Ajaib.co.id – Apakah yang dimaksud dengan evaluasi? Evaluasi adalah sebuah proses untuk mengidentifikasi serta mengukur dan menilai apakah sebuah kegiatan atau program yang dilaksanakan dapat sesuai perencanaan dan tujuan awal.
Evaluasi juga mencakup suatu kegiatan dalam proses pengumpulan data dan informasi terkait kinerja (metode, manusia dan peralatan) di mana hasil dari informasi tersebut akan dipakai sebagai tolak ukur dalam menentukan atau membuat keputusan di masa mendatang.
Evaluasi dibutuhkan di berbagai bidang kehidupan manusia dalam upaya meningkatkan efektivitas dan produktivitas yang mencakup individu, kelompok serta lingkungan kerja.
Pengertian Evaluasi Menurut Ahli
1. Anne Anastasi
Anne Anastasi (1978) mengatakan bahwa evaluasi adalah sebuah proses yang sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan instruksional yang dicapai oleh seseorang. Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai suatu hal secara terencana dan terukur berdasarkan tujuan yang jelas.
2. Sajekti Rusi
Sajekti Rusi (1988) menyebutkan bawha evaluasi adalah proses dalam melakukan penilaian yang mencakup deskripsi tingkah laku seseorang, baik secara kuantitatif atau dengan pengukuran dan kualitatif dengan penilaian.
3. Suharsimi Arikunto
Suharsimi Arikunto (2003) mengatakan bahwa evaluasi adalah sederet kegiatan yang memiliki tujuan mengukur tingkat keberhasilan sebuah program.
4. A.D Rooijakkers
Menurut A.D Rooijakkers, evaluasi adalah usaha atau proses menentukan nilai-nilai. Secara khusus evaluasi atau penilaian tersebut diartikan sebagai proses pemberian nilai dengan berdasarkan data kuantitatif hasil pengukuran untuk keperluan pengambilan keputusan.
Fungsi Evaluasi
Evaluasi sendiri memiliki empat fungsi antara lain fungsi slektif, fungsi diagnosa, fungsi penempatan, dan fungsi pengukuran keberhasilan. Berikut beberapa penjelasan fungsi evaluasi.
a. Fungsi Selektif
Fungsi selektif merupakan fungsi yang dilakukan dengan menyeleksi seseorang apakah ia memiliki komptensi yang sesuai dengan standar yang ditetapkan atau tidak. Misalnya saja dalam menentukan seseorang diterima kerja atau tidak, serta dalam menentukan seseorang naik jabatan atau tidak.
b. Fungsi Diagnosa
Fungsi diagnosa memiliki tujuan untuk mengetahui kelebihan serta kekurangan seseorang dalam suatu bidang kompetensi. Misalnya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan seorang siswa dalam salah satu bidang studi di sekolah. Atau mengetahui kekurangan dan kelebihan karyawan di sebuah perusahaan. Dengan adanya evaluasi ini, organisasi bisa membantu mereka menyelesaikan masalahnya.
c. Fungsi Penempatan
Fungsi penempatan berguna untuk mengetahui posisi terbaik seseorang dalam sebuah bidang. Misalkan saja untuk mengetahui lever atau posisi terbaik seorang karyawan dalam suatu perusahaan.
d. Fungsi pengukur Keberhasilan
Evaluasi juga berfungsi dalam melakukan pengukuran terhadap keberhasilan seseorang dalam suatu program termasuk metode-metode yang digunakan, penggunaan sarana dan pencapaian tujuan.
Tujuan Melakukan Evaluasi Rutin
Evaluasi menjadi salah satu keharusan yang perlu dilakukan secara rutin guna membuat perbaikan agar pekerjaan selesai sesuai rencana. Dengan melakukan evaluasi rutin, maka kamu bisa mendapatkan hasil yang berguna untuk perencanaan lanjutan dengan memperbaiki kekurangan dan kendala, baik dalam proses administrasi maupun manajemen. Tujuan evaluasi ini akan penting dilakukan pada manajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Di bawah ini adalah beberapa tujuan evaluasi:
- Mengetahui tingkat penguasaan atau pemahaman seseorang terhadap kompetensi yang telah ditetapkan.
- Mengetahui kesulitan atau rintangan yang dihadapi dalam kegiatannya sehingga dengan dapat membantu memecahkan masalah yang dihadapi.
- Menjadi umpan balik informasi yang baik untuk pelaksana sehingga bisa memperbaiki kekurangan yang ada.
- Mengetahui efektivitas dan efisiensi metode atau cara yang telah diterapkan.
Tahapan & Proses dalam evaluasi
Kegiatan evaluasi juga memiliki beberapa tahapan penting yang saling mendukung satu dan lainnya. Nah, sebelum melakukan tahapan dan proses evaluasi, kamu perlu mengetahui konsep yang akan direncanakan dengan matang sebelum melakukan eksekusi pesan. Kamu juga perlu mengadakan uji coba untuk mengecek kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya. Uji coba ini bisa dilakukan dengan menanyakan tanggapan dari khalayak untuk mengukur efektivitas pesan yang disampaikan.
Nah, di bawah ini adalah beberapa tahapan evaluasi yang perlu kamu pahami:
a. Menentukan topik evaluasi
Yakni dengan menetapkan sebuah topic yang menjadi bahan untuk kegiatan evaluasi misalkan evaluasi hasil kerja.
b. Merancang kegiatan evaluasi
Merancang kegiatan evaluasi adalah sebagian dari kegiatan untuk mendesain proses evaluasi dari awal hingga akhir tanpa melewatkan hal-hal penting.
c. Pengumpulan data
Mengumpulkan data dan mencatat setiap informasi sesuai dengan perencanaan dan berdasarkan kaidah ilmiah.
d. Pengolahan dan analisis data
Pengolahan dan analisis data merupakan kegiatan mengolah informasi dengan cara mengelompokkan sebuah data untuk kemudian lebih memudahkan dalam melakukan analisis, serta menentukan tolak ukur waktu sebagai hasil evaluasi.
e. Pelaporan hasil evaluasi
Pelaporan hasil evaluasi adalah membuat laporan untuk diketahui banyak pihak yang memiliki kepentingan.
Nah, itulah beberapa tahapan melakukan evaluasi. Lalu bagaimana prosesnya? Ada bebarapa proses dalam mengevaluasi suatu kinerja atau sistem dalam sebuah perusahaan, antara lain:
- Menentukan tujuan evaluasi.
- Merumuskan masalah evaluasi.
- Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan.
- Menentukan sampel sesuai tujuan evaluasi.
- Menentukan model evaluasi sesuai tujuan evaluasi.
- Menentukan alat evaluasi.
- Merencanakan personal evaluasi.
- Merencanakan anggaran.
- Merencanakan jadwal kegiatan.
Jenis-Jenis Evaluasi
Setelah memahami pengertian, fungsi, dan tahapan mengenai evaluasi, kamu juga harus mengetahui beberapa jenis evaluasi. Jenis evaluasi dibagi menjadi 4 (empat) yaitu berdasarkan tujuan, sasaran, lingkup kegiatan pembelajaran, serta berdasarkan objek dan subjek evaluasi. Untuk lebih jelasnya, cek selengkapnya di bawah ini.
1. Berdasarkan Tujuan
a). Diagnostik, jenis evaluasi yang digunakan untuk mencari tahu kelemahan beserta faktor penyebabnya.
b). Selektif, evaluasi yang digunakan untuk memilih sumber daya yang dirasa paling cocok dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c). Penempatan, evaluasi yang dipakai dalam menempatkan sumber daya ke program tertentu, sesuai karakteristiknya.
d). Formatif, evaluasi yang cara melakukannya memiliki tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan suatu proses belajar-mengajar.
e). Sumatif, jenis evaluasi dengan tujuan menentukan hasil dan kemauan bekerja.
2. Berdasarkan Sasaran
a). Konteks, evaluasi yang ditujukan dalam mengukur konteks program, baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, dan kebutuhan-kebutuhan yang muncul ketika merencanakannya.
b). Input, adalah evaluasi yang diarahkan dalam mengetahui input baik mengenai sumber daya dan strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan.
c). Proses, evaluasi berdasarkan sasaran yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan mengenai kelancaran proses, kesesuaian tata cara, faktor pendukung dan faktor hambatan yang mungkin muncul dalam pelakasanaan proses tersebut.
d). Hasil atau produk, jenis evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil dari proses atau program yang dijalankan dan dicapai sebagai dasar dalam penentuan keputusan, apakah diperbaiki, ditingkatkan atau dihentikan.
e). Outcom, evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar lebih lanjut, evaluasi setelah terjun ke masyarakat.
3. Berdasarkan Lingkup Kegiatan Pembelajaran
a). Program pembelajaran, evaluasi yang mencakup tujuan, isi, strategi dan aspek-aspek dari proses yang sistematis untuk pembelajaran lain dalam proses pembelajaran.
b). Proses pembelajaran, evaluasi ini mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran secara garis besar dari program pembelajaran yang ditetapkan, kemudian kemampuan guru dalam melaksanaan proses pembelajaran, kemampuan dalam mengikuti proses pembelajaran.
c). Hasil pembelajaran, evaluasi yang mencakup tingkat penguasaan seseorang terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, bisa secara umum maupun khusus bila ditinjau dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
4. Berdasarkan Objek dan Subjek
a). Input, evaluasi yang mencakup kemampuan akan kepribadian, sikap, dan keyakinan.
b). Transformasi, evaluasi akan unsur-unsur transformasi dari proses pembelajaran yang berisi materi, media, hingga metode lain.
c). Output, merupakan evaluasi terhadap suatu lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil dari pembelajaran.
Itulah beberapa hal terkait evaluasi yang perlu kamu ketahui. Dalam melakukan evaluasi ada dua tes yang bisa kamu gunakan yaitu tes subjektif dan tes objektif. Di mana, tes subjektif biasa disebut essay yang merupakan tes berbentuk pertanyaan tulisan, dan jawabannya berupa karangan atau kalimat yang panjang. Tes ini merupakan bentuk penilaian yang paling dikenal dan banyak digunakan.
Kemudian ada tes objektif yang contohnya sering disebut dengan dikotomi. DI mana, jawabannya antara benar atau salah dan penilaian skornya antara 1 atau 0. Tes ini disebut objektif karena penilaiannya juga objektif, siapapun yang mengoreksi jawaban pada tes ini maka hasilnya akan sama karena kunci jawaban yang dimiliki sudah jelas dan pasti benar.
Tes ini memiliki beberapa bentuk, yaitu benar-salah, pilihan ganda, mencocokan atau menjodohkan hingga melengkapi jawaban atau jawaban singkat. Jadi, setelah mengetahui berbagai hal tentang evaluasi seperti di atas, diharapkan kamu bisa melakukan evaluasi bisnis dengan tepat demi perkembangan bisnis di masa depan.