiwik Septriandewi menjelaskan bahwa dana pinjaman akan digunakan untuk pembayaran kembali fasilitas pinjaman yang sudah ada serta untuk mengembangkan bisnis Centratama Group.

Koleksi atau Abaikan Saham CENT?

Berdasarkan status saham di laman Ajaib, saham CENT dalam kondisi cukup. Hal tersebut dinilai berdasarkan kinerja perseroan selama ini.

Memang, harga saham CENT sangat terjangkau. Penutupan bursa pada 16 April lalu berada pada level Rp334 atau naik 15,97% dari hari sebelumnya. Sedangkan pemberian dividen terakhir pada 2010.

Bisnis menara telekomunikasi memiliki potensi cerah dalam tahun-tahun ke depan. Namun investor harus mempertimbangkan kinerja atau kondisi keuangan perseroan sebelum membeli sahamnya.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait