Saham

Ekuitas Adalah Penentu Harga Saham, Apa Saja Elemennya?

ekuitas adalah

Ajaib.co.id – Ada banyak faktor penentu yang bisa membuat harga suatu saham yang kamu jadikan instrumen investasi, naik-turun. Selain faktor-faktor yang sering disebut seperti nilai IHSG, situasi makro ekonomi, sentimen pasar modal, hingga analisis teknikal dan analisis fundamental, ekuitas sebuah perusahaan juga punya peran terhadap pergerakan nilai sahamnya.

Apa itu Ekuitas?

Ekuitas adalah penentu harga saham dan juga dipengaruhi rasio ROE dan EPS yang menjadi indikator tingkat kesuksesan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham.

Secara sederhana, definisi ekuitas adalah besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan. Sebagai investor milenial, pasti sebelum memilih untuk berinvestasi pada suatu saham, kamu akan mempelajari kinerja dan menyimpulkan apakah gaya bisnis pemilik perusahaan penerbitnya itu sejalan dengan etos bisnis kamu.

Pada saat itulah kamu akan mengetahui bahwa ekuitas adalah salah satu faktor penentu harga saham yang cukup berpengaruh.

Ekuitas adalah Modal Penentu Skala Kepemilikan

Jumlah modal yang menggambarkan hak kepemilikan seseorang atas jumlah aset perusahaan, disebut Ekuitas. Ekuitas menggambarkan skala kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan.

Ekuitas bisa ditemui pada Laporan Keuangan dan Posisi Keuangan (Neraca). Sebagai sumber perolehan dana, Ekuitas terdiri dari beberapa jenis, yaitu: setoran modal para pemegang saham, saldo, laba ditahan, dividen, dan saham.

Istilah ekuitas berasal dari kata equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan. Formulasi ekuitas secara sederhana adalah Total Aktiva minus Total Pasiva, dan tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan, pada dasarnya ekuitas

akan berkurang melalui adanya penarikan kembali penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan, atau karena kerugian.

Samakah Modal dengan Ekuitas?

Dalam akuntansi, ekuitas memiliki pengertian sebagai selisih nilai antara nilai aset dengan liabilitas atau kewajiban. Artinya ekuitas adalah hak yang harus dikeluarkan oleh pemilik usaha terhadap harta yang dimiliki perusahaan.

Ekuitas sendiri sering disebut modal karena merupakan harta yang dikeluarkan perusahaan untuk memenuhi operasional perusahaan yang nantinya harta tersebut mengalami residu atau pengurangan karena kewajiban yang harus dibayarkan seperti utang dan beban.

Nilai ekuitas tidak selalu positif dan bisa menjadi negatif jika nilai beban lebih besar dibanding nilai asetnya. Nilai negatif biasa disebut defisit.

Namun, pada awal pendirian perusahaan, ekuitas perusahaan hanya terdiri dari modal yang disetor ke pemilik saja. Modal (capital) atau modal saham (capital stock) merupakan sumber pendanaan yang berasal dari setoran pemilik.

Baru setelah perusahaan melakukan kegiatan bisnis beberapa waktu lamanya, ekuitas akan terdiri dari modal/modal saham ditambah laba ditahan. Maka akibatnya kemudian definisi ekuitas tidak lagi sama dengan modal.

Sedangkan rumusnya:

Ekuitas = modal atau modal saham + laba ditahan.

Laba ditahan adalah akumulasi laba dan rugi yang dihasilkan perusahaan.

Apakah Modal Merupakan Harta/Aset?

Dari kacamata orang awam yang menganggap perusahaan dan pemilik sebagai satu kesatuan entitas, definisi modal masih merupakan harta/aset. Sementara dari perspektif akuntansi, modal atau modal saham merupakan salah satu sumber pemerolehan dana.

Sedangkan harta atau aset adalah salah satu jenis penggunaan dana. Di saat pemilik menyetorkan uang tunai ke perusahaan, maka akuntansi perusahaan akan mencatatkan penerimaan uang tunai tersebut sebagai aset.

Di saat yang bersamaan, akuntansi perusahaan juga akan mencatatkan setoran modal ke elemen ekuitas, yang menunjukkan besarnya hak pemilik atas perusahaan. Jadi, modal hanya mencerminkan besarnya hak pemilik atas perusahaannya, bukannya sebagai salah satu jenis aset.

Elemen-Elemen Ekuitas

1. Setoran Modal

Wujudnya adalah sejumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham, yang umumnya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

  • Modal saham, yaitu: jumlah nilai saham yang beredar.
  • Agio/Disagio saham, yaitu: selisih antara setoran pemegang saham dengan jumlah nominal saham. Agio adalah selisih di atas nominal, sedangkan disagio adalah selisih di bawah nominal.

2. Laba Ditahan

Ini merupakan akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya, yang tidak dibagi sebagai dividen. Berasal dari internal perusahaan, apabila bersaldo debit maka laba ini akan disebut defisit.

Pemegang saham sewaktu-waktu bisa meminta modal laba ditahan ini sebagai dividen. Karenanya, perusahaan perlu mengantisipasi apabila laba ditahan itu diminta sebagai dividen dengan membuat cadangan-cadangan dari laba ditahan.

3. Modal Penilaian Kembali

Selisih antara nilai buku lama (buku periode sebelumnya) dengan nilai buku yang baru akan dicatatkan sebagai modal penilaian kembali pada saat dilakukan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva perusahaan.

4. Modal Sumbangan

Ketika sebuah perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari sumbangan, maka dana itu akan dicatatkan sebagai modal sumbangan.

5. Modal Lain-lain

Contoh dari elemen modal ini adalah modal pada cadangan laba ditahan, cadangan untuk ekspansi, cadangan penurunan harga persediaan, dan cadangan pelunasan obligasi.

Jenis-Jenis Ekuitas

Ekuitas sering digunakan sebagai perhitungan atau analisis keuangan. Ada beberapa jenis ekuitas yang sering digunakan seperti:

1. Ekuitas Pemegang Saham

Seluruh jumlah uang yang nantinya akan dikembalikan kepada pemegang saham jika seluruh aset yang dimiliki perusahaan dilikuidasi dan seluruh utang dibayarkan. Ekuitas ini dijadikan sebagai faktor penentu kondisi keuangan perusahaan dan menjadi nilai dari perusahaan. 

2. Ekuitas Pemilik Perusahaan

Ekuitas ini hampir sama dengan ekuitas pemegang saham. Bedanya, keuntungan ekuitas ini akan diterapkan di berbagai usaha yang tidak masuk ke dalam bursa efek. Seluruh keuntungan akan masuk ke kantong pemilik usaha, sehingga nilai ekuitasnya juga menjadi nilai ekuitas dari pemilik usaha.

3. Ekuitas Pembiayaan

Jika perusahaan dinyatakan sukses, namun tidak mendatangkan profit yang berarti, pembiayaan ekuitas bisa dilakukan sebagai salah satu siasat untuk mencari modal. Saham yang ada di perusahaan bisa dijual ke investor dan hasilnya bisa digunakan untuk mengembangkan perusahaan.

4. Ekuitas Rumah

Ekuitas ini bisa disebut dengan nilai dari rumah yang dikurangi dengan jumlah utang hipoteknya. Ekuitas ini sangat penting, terutama bagi mereka yang akan membeli atau menjual rumahnya.

Pengaruh Ekuitas Terhadap Harga Saham

Menurut hasil studi empiris pada Perusahaan Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, penurunan ekuitas cenderung akan menurunkan harga saham. Namun, peningkatan expected return umumnya juga akan meningkatkan harga saham pula.

Beberapa dari faktor-faktor yang turut mempengaruhi pengaruh Ekuitas terhadap harga saham adalah:

  • Rasio Return On Equity yang biasanya disingkat dengan ROE. Ini adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut. Peningkatan rasio Return On Equity biasanya diikuti kenaikan dari harga saham perusahaan.
  • Rasio Earning Per Share yang biasanya disingkat dengan EPS. Ini merupakan rasio profitabilitas yang mengindikasikan tingkat kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat mencermati EPS karena menjadi indikator keberhasilan perusahaan.

Pada saat perusahaan membutuhkan dana eksternal, maka hutang menjadi sumber dana yang lebih diutamakan, sementara Ekuitas akan menjadi pilihan terakhir, dan baru akan digunakan jika dana hutang sudah kehilangan kekuatannya.

Dalam situasi seperti itu, maka perusahaan akan menerbitkan saham (Ekuitas) baru dan menjualnya kepada pemegang saham yang ada, atau pihak lain. Dan pada dasarnya kebanyakan perusahaan lebih menyukai pendanaan internal, dibandingkan pendanaan eksternal yang akan mengundang berbagai kebijakan baru.

Berhubung sekarang kamu sudah lebih memahami pengaruh ekuitas terhadap harga saham, cermatilah Ekuitas tiap jenis saham yang sedang kamu incar untuk menjadi instrumen handal bagi portfolio investasimu. Jangan lupa untuk selalu meminimalkan risikonya dengan diversifikasi ke investasi reksa dana yang berintegritas dan menguntungkan seperti di aplikasi Ajaib.

Aplikasi Ajaib ini mudah, menu pilihan paket investasi variatif, minimum modal hanya Rp10.000, menyandang status kelulusan dari program pembinaan inkubator startup terkemuka Y Combinator di Silicon Valley, serta diawasi penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Untuk itu, Ajaib tetap jadi pilihan cerdas untuk kaum milenial.

Artikel Terkait