Banking

Cek Cicilan Rumah di Simulasi KPR agar Kebutuhan Harian Aman

simulasi kpr

Ajaib.co.id – Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi masa kini untuk harga properti yang mencekik leher, gaji pas-pasan dan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Namun untuk memastikan kalkukasinya tepat dengan kondisi kantongmu ada baiknya kamu cek dulu simulasi KPR sesuai dengan skema yang kamu ambil. Jadi kamu bisa memastikan angsuran bulanan ini tak akan jadi beban di kemudian hari.

Milenial adalah generasi yang paling sulit memiliki rumah dan sampai saat ini belum bisa memiliki hunian pribadi. Sekitar 40 persen dari 17,8 juta keluarga milenial tak memiliki rumah. Jumlahnya kemungkinan lebih banyak kalau memasukkan mereka yang belum berkeluarga. Hunian yang mereka miliki rata-rata berukuran 36 sampai 70 meter persegi.

Namun toh mimpi untuk punya rumah sendiri tak pernah surut. Bank Indonesia (BI) mencatat debitur usia muda berusia 26-35 tahun saat ini lebih mendominasi pengajuan KPR untuk tipe rumah tapak berukuran 22-70 meter persegi, rumah susun 22-70 meter persegi, dan rumah susun di bawah ukuran 21 meter persegi.

Hambatan lainnya adalah literasi keuangan yang masih minim. Milenial kerapkali abai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku atas KPR yang diambil. Solusinya? Kini tersedia banyak aplikasi maupun layanan yang menyediakan simulasi KPR untuk tahu persis apakah kamu sanggup membayar cicilan rumahmu itu.

Pentingnya Simulasi KPR Agar Cicilan Rumah Tak Jadi Beban

Tak sedikit orang beranggapan ‘mumpung masih muda, tak masalah punya pekerjaan utama dan sampingan, lembur hingga pagi’. Karena mereka akan mendapatkan hasil dua kali lipat atau lebih. Ada yang menggunakannya untuk investasi, membeli rumah, melancong ke benua lain, merintis usaha, atau mengumpulkan modal buat menikah.

Buat kamu yang ngebet punya rumah, beli saja. Karena rumah bisa untuk tempat tinggal, investasi, atau tempat usaha (disewakan). Apalagi kalau Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, meski penurunan kredit bank dilakukan perlahan. Tetapi dampaknya, cicilan bulanan akan turun.

Nah, sebelum membeli rumah, ada baiknya melakukan simulasi KPR. Simulasi KPR merupakan penggambaran biaya kredit rumah yang ditetapkan oleh pihak bank kepada nasabah.

Fungsi simulasi KPR adalah, pertama, agar nasabah mengetahui biaya yang harus dipersiapkan dan waktu yang diperlukan untuk mencicil. Kedua, mengetahui biaya lain-lain, di luar harga rumah. Ketiga, mengukur kemampuan dana yang dimiliki dengan harga rumah.

Idealnya, kemampuan mencicil paling tidak sebesar sepertiga atau 30 persen dari gaji bulanan. Untuk milenial dengan perkiraan gajinya sekitar Rp7 juta per bulan, kemampuan mencicilnya berarti Rp2 jutaan. Artinya, harga rumah yang bisa dibeli tak sampai Rp300 juta. Begitulah kalkulas kasarnya.

Namun dengan kebiasaan milenial yang sangat menikmati pengalaman dalam hidupnya maka perhitungannya tidak semudah itu. Ada banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan untuk memastikan kebutuhan hidupmu aman selagi rutin membayar cicilan KPR.

Simulasi KPR dimiliki setiap bank yang memiliki produk kredit hunian. Seperti Bank BTN yang tersohor dengan produk KPR. Bank milik pemerintah ini telah memulai produk KPR sejak 1976 hingga saat ini.

Baik Bank BTN maupun bank lainnya (yang mempunyai produk KPR) pasti menyediakan simulasi KPR di situs perusahaan. Jadi, kamu bisa langsung ke situs bank dan hitung cicilan rumah incaran dengan simulasi KPR.

Masing-masing bank memberlakukan sistem KPR yang hampir sama. Meski demikian kamu harus memahami dan membaca dengan detail dokumen dari bank maupun pengembang perumahan. Jika ada hal yang kurang dimengerti, tanyakan kepada mereka. Kemudian pahami hal-hal ini:

Biaya KPR

Dalam sistem KPR, nasabah harus menyiapkan dana untuk down payment (sekitar 20 persen atau 30 persen) atau uang muka, bunga pinjaman, dan biaya lain-lain. Setelah itu, kamu akan mengetahui cicilan per bulan yang tergantung tenor atau jangka waktu KPR selama lima tahun sampai 20 tahun.

Biaya lain-lain.

Jangan kaget jika ada biaya lain-lain. Karena hal itu masih terkait KPR, kok. Awal transaksi, kamu akan dibebankan biaya provisi, appraisal, administrasi, notaris, asuransi, serta pajak. Semua biaya tersebut wajib kamu penuhi dan segera dibayar bersama uang muka.

Sistem bunga KPR.

Kalau kamu serius membeli rumah, pahami sistem suku bunga KPR. Setidaknya ada tiga jenis bunga yang diberlakukan pada produk KPR.

  • Bunga Fixed

Fixed atau bunga tetap merupakan bunga yang dibebankan kepada nasabah sama, dari awal hingga akhir. Misalnya bunga KPR 10 persen, ia tak akan berubah meski suku bunga acuan turun. Biasanya, bank akan memberikan bunga fixed selama dua atau tiga tahun untuk menarik minat nasabah, selanjutnya KPR menggunakan bunga floating atau bunga mengambang.

  • Bunga Floating

Bank menggunakan bunga mengambang pada cicilan KPR berdasarkan perubahan suku bunga acuan BI.

  • Bunga Fix and Cap

Ada pula bank yang menggabungkan keduanya dengan nama bunga fix and cap. Seperti produk KPR BCA Fix and Cap selama enam tahun. Jadi bunga fixed akan akan diberlakukan selama tiga tahun dan tahun berikutnya akan dikenakan bunga capped.

Tetapi bunga cap ini memiliki memiliki batas maksimal. Misal bunga fixed delapan persen dan bunga capped ditetapkan 10 persen. Tetapi jika suku bunga acuan BI turun, bunga capped pun turun.

Syarat KPR

Untuk mengajukan KPR, ada beberapa syarat yang harus kamu penuhi serta dokumen yang harus dikumpulkan ke pihak bank. Syarat untuk pengajuan KPR, pastikan bahwa kamu adalah Warga Negara Indonesia, memiliki penghasilan tetap atau minimal kerja satu atau dua tahun sebagai karyawan tetap, dan berusia 21-55 tahun. Sedangkan dokumen-dokumennya adalah:

  • KTP dan fotokopi
  • Surat nikah dan fotokopi KTP pasangan (buat kamu yang sudah menikah)
  • Kartu keluarga dan fotokopi
  • NPWP atau bukti lapor pajak
  • Surat keterangan bekerja dari perusahaan
  • Slip gaji terakhir
  • Rekening koran tiga bulan terakhir
  • Dokumen rumah, seperti sertifikat atau fotokopinya, IMB, pajak rumah, dan dokumen pendukung lainnya

Kalau kamu ingin mendapatkan KPR bank, usahakan melengkapi dokumen selengkap-lengkapnya. Sesuaikan pula pilihan rumah dan kemampuanmu terhadap syarat dari bank.

Memilih Bank untuk KPR

Produk KPR hanya bisa kamu temukan di bank, baik bank konvensional maupun bank syariah. Sistem KPR yang mereka terapkan pun sesuai dengan ketentuan pemerintah. Tetapi masing-masing bank juga memiliki perbedaan. Terutama soal bunga KPR dan fasilitas yang ditawarkan. Ada dua hal untuk mempermudah kamu dalam memilih KPR bank.

Survei KPR. Lakukan survei KPR di beberapa bank, lalu bandingkan skema cicilan yang ditawarkan, hitung bunga dan tenor yang diberlakukan, dan fasilitas yang akan diterima oleh nasabah. Perhitungkan semua hal itu dengan kondisi keuanganmu atau hitung uang muka yang akan kamu bayarkan dengan tenor yang dipilih.

Reputasi bank. Pilih produk KPR dari bank yang memiliki reputasi baik. Di sisi lain, pastikan riwayat kreditmu tidak ada masalah. Misalnya lancar dalam pembayaran kartu kredit atau menyelesaikan kredit kendaraan.

Bayar KPR Tanpa Ganggu Kebutuhan Harian

Jika pengajuan KPR disetujui, itu artinya kamu memiliki kontrak selama tenor yang telah dipilih. Selama itu pula, kamu harus menyisihkan penghasilan atau gaji ke KPR. Mau tak mau, kamu harus membayarnya. Jangan sampai tidak membayar, karena kamu bakal terkena denda.

Oleh karena itu, hitung skema bunga dan tenor masing-masing ketika survei. Jangan sampai uang KPR mengganggu kebutuhan harian dan ujung-ujungnya menambah beban hidupmu. Supaya kamu bisa membayar KPR dan uang untuk kebutuhan harian aman, lakukan cara ini:

Tips Membayar KPR

  • Pilih harga rumah yang sesuai kemampuan. Tak ada salahnya memilih rumah di pusat kota atau lahan yang luas, tetapi perhitungkan juga dengan harga dan kemampuan. Kalau kamu mampu, pilih saja. Kalau tidak, lebih baik pilih yang lain.
  • Selesaikan kredit sebelumnya. Salah satu alasan bank menyetujui aplikasi KPR adalah tak ada masalah kredit. Jadi sebelum memiliki KPR, selesaikan kredit barang dan pastikan pembayaran kartu kreditmu lancar serta tidak melebihi batas.
  • Alokasi kredit. Karena KPR berlangsung cukup lama (misal 10 tahun), jadi jangan sampai kredit rumah mengganggu kebutuhan sehari-hari. Usahakan alokasi KPR tidak lebih dari 30 persen dari gaji. Misal, bagi gajimu menjadi 30 persen untuk membayar cicilan KPR, 40 persen untuk kebutuhan harian, 20 persen untuk hiburan, dan 10 persen untuk investasi.
  • Investasi. Karena rumah merupakan investasi, meski masih mencicil, tak ada salahnya miliki investasi lain yang bersifat likuid. Jadi bisa kamu cairkan sewaktu-waktu. Pilih investasinya adalah logam mulia atau reksa dana. Untuk reksa dana, cek informasinya di Ajaib.

Pikirkan matang-matang sebelum memiliki rumah. Jangan sampai kamu “terjebak” kredit sehingga mengganggu keuangan. Jadi hitung dengan teliti skema kredit dengan simulasi KPR.

Jangan Tergoda Memalsukan Data Agar Tak Terjerumus Pada Tindak Pidana

Memiliki rumah bahkan lewat KPR juga tidak mudah. Ada banyak syarat yang harus dipenuhi dan kerapkali tidak ideal. Tak jarang ada orang yang terpaksa harus memalsukan data agar pengajuannya KPR-nya disetujui. Bahkan ada oknum developer dan staf bank yang juga terbiasa menawarkan skema palsu tersebut.

Namun seterdesak apapun kondisimu, jangan sampai kamu memalsukan data hanya demi KPR-mu disetujui. Pasalnya, rekayasa data saat pengajuan KPR ke pihak bank dapat berakibat lebih serius. Ada sejumlah regulasi yang siap menjeratmu jika tindakanmu diketahui.

Misalnya saja ada calon nasabah mengaku belum menikah padahal sudah menikah. Dalam hal ini, penipuan identitas saat pengajuan KPR diatur dalam landasan hukum melalui Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Karena itu pastikan kamu bersikap jujur sejak awal agar proses KPR-mu lancar.

Artikel Terkait