Jadi Trader Handal, Saham

Mau Trading Cuan Maksimal? Pelajari Golden Ratio Fibonacci

Mau Trading Cuan Maksimal? Pelajari Golden Ratio Fibonacci

Ajaib.co.id – Mempelajari rasio fibonacci akan sangat berguna dalam tradingmu. Rasio emas Fibonacci adalah sesuatu yang unik yang terdapat di alam semesta. Dan ternyata  rasio tersebut dapat kamu manfaatkan untuk membantumu menemukan titik masuk dan keluar ketika trading saham.

Apa itu Fibonacci?

Fibonacci adalah indikator yang umum dipakai trader menganalisis saham secara teknikal. Analisa saham fibonacci mengasumsikan nilai perusahaan yang tercermin pada pergerak. Di mana, teknik ini digunakan dengan cara mengambil garis untuk menyatukan dua titik ekstrem (titik tertinggi dan titik terendah) yang terdapat pada grafik harga. Kemudian, trader dapat melakukan pembagian jarak vertikal di antara kedua titik tersebut berdasarkan perbandingan Fibonacci.

Rasio Bilangan Fibonacci

Kalau kamu ingat kita sebenarnya pernah mempelajari deret Fibonacci di bangku sekolah. Deret angka ini dimulai dari 0 lalu diikuti oleh 1. Lalu angka pertama ditambahkan dengan angka kedua menghasilkan angka ketiga. Berikutnya angka kedua akan ditambahkan dengan angka ketiga menghasilkan angka keempat, begitu terus sampai tak terhingga. Perhitungan yang demikian menghasilkan deret angka sebagai berikut; 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144… dan seterusnya.

Yang menarik adalah deret setelah angka 13 dan selanjutnya.;

  • Jika kita membagi 13 dengan bilangan fibonacci setelahnya yaitu 21 maka kita akan mendapat nilai 0.618
  • 21 dibagi angka selanjutnya yaitu 34, hasilnya 0.618 juga
  • 34 dibagi 55 juga menghasilkan 0.618, dan seterusnya juga menghasilkan nilai 0.618

Rasio 0.618 disebut juga sebagai rasio emas atau golden ratio. Rasio emas adalah rasio yang unik. Jika kamu membagi panjang tangan dengan panjang tubuhmu maka hasilnya adalah 0.618. Perbandingan lebah dengan sel di sarang lebah juga sebesar 0.618.

Selain rasio 0.618, ada juga rasio Fibonacci 0.328 yang didapat jika kamu membagi dua angka deret Fibonacci seling satu. Misalnya dari deret ini 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144… kamu membagi 34 dengan 89 maka hasilnya adalah 0.328. Pun jika kamu membagi 55 dengan 144 maka hasilnya juga 0.328.

Jenis-Jenis Rasio Fibonacci

Banyak hal yang terjadi di alam ternyata tunduk pada rasio emas Fibonacci. Dan Rasio emas ini juga seringkali menjadi titik jatuh Pullback harga saham dan komoditas! Oleh karenanya rasio emas ini juga disebut dengan rasio semesta. 

Baca Juga: Analisa Saham Fibonacci, Analisis yang Paling Mudah Dipahami

Rasio-rasio Fibonacci lainnya berikutnya secara khusus dikembangkan demi keuntungan dunia finansial. Rasio Fibonacci berfungsi sebagai Support dan Resistance yang diantisipasi. Kamu tidak perlu menghitung secara manual karena software charting kamu akan melakukannya. Kamu cukup tarik garik Fibonacci dari Swing Up ke Swing Down dan rasio-rasio Fibonacci akan muncul. Rasio-rasio ini akan berfungsi layaknya Support dan Resistance oleh karenanya sering disebut dengan level.

Jadi, dalam sebuah tren misalnya kita melihat bahwa kiranya akan terjadi pullback maka kita bisa memasang Fibonacci di sana. Dalam artikel ini Ajaib akan memandu kamu untuk memasang Fibonacci dengan benar. Ada cukup banyak variasi Fibonacci diluar sana. Tapi jangan khawatir, kita tidak akan terlalu dalam membahasnya secara matematis. Yang terpenting adalah kamu mengenal dua jenis Fibonacci yang paling utama; Fibonacci Retracement dan Fibonacci Extension.

1. Fibonacci Retracement

Ada pun level-level dalam Fibonacci Retracement adalah sebagai berikut; 0.236 (23.6%), 0.382 (38.2%), 0.500 (50%), 0.618 (61.8), 0.764 (76.4) dan hadir dalam tampilan seperti  di bawah ini.

Ingat selalu bahwa Fibonacci hanya bisa diterakan dalam keadaan yang sedang tren. Tren artinya berada dalam kondisi HH –HL atau LH – LL.

Teori di balik Fibonacci retracement adalah bahwa setelah sebuah gerakan yang besar dalam satu arah, maka harga cenderung membentuk Pullback. Pullback artinya harga kembali ke titik Support atau Resistance sebelumnya dan kemudian lanjut bergerak ke arah sebelum Pullback.

Pada grafik di atas kita mendapati kandil Bearish Engulfing di Resistance yang merupakan tanda pembalikan arah harga. Kandil Bearish Engulfing ditandai oleh kandil hijau kecil yang diusul oleh kandil merah besar di sebelah kanan.

Di atas terlihat bahwa ternyata harga sedang membentuk tren naik atau uptrend. Masih ingat pelajaran sebelumnya? Jika ingin membeli sebuah saham dalam keadaan uptrend maka kita harus menunggu harga kembali ke Support. Harga yang kembali ke Support dinamakan Pullback. Maka pembalikan arah yang diantisipasi kiranya hanya sebatas pullback yang bisa kita manfaatkan untuk membeli di harga rendah.

Oleh sebab itu kita bisa mulai menarik Fibonacci Retracement dari titik Swing Low ke Swing High (lihat grafik). Penarikan Fibonacci adalah untuk melihat di mana kiranya harga akan memantul. Setelah beberapa waktu, grafik yang ditampilkan adalah seperti di bawah ini:

Ternyata dalam kasus di atas harga pullback di level Fib 38.2 dan memantul ke atas melanjutkan uptrend. Ternyata dalam kebanyakan kasus, harga cenderung membentuk Pullback di Fib 38.2, 50, dan 61.8.

Yang menarik dalam Fibonacci, setelah kita mengetahui titik pullback kita juga bisa mengetahui level Take Profit melalui Fibonacci Extension.

2. Fibonacci Extension

Dari beberapa rasio Fibonacci Retracement, diketahui bahwa ada tiga level yang menjadi tempat terfavorit sebagai titik pullback. Ketiga level itu adalah 38.2%, 50.0%, dan 61.8%.

Setelah harga menyentuh level Fib di 38.2 berikutnya terjadi hal di bawah ini;

Harga ternyata menguji Support di Fib 38.2 beberapa kali sebelum akhirnya lepas landas melampaui High sebelumnya. Karena High sebelumnya sudah terlewati maka kita yakin bahwa harga akan melanjutkan Uptrend.

Diasumsikan kita masuk posisi beli di setelah harga melampaui High sebelumnya. Karena kita mengetahui bahwa kita sedang masuk Uptrend, kita bisa memasang Fib Extension untuk mengetahui di mana kita bisa Take Profit/menutup posisi dalam keadaan laba.

Ada sebuah kecenderungan dalam teori Fibonacci, yaitu;

  • Jika harga pullback di Fib retracement 38.2 maka minimal harga bisa mencapai titik Fib Extension 161.8 bahkan dalam beberapa kasus bisa mencapai Extension 200. Maka Fib Extension 161.8 bisa dijadikan target untuk Take Profit.
  • Jika pullback di Fib retracement 50, maka kita bisa menetapkan target Take Profit di titik Fib Extension 138.2.
  • Jika pullback di Fib retracement 61.8, maka kita bisa menetapkan target Take Profit di titik Fib Extension 121.4.
  • Jika ternyata harga pullback di retracement di 76.4 atau bahkan 78.6 maka kita sebaiknya menahan diri untuk masuk posisi. Kita harus memperhatikan dulu karena harga yang jatuh ke retracement 76.4 atau lebih rendah lagi biasanya akan menjadi Downtrend. Jika ternyata harga masih lanjut naik ke atas, maka kitabisa tetapkan titik High sebelumnya sebagai target Take Profit.

Menarik Garis Fibonacci yang Benar

Untuk bisa menarik garis Fibonacci Retracement dengan benar kamu perlu mengidentifikasi Swing High dan Swing Low. Lihatlah contoh di bawah ini;

Harap diingat bahwa Fibonacci selalu ditarik dari kiri ke kanan. Diasumsikan bahwa kamu menggunakan Fibonacci Retracement untuk mengetahui di level mana harga akan memantul. Maka Fib Retracement ditarik dari lembah di sebelah kiri ke puncak di kanan, lihat contohnya di grafik di atas!

Sedangkan untuk memasang Fibonacci Extension, lihat contoh di bawah ini!

Fibonacci Extension memiliki tiga kaki. Kedua kaki yang pertama diletakkan persis seperti Fibonacci Retracement. Sedangkan kaki ketiga diletakkan di Lembah yang Merendah, lihat tanda HL di grafik.

Fibonacci Extension akan memproyeksikan harga sehingga  kita bisa memiliki target perkiraan ke mana harga akan menuju.

Harga Tidak Selalu Pullback di Retracement!

Kalau kamu mengira bahwa dalam sebuah Uptrend harga akan selalu pullback, itu tidak benar. Jika harga pullback lalu kembali ke tren yang sebelumnya maka harga akan terus Uptrend.

Tidak jarang harga jatuh terus semakin dalam ke bawah area 76.4 dan memulai Downtrend. Biasanya yang terjadi adalah dalma sebuah Uptrend harga berbalik arah dan kamu pikir sudah saatnya memasang Fib Retracement. Ketika harga menyentuh level antara 38.2 dan 61.8 kamu pikir inilah saatnya untuk membeli. Inilah pullbacknya. Nah, di saat seperti itu kamu mesti bersabar. Kamu mesti bersabar karena bisa saja harga terus jatuh hingga menjadi Downtrend.

Kamu harus menunggu sampai harga benar-benar memantul. Tunggulah kandil selesai terbentuk dan memantul hinggakamu yakin bahwa pantulan harga tersebut benar-benar sebuah Pullback.

Oleh karenanya untuk membantu kamu memutuskan apakah itu sebuah pullback atau bukan, kamu harus menggabungkan analisis lainnya. Seperti misalnya membaca pola kandil, memasang indikator osilator, atau menarik garis tren.

Kamu bisa mulai menarik garis tren untuk melihat apakah harga sudah melewati garis tren dan menjadi Downtrend. Pembahasan mengenai cara menarik garis tren yang benar, kegunaan osilator dan lainnya akan diulas di artikel selanjutnya.

Di bawah ini ada serangkaian pola kandil pembalikan arah yang perlu kamu ketahui;

Jika salah satu pola kandil di atas terbentuk di retracement antara 38.2 dan 61.8 maka kamu bisa yakin bahwa harga akan memantul. Mengetahui pullback lebih awal akan memberikan titik masuk yang lebih awal untuk kamu.

Kita sebelumnya sudah melihat adanya contoh kandil pembalikan arah jenis Bearish Engulfing

Di Resistance ternyata kita melihat Bearish Engulfing. Pola kandil ini memberikan sinyal bahwa harga akan berbalik arah dari yang sebelumnya Uptrend. Pembalikan arah tidak akan langsung menjadikannya Downtrend. Pembalikan arah harga sementara dinamakan koreksi.

Karena di atas kita mendapati Bearish Engulfing di Resistance, kita bisa mulai menarik Fib Retracement. Setelah menarik Fib Retracement, kita bisa mulai memperhatikan harga kiranya akan membentuk pullback di mana.

Perhatikan di garfik di atas, kamu bisa lihat ada kandil pembalikan arah jenis Hammer di  level Fib Retracement 38.2! Tepat setelahnya harga memantul ke atas dan kamu bisa masuk posisi tepat setelah kandil Hammer tersebut terbentuk.

Jangan khawatir kalau kamu tidak bisa menghapal semua kandil-kandil di atas. Kamu bisa print lembar Cheat Sheet di atas dan mengecek apakah kandil-kandil di atas terbentuk di Retracement atau tidak.

Harap diingat bahwa pola-pola kandil pembalikan arah hanya akan berlaku jika terbentuk di Support atau Resistance. Jika misalnya hammer terbentuk di titik bukan Support atau Resistance maka itu tidak bisa dianggap valid.

Setelah masuk posisi, kamu bisa memasang Fib Extension untuk melihat di mana target Take Profitnya. Lagi, di Fib Extension kamu bisa memperhatikan apakah kandil pembalikan arah akan terbentuk di salah satu levelnya. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa gabungan dari Fibonacci dan pola kandil pembalikan arah bisa membuat kamu cuan maksimal.

Pastikan bahwa kamu berada dalam sebuah tren, karena Fibonacci hanya dapat diterapkan di keadaan trending saja. Ciri dari keadaan trending adalah adanya HH-HL atau LH-LL. Tren akan berlangsung lama jika diiringi dengan volume transaksi yang besar.

Ajaib Hadirkan Berbagai Fitur Baru dan Menarik untuk #JadiTraderHandal

Ajaib akan membantu kamu #JadiTraderHandal dengan menghadirkan berbagai fitur terbaru yang cocok digunakan untuk trader profesional. Ajaib akan meluncurkan berbagai fitur baru dan menarik. Semua fitur terbaru ini akan memberikan pengalaman trading yang lebih baik, cepat, dan handal.

Semua fitur terbaru ini dapat kamu simak di website Ajaib dan semua akun media sosial Ajaib Sekuritas. Yuk, langsung coba fitur terbaru Ajaib sekarang juga! Jangan lupa untuk membagikan pengalaman trading kamu bersama Ajaib di Social media dan tag @ajaib_investasi untuk mendapatkan hadiah.

Artikel Terkait