Investasi

Efek Beragun Aset: Pengertian dan Contoh Penerapannya

Sumber: Pexels

Ajaib.co.id – Pada dasarnya, memiliki aset dari investasi itu penting untuk dilakukan. Mengingat, setiap orang tidak selamanya produktif sehingga investasi bisa dijadikan bagian dari rencana keuangan di masa depan. Selain itu, sebagian orang menggunakan investasi untuk membeli barang-barang belum mampu mereka beli saat ini seperti properti maupun kendaraan.

Bicara tentang aset, istilah efek beragun aset atau asset-backed security identik dengan hal tersebut. Salah satunya adalah kepemilikan kartu kredit, di mana tagihan dan pemberian kredit masuk ke dalam jenis efek beragun aset. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan efek beragun aset dan manfaat yang diberikan bagi setiap orang? Mari simak penjelasan berikut ini.

Pengertian Efek Beragun Aset

Efek beragun aset merupakan sekuritas investasi dengan jaminan berupa kumpulan aset meliputi pinjaman, utang kartu kredit, sewa guna, royalti, hingga piutang. Efek beragun aset sendiri mirip dengan sekuritas hipotek atau mortgage-backed security, hanya saja sekuritas dengan asset-backed security tidak berbasis pada hipotek.

Bagi para investor, asset-backed security dapat dijadikan alternatif utang korporasi karena fungsinya yang memungkinkan penerbit efek untuk menghasilkan uang tunai sehingga dapat digunakan di berbagai pinjaman. Di mana, aset tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Hanya saja, jenis asetnya tidak likuid maupun tidak dijual terpisah sehingga memungkinkan pemilik aset untuk menawarkannya kepada para investor.

Adapun aset berdasarkan asset-backed security terdiri dari ekuitas rumah, piutang kartu kredit, pinjaman mobil, pinjaman untuk dana sekolah, hingga arus kas lainnya. Selain itu, penerbit efek juga bisa mencampurkan aset sekreatif mungkin sehingga dapat menghasilkan. Misalnya saja arus kas berdasarkan pembayaran royalti, pendapatan film, sewa pesawat, dan masih banyak lagi.

Efek Beragun Aset Diatur dalam Undang-Undang

Mengacu pada ketentuan pasar modal di Indonesia berdasarkan UU No 8 Tahun 1995 terkait Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, proses penerbitan asset-backed security dilakukan menggunakan sarana khusus yang meliputi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun. Di mana, perjanjian tersebut dibuat oleh manajemen investasi dan bank kustodian yang mengikat para pemilik asset-backed security.

Lalu, pada 12 Februari 2009, asset-backed security diterbitkan melalui penawaran umum dan dicatat melalui Bursa Efek Indonesia. Di mana, penjualan asset-backed security ke investor dilakukan melalui penawaran umum pada pasar modal Indonesia maupun dijual ke investor strategis.

Asset-Backed Security Dapat Menimbulkan Sejumlah Risiko

Walaupun memberikan manfaat, asset-backed security juga dapat menimbulkan risiko kerugian. Adapun sejumlah risiko yang dimaksud seperti:

  • Risiko pada suku bunga, di mana efek beragun aset bisa mengalami fluktuasi harga yang disebabkan oleh pengaruh dari perubahan suku bunga. Dengan begitu, harga efek beragun aset cenderung menurun jika terjadi peningkatan suku bunga.
  • Pelunasan lebih awal atau early call bakal mempengaruhi yield yang diterima.
  • Gagal bayar menjadi salah satu risiko yang dapat terjadi pada pemegang efek beragun aset. Di mana, debitur dari aset jaminannya gagal memenuhi kewajiban karena mengalami kebangkrutan maupun tidak mampu membayar secara tepat waktu meliputi bunga dari pinjaman pokok.

Beberapa Contoh Penerapan Efek Beragun Aset

Untuk mengetahui secara jelas mengenai efek beragun aset, kamu bisa melihat contoh penerapannya melalui penjelasan berikut:

Diasumsikan bahwa sebuah perusahaan X yang bergerak di bidang bisnis pemberian pinjaman mobil, memberikan pinjaman kepada seseorang yang ingin membeli mobil secara tunai. Lalu, orang tersebut memiliki kewajiban untuk membayar kembali uang yang dipinjam beserta sejumlah bunga yang sebelumnya disepakati.

Perusahaan X sendiri memiliki kemampuan untuk membuat banyak pinjaman sehingga ketersediaan uang tunai menipis dan tidak bisa meminjamkan lagi pinjaman. Dalam hal ini, peran efek beragun aset mulai berjalan. Di mana, perusahaan X dapat mengemas kumpulan pinjaman dari para nasabahnya saat ini, lalu menjualnya ke sebuah perusahaan investasi Z.

Hal tersebut dilakukan agar perusahaan X bisa memiliki uang tunai yang digunakan untuk mendanai pinjaman secara lebih banyak. Lalu, perusahaan investasi Z akan memilih pinjaman yang dibeli pada beberapa kelompok berbeda yang disebut tranches. Tranches sendiri adalah kelompok pinjaman yang memiliki karakter serupa meliputi jatuh tempo, tingkat bunga, serta tingkat tunggakan yang harapkan.

Setelah itu, perusahaan investasi Z menerbitkan sekuritas serupa dengan obligasi biasa di setiap tahap yang dibuat. Lalu, investor perorangan akan membeli sekuritas tersebut untuk menerima arus kas berdasarkan kumpulan pinjamanan biaya untuk beli mobil dan dikurangi biaya administrasi untuk disimpan oleh perusahaan investasi Z tersebut.

Pada dasarnya, efek beragun aset yang dikeluarkan umumnya terdiri atas tiga tingkat atau tranches yang ditentukan meliputi tingkat A, B, serta C. Di mana, tingkat A hampir selalu menjadi tahap terbesar yang disusun untuk memiliki peringkat tingkat investasi sehingga menarik bagi para investor untuk dibeli.

Lalu untuk tingkat B, efek beragun aset memiliki kualitas kredit yang lebih rendah dan memiliki imbal hasil lebih tinggi dibandingkan tingkat A. Sementara untuk tingkat C, memiliki peringkat kredit lebih rendah dibandingkan tingkat B, namun kemungkinan memiliki kredit buruk akan tampak sehingga tidak bisa dijual ke para investor.

Itu dia penjelasan mengenai efek beragun aset yang menjadi salah satu instrumen investasi untuk para investor yang tertarik. Hanya saja, bagi kamu yang baru memulai investasi, efek beragunan aset ini cukup rumit khususnya bagi yang memiliki modal kecil. Oleh karena itu, investor pemula bisa memilih instrumen investasi lainnya seperti reksa dana maupun saham.

Investasi saat ini memang kian banyak dilakukan oleh orang-orang terutama generasi yang baru memulai dunia kerja. Di mana, mereka bisa menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk dialokasikan sebagai dana investasi. Dengan begitu, mereka bisa merencanakan pengelolaan keuangannya secara baik untuk masa mendatang.

Ditambah kecanggihan teknologi yang semakin memudahkan aktivitas investasi. Dengan modal Rp100 ribu saja, kamu sudah bisa berinvestasi baik instrumen reksa dana maupun saham. Salah satu aplikasi yang bisa membantu kamu mewujudkan hal tersebut adalah Ajaib. Ajaib merupakan media investasi online yang dapat digunakan untuk berinvestasi di instrumen saham dan reksa dana.

Untuk investasi saham, kamu dapat membuat rekening dana saham secara mudah dan langsung melalui aplikasinya agar bisa bertransaksi dengan memilih emiten-emiten yang memiliki prospek baik pada bisnisnya. Sedangkan untuk reksa dana, terdapat beragam jenis reksa dana seperti reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana saham.

Jadi tunggu apalagi? Yuk, mulai investasi secara mudah melalui smartphone kamu dengan men-download aplikasi Ajaib sekarang.

Artikel Terkait