Bisnis & Kerja Sampingan

Daur Hidup Produk Membuat Bisnismu Terus Berinovasi

Ajaib.co.id – Dalam dunia bisnis, tentunya kita mengetahui bahwa setiap produk yang dikembangkan oleh suatu perusahaan pasti memiliki daur hidup produk. Hal ini bisa dianalogikan seperti perubahan bentuk kehidupan manusia di antaranya kelahiran, kehidupan, dan kematian.

Ini adalah sebuah proses yang perlu dilalui oleh setiap manusia yang hidup di muka bumi. Siklus hidup produk umumnya akan kita jumpai ketika kamu bekerja di perusahaan sebagai tim riset dan pengembangan produk.

Di mana, proses daur hidup pada produk ini bisa sangat berdampak besar bagi kelangsungan suatu bisnis ke depannya. Karena pada prosesnya meliputi tahap perencanaan, produksi, hingga pemasaran.

Semua hal ini perlu benar-benar dipertimbangkan secara matang dari segi biaya agar efisien, pemilihan bahan baku yang digunakan, tenaga kerja, penggunaan transportasi untuk aktivitas distribusi, dll.

Tahapan-Tahapan dalam Daur Hidup Produk

Agar produk yang kamu jual ke pasaran bisa mendapatkan tanggapan positif dari pelanggan, kamu perlu memastikan bahwa proses pembuatan dan pengembangan produkmu tersebut sudah melalui tahapan-tahapan siklus hidup produk antara lain:

1.    Introduction (Perkenalan)

Anggapan tak kenal maka tak sayang bukan hanya berlaku dalam kehidupan manusia saja. Melainkan, hal ini juga bisa diterapkan dalam suatu produk. Bagaimana mungkin masyarakat akan membeli produk dari bisnismu, bila mereka saja tidak tahu apa yang akan produk bisnismu tawarkan.

Dalam tahapan Introduction, khususnya bagi brand atau produk yang belum banyak dikenal oleh masyarakat. Kamu perlu mengeluarkan sedikit biaya pemasaran untuk meningkatkan brand awareness dari produk yang ingin dijual. Saat ini, sudah banyak saluran pemasaran yang bisa kamu gunakan untuk meningkatkan brand awareness dari bisnismu.

Agar kegiatan promosi yang kamu lakukan bisa berjalan secara efektif dan efisien, kamu perlu menyusun rencana pemasaran dengan mengikuti langkah-langkahnya berikut ini:

·      Melakukan analisis situasi, kamu bisa mengunakan analisis SWOT untuk mengetahui kelebihan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berhubungan dengan bisnismu.

·      Menetapkan tujuan dan sasaran, hasil analisis SWOT yang sudah diperoleh bisa kamu gunakan untuk mengetahui segmentasi pasar dari produkmu ingin dijual kepada siapa berdasarkan usia, jenis kelamin, dll.

·      Menyusun strategi dan program, penyusunan rencana pemasaran bisa meliputi jangka pendek, menengah, dan panjang. Misalnya kamu memilih strategi pemasaran SEO, kamu bisa menargetkan beberapa core keyword dari bisnismu untuk bisa menempati urutan teratas SERP, jumlah target visitor yang ingin dicapai, dll.

Langkah-langkah dalam menyusun rencana pemasaran ini tidak akan berhasil bila kamu tidak mempertimbangkan hal-hal di antaranya; target konsumen, tujuan pemasaran, saluran pemasaran yang sesuai dengan target konsumen, membentuk tim pemasaran yang solid, hingga biaya pemasaran.

Alhasil, rencana pemasaran yang kamu lakukan bisa membuahkan keuntungan dan hasil maksimal untuk perusahaan.

2.    Growth (Pertumbuhan)

Ketika kamu sudah melakukan pemasaran sesuai dengan saluran distribusi yang paling sesuai berdasarkan target konsumen. Tentunya semakin banyak orang yang lebih mengenal produk dari bisnismu.

Dalam tahapan daur hidup produk ini, bisnis yang kamu geluti mulai menunjukkan adanya peningkatan dari sisi penjualan produk. Salah satu cara efektif untuk memenangi kompetisi dengan kompetitor, kamu bisa mempertimbangkan untuk menurunkan harga jual produkmu tersebut.

Namun, menurunkan harga jual produk ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Melainkan, kamu perlu memastikan apakah penurunan harga jual produkmu di pasaran sudah bisa menutupi seluruh biaya operasional atau belum.

3.    Maturity (Kedewasaan)

Setelah meraup laba dan keuntungan dari penjualan produk milikmu, pada tahap ini pelanggan sudah mulai jenuh dengan produk-produk yang kamu jual kepada mereka. Di mana, mereka menuntut adanya inovasi dari produkmu. Sehingga, laba dari bisnismu mulai menurun.

Cara mudah untuk mengembangkan produkmu menjadi produk inovatif bagi pelanggan yakni melalui riset dan evaluasi dari penjualanmu selama ini. Kamu bisa melakukan beberapa cara di antaranya:

·      Survei kebutuhan dari calon pelangganmu.

·      Melakukan tes produk kepada calon pelangganmu.

·      Mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon pelangganmu.

·      Melakukan strategi pemasaran melalui saluran pemasaran yang tepat berdasarkan target konsumen.

Keempat cara ini bisa menjadi masukan bagi bisnismu untuk mengikuti apa yang diinginkan oleh pelangganmu dan mengembangkan produk inovatif agar masih tetap bisa bersaing dengan para kompetitormu.

4.    Decline (Kemunduran)

Dalam tahap ini, pelanggan benar-benar jenuh dengan produk lama yang sudah kamu kembangkan. Mereka benar-benar membutuhkan suatu produk yang baru, di mana kamu bisa meluncurkan produk baru yang menggantikan generasi sebelumnya.

Seperti yang dilakukan oleh Apple yang merilis iPhone 11 Pro sebagai generasi lanjutan dari produk sebelumnya yakni iPhone X.

Setelah peluncuran produk terbaru milikmu, daur hidup produk kembali ke tahap awal yakni Introduction dan berlanjut hingga Decline. Proses ini akan selalu berputar-putar dalam siklus hidup dari sebuah produk, setelah kamu meluncurkan produk baru dari bisnismu.

Oleh sebab itu, agar bisa memaksimalkan produk yang bisa diterima oleh pasar. Kamu perlu melewati beberapa tahapan daur hidup produk dari Introduction, Growth, Maturity, hingga Decline dengan masing-masing tahapan memerlukan suatu penerapan strategi pemasaran yang berbeda-beda.

Artikel Terkait