Ajaib.co.id – Platform e-commerce Shopee terus berekspansi ke layanan jasa finansial di Indonesia, seperti melalui produk pinjaman online Shopee Pinjaman alias SPinjam atau Shopee Pinjam. Tak semata meramaikan pasar pinjaman online, ekspansi ini merupakan bagian dari strategi besar dari pemilik Shopee yakni Sea Limited (Ltd.) dari Singapura.
Mengutip laman resmi Shopee, Shopee Pinjam adalah produk pinjaman tunai yang ditawarkan untuk pengguna Shopee. Diterangkan bahwa Shopee Pinjam menawarkan fitur pengajuan yang mudah, bunga rendah, dengan skema cicilan bulanan.
Shopee pinjam sendiri dioperasikan di bawah naungan PT Lentera Dana Nusantara (LDN) sebagai pihak penyelenggara pinjaman. Dalam situs resminya LDN disebutkan sebagai perusahaan penyedia layanan finansial berbasis teknologi yang berdiri pada 2018. Visi mereka adalah menjadi platform teknologi finansial tepercaya.
Shopee Pinjam dan SPayLater
Shopee Pinjam bukanlah satu-satunya produk pinjaman online yang ditawarkan oleh Shopee. E-commerce ini juga memiliki layanan SPayLater, yaitu produk cicilan tanpa kartu kredit yang dapat memungkinkan pengguna Shopee mendapatkan limit kredit untuk membeli produk Shopee.
Bedanya SPayLater khusus digunakan untuk pembelian produk Shopee, sedangkan Shopee Pinjam tak dibatasi penggunaannya. Apabila telah melewati proses pendaftaran dan pengajuan pinjaman, pengguna dapat menerima uang tunai dan dapat digunakan untuk kebutuhan masing-masing.
Masih dari laman resminya, Shopee Pinjam memiliki rentang pengajuan pinjaman dari Rp200.000 hingga Rp15.000.000. Adapun, besaran bunga yang dikenakan adalah sebesar 2,45% per bulan, dengan jatuh tempo pada tanggal 5 setiap bulannya. Di luar ini, pengguna akan dikenakan biaya penanganan hingga 3% per transaksi dan apabila terjadi keterlambatan ada tambahan denda sebesar 5%.
Keunggulan dan Kekurangan Shopee Pinjam
Mengutip laman Krediblog, salah satu keunggulan Shopee Pinjam adalah proses aktivasi pengajuan pinjamannya yang terbilang mudah dan cepat. Selain itu, biaya administrasi dan penanganan juga tergolong rendah dan suku bunga yang cukup wajar. Semakin menarik lagi, Shopee Pinjam dapat memberikan pinjaman lebih dari satu kali, asalkan masih ada sisa limit pinjaman.
Meski begitu, pengajuan akun yang terbatas di Shopee Pinjam disebut-sebut sebagai salah satu kelemahan utama pinjaman online yang satu ini. Selain itu, pilihan tenor atau tenggat jatuh tempo pinjaman yang terbilang singkat juga menjadi salah satu kekurangannya. Paling singkat, pengguna bisa saja hanya memiliki 11 hari untuk melunasi pinjaman plus bunga yang dikenakan.
Terlepas dari berbagai kekurangan dan kelebihannya, Shopee Pinjam menjadi salah satu gambaran penting tentang nafsu Shopee dan para pengusaha di baliknya untuk masuk ke sektor finansial dalam negeri. Hal ini akan semakin tergambar jika kita merunut lebih jauh hubungan nama-nama besar di balik Shopee dan Shopee Pinjam.
Telah disebutkan sebelumnya bahwa Shopee Pinjam adalah produk yang dilaksanakan oleh Lentera Dana Nusantara (LDN). Fakta menarik untuk diketahui adalah LDN juga mengoperasikan SPaylater. Tak berhenti sampai di situ, hubungan pemilik di balik LDN juga tak kalah menarik untuk diulas.
Kongsi Besar Sea Ltd. di Pasar Layanan Finansial Digital
Mengutip laman resmi perusahan LDN, bercokol nama PT Indigo Trading dan PT Indigo Wahana Investment. Kedua perusahaan ini menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, jasa dan pertanian. Keduanya juga diklaim tidak tergabung dalam grup perusahaan manapun.
Yang menarik adalah, Indigo Trading bukanlah nama asing di lingkup bisnis Shopee. Perusahaan ini merupakan pemegang saham mayoritas di PT Airpay International Indonesia. Perusahaan ini menggenggam 51,1% saham perusahaan tersebut.
Mungkin nama Airpay tak cukup familiar buat kamu, tapi nama produk dompet digital yang dimiliki perusahaan ini pasti lebih mudah untuk dikenali. Ya, Airpay adalah nama resmi dari ShopeePay. Dikutip dari Deal Street Asia, Indigo Trading mengempit 51,1% saham perusahaan dan sisanya 48,89% digenggam oleh SeaMoney Ltd.
SeaMoney Limited (Ltd.) adalah perusahaan yang dibentuk 27 Maret 2015 dan sepenuhnya dimiliki oleh Sea Limited (Ltd.) yang berbasis di Singapura. Adapun, dalam laporan keuangan Sea Ltd. pada 2019, SeaMoney Ltd yang sebelumnya bernama Airpay Limited disebutkan sebagai perusahaan investment holding company yang berbasis di Cayman Islands, negeri suaka pajak.
Sementara itu, Indigo Trading adalah perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Martua Sitorus, salah satu orang terkaya di Bumi Pertiwi. Martua Sitorus atau Thio Seeng Haap adalah pengusaha Indonesia yang dikenal lewat sepak terjangnya mendirikan Wilmar International bersama Khoon Hong Kuok atau William. Wilmar sendiri merupakan kependekan dari William-Martua.
Nama keluarga Kuok sendiri sebenarnya punya hubungan dekat dengan Sea Ltd. Dikutip dari MarketScreener, terdapat nama Khoon Hua Kuok sebagai direktur independen perusahaan tersebut. Dia tak lain merupakan anak dari Robert Kuok, bos besar dari Kuok Group. Khoon Hua juga tercatat sebagai chairman Kerry Holdings Limited (Ltd.), perusahaan holding investasi utama dari Kuok Group.
Jika kamu bertanya apakah Khoon Hong Kuok yang bermitra dengan Martua di Wilmar memiliki hubungan darah keluarga dengan Robert Kuok, jawabannya, iya. Robert adalah paman dari Khoon Hong alias Wiliam. Artinya, di ShoopeePay Martua Sitorus kembali berbisnis dengan jejaring keluarga yang sudah ia kenal sejak lama.
Tak berhenti sampai ShopeePay dan LDN, dikutip dari Bisnis.com, Martua juga dikabarkan kembali berkongsi dengan Sea Ltd. dalam mengakuisisi PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) yang sejak 10 Februari 2021 resmi berganti nama menjadi PT Bank Seabank Indonesia. Kabar akuisisi ini juga sudah dikonfirmasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Disebutkan bahwa Martua, baik secara langsung ataupun tidak langsung, bersama Sea Ltd. mendirikan PT Koin Investama Nusantara sebagai perusahaan patungan. Berdasarkan laman resmi Seabank Indonesia, perusahaan ini tercatat sebagai 4,08% saham perusahaan. Adapun, sisanya sebanyak 95,92% saham dimiliki oleh PT Danadipa Artha Indonesia. Uniknya berdasarkan pemberitaan tersebut, Koin Investama sebenarnya adalah pemilik Danadipa.
Prospek dan Geliat SeaMoney Ltd.
Terlepas dari benar tidaknya kabar itu, faktanya, Sea Ltd. telah menguasai BKE hingga berganti nama menjadi Seabank Indonesia. Langkah ini tentunya akan semakin memperkuat lini bisnis Digital Financial Services Sea Ltd. melalui SeaMoney Ltd. Pada 2020, lini bisnis ini menyumbang pendapatan sebesar US$60,8 juta, meski memang masih mencatatkan EBITDA negatif US$511,1 juta.
Sebagai catatan, pada kuartal IV/2020 saja, SeaMoney mencatat ada lebih dari 10 juta monthly paying users di Indonesia. Dan sepanjang 2020, secara total volume pembayaran yang dicatatkan melalui SeaMoney di seluruh wilayah operasinya (tidak hanya di Indonesia mencapai US$7,8 miliar).
Kesuksesan ini tampaknya juga masih akan berlanjut pada 2021. Mengutip Wartaekonomi, data Snapcart menunjukkan bahwa sepanjang kuartal I/2021, ShopeePay milik SeaMoney Ltd. dan keluarga Martua Sitorus merupakan e-wallet yang paling banyak digunakan (76%), disusul oleh Gopay (57%), Ovo (54%), Dana (49%), dan LinkAja (21%).
Selain itu, data nominal omset rata-rata per bulan transaksi e-wallet di Indonesia juga menunjukkan Shopee telah mencatatkan performa ciamik. Sampai dengan Maret 2021, ShopeePay tercatat telah mengambil 38% porsi total pangsa pasar transaksi e-wallet dalam negeri, diikuti oleh Ovo (19%), Gopay (19%), Dana (17%), dan LinkAja (7%).
Dengan berbagai aksi korporasi dan performanya sejauh ini, layanan jasa keuangan milik Sea Ltd. termasuk Shopee Pinjam diprediksi akan terus tumbuh. Dikutip dari CNBC Indonesia, seorang Managing Partner Kora Daniel Jacobs menyebutkan bahwa SeaMoney dapat menjadi selayaknya Ant Financial di China untuk pasar Asia Tenggara.
“Setelah bisnis pembayaran, mereka memiliki visi dan keinginan untuk tumbuh di bisnis lain yang masih terikat, dari ‘beli sekarang, bayar nanti’ [Shopee Pay Later] untuk pelanggan hingga kredit bagi pedagang dan semua jenis layanan keuangan,” katanya dikutip dari CNBC Indonesia.
Sementara itu, dikutip dari Channel Newsasia, Co-Founder The Smart Investor dan Eks CEO Motley Fool Singapura David Kuo mengatakan bahwa Sea Ltd. adalah salah satu startup terbaik yang ada saat ini. Dia bahkan menyebutkan bahwa Sea Ltd. dapat menjadi perusahaan paling berharga dari Singapura di masa depan.
“Sea Ltd. dapat membuat arah baru di dunia startup dengan menghadirkan apa yang diinginkan oleh para pemegang saham selama ini: pendapatan yang meningkat. Dan apabila hal ini dapat terus berlanjut, maka, Sea Ltd. akan menjadi perusahaan Singapura paling berharga di masa depan,” katanya.
Sampai dengan 7 April 2021 waktu Indonesia, saham Sea Ltd. yang tercatat di NYSE dengan ticker SE tercatat berada di kisaran US$247 per saham. Harga saham ini sudah meningkat jauh dibandingkan posisinya pada setahun lalu di kisaran US$45 per saham. Bahkan meski masih mencatatkan rugi bersih, kapitalisasi pasar Sea Ltd. di New York kini mencapai sekitar US$125,79 juta.
Kabarnya SeaMoney Ltd. juga tidak akan berhenti pada akuisisi BKE saja. Beberapa bank kecil lain juga dirumorkan masuk bidikan akuisisi selanjutnya. Tentunya, hal ini membuat pergerakan saham-saham bank kecil di Indonesia kian atraktif dan menarik. Atau, jangan-jangan, kamu memang sudah membeli salah satu saham bank kecil tersebut?
Terlepas dari apapun pilihanmu, jangan ragu mulai belajar investasi di aplikasi Ajaib! Aplikasi ini telah mendapatkan izin resmi dari OJK dan menjadi salah satu platform investasi saham dan reksadana terdepan di Indonesia saat ini! Ayo buruan mulai investasimu agar tak ketinggalan potensi cuan!