Obligasi

Manfaat Global Bond Sebagai Diversifikasi Investasi

Ajaib.co.id – Pada tahun 2020, Indonesia menggelontorkan stimulus untuk mendongkrak perekonomian akibat dampak pandemi COVID-19. Nilai stimulus tersebut tak tanggung-tanggung, yakni Rp450 triliun atau 2,5% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Salah satu pendanaan stimulus ini berasal dari global bond sebesar US$4,3 miliar dalam tiga bentuk surat berharga global.

Apa itu global bond?

Apa yang dimaksud dengan obligasi global atau global bond itu? Global bond adalah obligasi atau surat utang negara internasional. Suatu negara menerbitkan global bond dalam bentuk valuta asing (valas). Dengan kata lain, obligasi internasional diterbitkan dan diperdagangkan di luar negara tempat mata uang obligasi tersebut berdenominasi. Perusahaan Amerika Serikat (AS), misalnya, dapat menerbitkan obligasi di Eropa. 

Mengapa global bond muncul? Lazimnya, investor berinvestasi pada pendapatan tetap asing yang berpotensi menghasilkan pengembalian moderat karena fluktuasi nilai tukar. Obligasi internasional merupakan salah satu cara mendiversifikasi terbatasnya portofolio pada denominasi atau obligasi satu negara tertentu. 

Bila perusahaan atau entitas lainnya ingin mengumpulkan modal besar, mereka dapat menerbitkan obligasi global. Global bond inilah yang kemudian ditawarkan di berbagai pasar modal, termasuk di Eropa, Asia, dan AS secara bersamaan.

Tak seperti pinjaman resmi, obligasi internasional adalah investasi yang tidak mengikat. Artinya, alokasi penggunaannya tidak perlu ditentukan sejak awal. Namun, obligasi internasional tetap dijual dalam berbagai jatuh tempo dan kualitas kredit. obligasi internasional, misalnya, dapat ditawarkan dengan tingkat bunga tetap atau mengambang dengan jangka waktu mulai dari satu hingga puluhan tahun.

Investasi global bond dikelompokkan ke dalam obligasi negara maju dan obligasi pasar negara berkembang. Perusahaan dan Pemerintah dari negara maju dapat menerbitkan global bond dengan jatuh tempo dan kualitas kredit yang berbeda. Sejumlah obligasi ini berdenominasi dolar AS. Tapi, sebagian besar dalam mata uang negara asal mereka.

Global bond umumnya berdenominasi dolar dan menawarkan suku bunga tinggi. Terlebih bila dilakukan oleh negara yang kondisi ekonominya sedang tidak stabil. Hal ini karena tingkat risiko yang dirasakan lebih tinggi dari investasi obligasi yang diterbitkan oleh negara yang secara ekonomi tidak stabil.

Biasanya, obligasi pasar negara berkembang dikeluarkan oleh Pemerintah yang berdaulat, bukan korporasi. Penerbitan obligasi internasional ini yang dimaksud terjadi pada tahun lalu.

Indonesia Berencana Menerbitkan Global Bond di Akhir 2022

Pada September 2022 lalu, Kementerian Keuangan berhasil terbitkan global bond dalam denominasi dolar AS dengan format SEC Shelf Registered dengan nominal yang diterbitkan adalah sebesar US$2,65 miliar atau sekitar Rp 39,55 triliun dalam tiga seri.

Selain itu, menurut yang dikutip dari Kontan, pemerintah juga masih berencana menerbitkan global bond tahun ini. Riko Amir sebagao Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyebutkan bahwa pemerintah masih mempertimbangkan penerbitan global bond yang terakhir. Hal ini sejalan ditengah likuiditas valuta asing (valas) yang semakin ketat.

Menurutnya, penerbitan surat utang valas ini perlu mempertimbangkan beberapa hal. Diantaranya, kebutuhan belanja dan pembiayaan valas tahun 2022, ketersediaan kas dalam valas, keseimbangan antara biaya dan risko pembiayaan, serta kondisi pasar keuangan global yang masih volatile.

Selain itu, kinerja APBN yang baik dan pertumbuhan ekonomi di kuartal III akan sangat menentukan peberbitan Surat Berharga Negara tersebut. Riko juga menyebutkan bahwa hingga saat ini pemerintah masih secara konsisten menerbitkan SBN domestik baik ritel maupun non ritel, dan menarik pinjaman program, dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan utang tunai tahun 2022.

Selain itu, ketersediaan kas valas Indonesia saat ini juga masih cukup ditengah kondisi likuiditas valas yang sangat ketat, sehingga penerbitan global bond selanjutnya perlu dipertimbangkan.

Manfaat Penerbitan Global Bond

Penerbitan obligasi internasional tentu bukan tanpa tujuan. Apalagi mengingat nilainya yang sangat besar. Sebagai salah satu instrumen dan sekaligus portofolio investasi, global bond memiliki sejumlah manfaat, yakni

1. Membiayai APBN

Pemerintah Indonesia menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tiap tahunnya. APBN berisi rencana keuangan tentang pemasukan dan pengeluaran yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Sumber pembiayaan APBN bisa berasal dari dalam negeri, misalnya pajak. Selain dalam negeri, sumber pembiayaan APBN lainnya berasal dari luar negeri, seperti penerbitan obligasi internasional.

2. Menutup Defisit

Realisasi anggaran suatu negara bisa berpotensi defisit. Hal tersebut bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, misalnya resesi. Anggaran yang defisit artinya pengeluaran lebih besar daripada yang sudah ditentukan di awal. Pemasukan yang ada pun belum bisa menutupi jumlah pengeluaran tersebut. Guna menutup defisit, negara tersebut dapat menerbitkan dan menjual global bond.

3. Memperkuat Cadangan Devisa

Kondisi tertentu bisa membuat banyak orang khawatir, seperti pandemi COVID-19 yang sampai saat ini masih berlangsung. Pandemi COVID-19 mampu membuat banyak hal terjadi di luar rencana awal. Untuk mengantisipasi dampak lebih parah, negara perlu mempersiapkan cadangan devisa yang kuat karena nilai tukar mata uang negara tersebut terus merosot. Salah satu caranya ialah menerbitkan obligasi internasional.

4. Pengakuan Pihak Internasional

Global bond juga dapat dijadikan sebagai bentuk pengakuan secara de facto. Pengakuan tersebut karena negara dinilai berhasil mengelola kebijakan keuangan serta memiliki prospek perekonomian tinggi. Terlebih lagi, tidak semua negara mempunyai akses ke pasar modal internasional. Lebih lanjut, pengakuan secara de facto itu merupakan tolok ukur bagi para investor asing terhadap stabilitas ekonomi Indonesia secara makro. 

5. Diversifikasi Sumber Pembiayaan

Global bond merupakan bentuk diversifikasi sumber pembiayaan. Berbeda dengan pinjaman luar negeri, penerbit obligasi internasional tidak terikat dengan berbagai aturan dari pihak pembeli obligasi. Jadi, pihak yang menerbitkan surat utang global memiliki posisi tawar yang kuat.

Meskipun memiliki sejumlah manfaat, obligasi internasional juga memiliki risiko yang tidak kecil. Hal ini tak terlepas dari nilainya yang besar. Saat jatuh tempo, contohnya, Pemerintah atau entitas yang menerbitkannya harus mempersiapkan dana untuk membayarnya kembali. Sebenarnya, risiko ini tak jauh berbeda dengan pinjaman komersial pada umumnya. 

Nah, apakah kamu tertarik untuk menjadi investor obligasi global? Jika kamu belum berani ambil riisko besar dengan memulai investasi ini, kamu bisa memulainya dengan memilih instrumen investasi dengan risiko rendah, misalnya reksa dana atau saham.

Kamu bisa memulai investasi reksa dana atau saham dengan mudah, cepat, dan modal terjangkau. Hanya dengan modal mulai dari Rp10 ribu kamu sudah bisa memulai investasi reksa dana di Ajaib. Atau Rp100 ribu untuk investasi saham di Ajaib.

Bukan hanya itu, Ajaib juga menyediakan layanan Ajaib Prime bagi kamu yang memiliki modal besar dan ingin investasi secara eksklusif. Dengan menanamkan modal mulai dari Rp2 Miliar, kamu sudah bisa menjadi bagian dari Ajaib Prime dan mendapatkan layanan eksklusif mulai dari laporan keuangan eksklusif, konsultasi portofolio eksklusif, promo eksklusif, dan masih banyak lagi.

Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi kamu sekarang di Ajaib sekarang!

Artikel Terkait