Bisnis & Kerja Sampingan, Perencanaan Keuangan

Cash Ratio Adalah: Pengertian Hingga Cara Hitung

Cash Ratio Adalah: Pengertian Hingga Cara Hitung

Ajaib.co.idCash ratio adalah salah satu rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisa keuangan bisnis. Mengingat, untuk orang yang menjalankan sebuah usaha atau bisnis, tentunya menjadi penting sekali untuk  mengetahui kondisi keuangan bisnis.

Oleh karena itu, untuk mengetahuinya secara lebih mudah dan jelas bisa dilakukan dengan melakukan analisa rasio keuangan.

Pengertian Cash Ratio

Definisi Cash ratio adalah rasio yang dapat digunakan untuk menilai perbandingan antara total kas dan setara kas dalam sebuah perusahaan dengan kewajiban lancar yang ada di dalamnya. 

Sebetulnya, cash ratio ini merupakan bentuk penyempurnaan dari perhitungan quick ratio (rasio cepat). Quick ratio ini dimanfaatkan untuk mengukur sejauh mana keuangan perusahaan yang terdiri dari kas serta setara kas yang ada.

Upaya pengukuran keuangan tersebut dilakukan untuk kepentingan dalam melunasi kewajiban lancar atau hutang jangka pendek  perusahaan.

Definisi lain dari cash ratio disebut juga sebagai rasio likuiditas yang sifatnya konservatif. Di dalamnya terdapat kemampuan dari perusahaan untuk mampu menutupi utang dalam jangka waktu pendek dengan dibandingkan rasio lainnya.

Mengapa demikian? Karena cash ratio hanya melakukan perhitungan terhadap aktiva lancar jangka pendek yang dinilai paling likuid. Sementara itu, dalam mengukur likuiditas tersebut dilakukan dengan cara membandingkan komponen yang terdapat pada neraca, seperti berupa aktiva lancar dengan total pasif lancar atau hutang jangka pendek.

Perhitungan cash ratio yang dilakukan pada sebuah perusahaan mempunyai dua manfaat utama, di antaranya untuk dapat mengetahui tingkat keamanan likuiditas di perusahaan tersebut. Manfaat lainnya, untuk mengatasi berbagai permasalahan likuiditas perusahaan.

Lewat mengetahui nilai rasio kas, maka turut membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengambil langkah bisnis yang strategis. Langkah-langkah tersebut nantinya dapat dijadikan solusi bagi kondisi keuangan perusahaan saat menghadapi kondisi yang bermasalah atau menyulitkan perusahaan.

Agar bisa memahami kondisi keuangan perusahaan, apakah dalam kondisi baik atau tidak, maka pihak manajemen perusahaan harus terus mengontrol nilai rasio kas perusahaannya. Kontrol ini harus dilakukan secara rutin dalam kurun waktu tertentu sehingga kondisi finansial bisnis dapat berjalan dengan baik. Serta seluruh kegiatan operasional perusahaan pun dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Rumus dan Cara Menghitung Cash Ratio 

Terdapat cara yang paling sederhana untuk menghitung rasio kas perusahaan. Cara tersebut dengan membagi aset kasnya dengan kewajiban lancarnya.

Berikut rumus cara menghitung cash ratio:

Cash Ratio = (Kas + Setara Kas) / Kewajiban Lancar

Contoh dari cara melakukan perhitungan cash ratio adalah sebagai berikut:

Berikut adalah data Neraca PT Abadi:

  1. Uang tunai: Rp 55 juta
  2. Setara kas: Rp 30 juta
  3. Properti & peralatan: Rp 70 juta
  4. Utang usaha: Rp 20 juta
  5. Utang jangka pendek: Rp 30 juta

Maka cara menghitung cash ratio perusahaan Abadi = (55 juta + 30 juta) / (20 juta + 30 juta) = 1.70

Hasil dari perhitungan cash ratio di atas memperlihatkan bahwa perusahaan tersebut mempunyai tingkat likuiditas yang cukup baik. Hal ini disebabkan perusahaan mempunyai dana tunai yang cukup untuk membayar kewajiban lancar perusahaan.

Mengapa Cash Ratio Penting?

Kemudian timbul pertanyaa, sebetulnya mengapa perhitungan cash ratio menjadi penting untuk dilakukan oleh sebuah perusahaan?

Apabila digunakan dengan tepat, cash ratio ini pada dasarnya bisa dijadikan salah satu cara untuk perusahaan dalam memperbaiki dan mengembangkan potensi bisnisnya.

Meskipun menghitung cash ratio ini bukan cara yang paling akurat untuk mengetahui kinerja sebuah perusahaan. Namun, cash ratio ini mempunya manfaat di antaranya:

  1.  Mengetahui kemampuan dan risiko perusahaan dalam membayar utang. Hal ini diukur dari jika nilai rasio kas rendah maka artinya perusahaan dapat mencari cara untuk melakukan peningkatan dana tunai dan setara kasnya.
  2. Mengetahui dana tidak bergerak. Hal ini bisa dilihat dari rasio kas yang terlalu tinggi yang mengindikasikan perputaran kas kurang optimal. Maka perusahaan bisa memanfaatkan kas tersebut untuk investasi yang lebih baik. 
  3. Memberikan informasi penagihan. Departemen penagihan atau yang mengelola piutang bisa mengetahui informasi terkait tagihan milik pelanggan. Sehingga lewat informasi ini bisa mencari cara untuk meningkatkan rasio kas bisnis. 
  4. Mencari nilai solvabilitas dan menghitung profitabilitas. 

Cash Ratio Seperti apa yang Baik?

Cara menafsirkan analisis dari cash ratio adalah sebagai berikut: 

Rasio Kas = 1

Pertama ada nilai cash ratio = 1, ini menunjukkan kalau aset kas perusahaan saat ini nilainya sama dengan kewajiban lancarnya.

Hal ini berarti, hanya dengan menggunakan kas dan setara kas, aset lancar yang dimiliki perusahaan sudah bisa membayar keseluruhan utang lancar.

Rasio Kas <1

Selanjutnya, ada cash ratio <1, ini menunjukkan sebuah perusahaan tidak mempunyai cukup kas atau setara kas untuk memenuhi kewajiban utang jangka pendeknya.

Contohnya, apabila nilai rasio kas adalah 0,70, memiliki arti perusahaan tersebut hanya mempunyai cukup uang tunai untuk membayarkan sebesar 70 persen dari kewajiban jangka pendeknya.

Rasio kas > 1

Terakhir terdapat cash ratio >1 yang menunjukkan  perusahaan tersebut mempunyai lebih dari cukup uang untuk membayarkan utang jangka pendeknya pada neraca perusahaan.

Apabila nilai cash ratio menunjukkan angka 2, hal ini berarti perusahaan mempunyai aset kas yang cukup untuk menutup kewajibannya bahkan hingga dua kali lipat.

Artikel Terkait