Bisnis & Kerja Sampingan

Di Balik Nama Seram Ghost Kitchen, Bisnis F&B Kekinian

ghost-kitchen

Ajaib.co.id – Walaupun punya nama yang seram, ghost kitchen tidak ada kaitannya sama sekali dengan hal-hal yang berbau horor. Lantaran, istilah satu ini adalah konsep bisnis F&B kekinian yang mulai naik daun selama pandemi.

Dalam dunia kuliner, ghost kitchen juga dikenal dengan berbagai istilah, misalnya dapur virtual, dark kitchen, atau dapur commissary. Bagi milenial yang masih awam dengan istilah satu ini, milenial bisa mengetahui pengertian hingga keuntungan menjalankan konsep bisnis ghost kitchen lewat artikel menarik berikut.

Apa Itu Ghost Kitchen?

Ghost kitchen adalah sebuah konsep dapur yang dibangun oleh restoran untuk menjangkau para pelanggannya yang berada lebih dari 8 km dari lokasi restoran utama.

Namun, konsep dapur ini hanya melayani pengiriman saja. Lantaran, hanya berupa dapur untuk memasak dan mengirimkan makanan tersebut ke pelanggan. Konsep dapur ini kian menjadi tren di saat pandemi seperti sekarang.

Dengan adanya pembatasan mobilitas masyarakat saat ingin bepergian dari satu ke tempat lainnya. Membangun ghost kitchen bisa jadi solusi terbaik bagi restoran untuk tetap melayani para pelanggannya. Bahkan, bisa juga menjangkau pelanggan baru di daerah tersebut.

Ghost kitchen bisa berjalan efektif jika dapur virtual yang ingin dibangun di area tersebut, punya volume pesanan yang tinggi dan jumlah pengiriman yang banyak ke area tersebut.

Jika tidak punya volume pesanan yang tinggi dan pengiriman yang banyak, pemilik restoran lebih baik untuk memilih tidak membangun dapur virtual di area tersebut. Karena hanya akan memperbesar biaya pengeluaran kamu saja.

Konsep Ghost Kitchen Kian Berkembang karena Hal Ini

Konsep dapur virtual di bisnis F&B kian berkembang, lantaran semakin majunya penggunaan teknologi di masyarakat, salah satunya adalah penggunaan ponsel pintar.

1.    Aplikasi Pemesan Makanan Online

Gadget satu ini adalah perangkat teknologi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Dengan utilitas yang segudang, ponsel pintar bisa digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Salah satunya memesan makanan secara online melalui aplikasi di ponsel pintar. Ini adalah hal yang mendorong semakin menjamurnya konsep ghost kitchen dalam bisnis kuliner.

2.    Mahalnya Biaya Sewa

Untuk membuka bisnis restoran yang melayani pelanggan makan di tempat. Tentunya kamu sebagai pemilik restoran perlu menyiapkan modal bisnis yang cukup besar.

Mulai dari biaya sewa tempat, menyiapkan meja dan kursi, hingga membayar gaji pegawai. Untuk menekan modal bisnis yang besar tersebut, banyak pebisnis kuliner di luar sana yang menghilangkan meja dan kursi untuk makan pelanggan.

Sehingga, pemilik restoran tidak perlu menyewa tempat yang terlalu besar hingga mempekerjakan tenaga kerja yang cukup banyak. Pergeseran konsep bisnis restoran ini membuat konsep ghost kitchen kian populer saat ini, yaitu hanya melayani pengiriman saja ke alamat pemesan.

3.    Pandemi Membuat Orang Lebih banyak Menghabiskan Waktunya di Rumah

Pandemi yang hingga saat ini belum usai adalah faktor lainnya yang memicu berkembangnya bisnis restoran berkonsep dapur virtual. Bagaimana tidak?

Selama pandemi, banyak masyarakat yang enggan untuk bepergian ke luar rumah. Lantaran, mereka masih takut dan khawatir terpapar Covid-19 saat berada di luar rumah.

Tak heran, bila banyak masyarakat yang lebih banyak menghabiskan waktunya bersama keluarga di rumah. Lantas, hal ini membuat masyarakat lebih sering memesan makanan secara online dibanding makan di tempat.

Pergeseran kebiasaan ini tentunya berimbas terhadap menurunnya jumlah pelanggan yang makan di restoran. Sehingga, mengakibatkan menurunnya pendapatan dari bisnis restoran.

Untuk bisa mempertahankan bisnisnya, banyak pemilik restoran yang memutar otak dengan merubah konsep bisnis restorannya menjadi ghost kitchen.

Berdasarkan ketiga faktor yang sudah redaksi Ajaib jelaskan, konsep ini adalah strategi bisnis restoran yang efektif dijalankan di tengah perubahan kebijakan pembatasan yang masih kerap terjadi saat ini.

Jenis-Jenis Ghost Kitchen

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konsep ini sebenarnya berfungsi untuk membantu restoran utama dalam hal melayani pengiriman makanan ke pelanggan. Dalam praktiknya, konsep ini dibagi menjadi tiga jenis. Berikut adalah jenis-jenisnya.

·      Kitchen Pods

Dapur satu ini biasanya terletak di area belakang restoran. Biasanya, kitchen pods terbuat dari kontainer yang memudahkan dapur ini untuk diangkut.

Kekurangan dari jenis ini adalah dapur yang kecil membuat para pekerja kurang nyaman saat bekerja.

·      Dapur Bersama

Jenis ini adalah sebuah dapur yang digunakan bersama. Dapur bersama ini bisa digunakan oleh beberapa restoran sekaligus untuk melayani pemesanan online.

·      Inkubator

Ciri khas dari jenis ghost kitchen ini adalah lokasi dapur yang menempel dengan restoran. Tidak seperti kitchen pods yang terletak di tempat yang terpisah walaupun masih satu area yang sama.

Apa Keuntungan Menjalankan Ghost Kitchen?

Ada sejumlah alasan mengapa ghost kitchen saat ini bisa memberikan keuntungan bagi pemilik restoran di antaranya:

·      Mengurangi Kekacauan di Dapur

Dengan adanya ghost kitchen di restoran, kamu sebagai pemilik restoran bisa mengurangi risiko terjadinya kekacauan saat menyajikan makanan untuk pelanggan.

Sehingga, proses order makanan online bisa dipenuhi secara baik. Karena dapur untuk pemesanan online tidak disatukan dengan dapur utama.

·      Hemat Biaya

Ghost kitchen bukan hanya bisa dijadikan sebagai dapur untuk pemesanan makanan online. Melainkan, kamu juga bisa membuka restoran baru dengan konsep ini. Di mana, restoran tersebut hanya melayani pemesanan online saja.

Dengan jumlah pekerja yang lebih sedikit dan tidak perlu menyewa tempat yang terlalu besar, restoran konsep ini jadi lebih hemat biaya. Sehingga pemilik restoran bisa memaksimalkan keuntungan dari restoran yang dijalankan tersebut.

Setelah mengetahui pengertian hingga keuntungan menjalankan restoran dengan ghost kitchen. Konsep bisnis F&B ini juga punya tantangan dalam menjalankannya.

Dengan tidak adanya pengalaman pelanggan saat makan di tempat. Kualitas makanan adalah hal utama yang perlu kamu perhatikan untuk menjaga dan memelihara loyalitas pelanggan.

Artikel Terkait