Investasi

PDB Indonesia 2020 Bisa Minus 2,5% Akibat Virus Corona?

pdb indonesia

Ajaib.co.idVirus Corona telah memporak-porandakan ekonomi global termasuk Indonesia yang ikut terdampak.

Lalu, apa kabar dengan PDB Indonesia di tahun ini? Apakah sudah ada strategi khusus agar nilai PDB Indonesia tidak terus menyusut? Untuk menjawabnya, simak ulasan berikut ini.

Seperti yang telah Ajaib pernah bahas, Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator dalam mengetahui kondisi perekonomian suatu negara di dalam suatu periode tertentu.

Pada ilmu ekonomi sendiri, Produk Domestik Bruto (PDB) atau yang dikenal juga sebagai Gross Domestic Bruto bisa diartikan sebagai nilai pasar untuk barang dan jasa.

Mengenal PDB Lebih Dekat

Pada dasarnya PDB adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan dari segenap unit usaha dalam suatu negara. Bisa diartikan juga, PDB adalah jumlah nilai produk, baik barang ataupun jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi, baik itu berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan.

Untuk perbedaan PDB atas dasar harga berlaku dan dasar harga konstan bisa dijabarkan sebagai berikut ini.

PDB atas dasar harga berlaku memberikan gambaran dari nilai tambah produk (barang dan jasa) yang dihitung memakai harga yang berlaku di tiap tahunnya. Biasa PDB atas dasar harga berlaku ini digunakan untuk melihat struktur ekonomi dan pergeseran ekonomi.

PDB atas dasar harga konstan menggambarkan nilai tambah produk yang dihitung memakai harga yang berlaku pada satu tahun tertentu untuk menjadi dasar perhitungan. Biasanya, dasar harga konstan ini dipakai untuk menghitung pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

Kabar PDB Indonesia di Tengah Isu Corona

Bank dunia memberikan sorotan di mana virus Corona memang telah menyebabkan dampak perekonomian global yang begitu signifikan. Sebagai salah satu negara terpapar, tentunya PDB Indonesia juga dipengaruhi oleh virus yang sekarang dikenal dengan sebutan COVID-19 ini.

Namun, nada optimis masih bisa diberikan oleh Bank Indonesia (BI). Mereka mengatakan, meskipun tengah mendapatkan tekanan luar biasa oleh virus corona, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 tidak akan ada di bawah dari 2,3%. Perlu diketahui, pada tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada di angka 5,1%

Dilansir dari CNBC Indonesia, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan,”Kami berupaya keras untuk mencegah agar pertumbuhan ekonomi tidak turun di bawah 2,3%. Kami lakukan dengan memberi langkah stimulus fiskal juga moneter sehingga pertumbuhan ekonomi minimal 2,3% atau bisa di atas itu.”

Strategi Bank Indonesia dan Pemerintah

Sebagai bank sentral, tentunya Bank Indonesia tidak akan berdiam diri melihat PDB Indonesia digerogoti oleh virus covid-19 ini. Bersama pemerintah, berbagai macam strategi untuk menyelamatkan finansial negara Indonesia dilakukan. Salah satunya adalah stimulus fiskal.

Stimulus fiskal yang akan dilakukan ini adalah dengan menggelontorkan dana hingga Rp405 triliun. Nantinya, dana stimulus ini akan diguyurkan di pos-pos yang memang dibutuhkan, yaitu bidang perlindungan sosial sebesar Rp110 triliun dan bidang kesehatan senilai Rp75 triliun.

Tidak berhenti di sana, stimulus juga diberikan bagi insentif perpajakan dan juga stimulus Kredit Usaha Rakyat atau KUR senilai Rp 70,1 triliun. Sementara itu, pemerintah juga menyediakan dana Rp150 triliun sebagai program pemulihan ekonomi nasional.

Dari sisi pemerintah sendiri, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Perppu no.1 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan virus Corona itu sendiri. Sedangkan BI sendiri, memang sudah memberikan stimulus baik dari sisi makroprudensial hingga sisi moneter. Langkah ini diharapkan bisa menjaga nilai tukar rupiah.

Pemerintah juga telah melebarkan batas atas defisit anggaran dari 3% dari PDB menjadi 5% dari PDB serta Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menetapkan Perppu no. 1 tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk penanganan pandemi Covid-19.

Rakyat juga Bisa Menyelamatkan PDB Indonesia

Bukan hanya sebagai pengawas dari langkah-langkah yang disiapkan pemerintah dan bank sentral, rakyat juga bisa ikut berkontribusi untuk turut serta menyelamatkan perekonomian Indonesia. Caranya tidak sulit, sebagai rakyat, kita hanya perlu memiliki kesadaran diri di tengah pandemik ini.

Kesadaran diri ini bisa kamu manifestasikan dalam berbagai hal. Misal, tidak keluar rumah, tidak pulang kampung, atau hal-hal lain yang menyebabkan terjadinya kontak dengan banyak orang. Jika kamu merasa ingin berinvestasi, kamu bisa melakukannya dengan mudah dari rumah dengan platform reksa dana Ajaib.

Nah, platform reksa dana Ajaib ini bisa membantu itu secara online. Karena, dengan ajaib, akan lebih mudah untuk kamu untuk memulai investasi atau belajar mengenai investasi. Tunggu apalagi? Yuk mulai di Ajaib!


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang. 

Artikel Terkait