Milenial

Teknik dan Cara Menulis Daftar Pustaka yang Baik & Benar

Ajaib.co.id – Masih bingung bagaimana cara membuat daftar pustaka? Padahal menulis daftar pustaka adalah sesuatu yang sangat mudah. Dijamin setelah membaca ulasan ini sampai selesai, kamu akan mahir dalam menulis daftar pustaka.

Apa itu Daftar Pustaka?

Daftar pustaka adalah daftar rujukan yang mencantumkan judul, nama pengarang, tahun terbit, dan sebagainya yang ditempatkan di halaman terakhir karya tulis.

Daftar pustakan diperlukan sebagai sumber rujukan untuk memastikan kebenaran data yang diambil. Sehingga, karya tulis yang kamu buat dapat dipercaya kebenarannya. Bukan hanya itu, dengan mencantumkan daftar pustaka maka kamu sudah menghargai sebuah penelitian atau penulis sebelumnya.

Jadi, adanya daftar pustaka ini bukanlah sekadar untuk memenuhi kelengkapan penulisan saja.

Aturan Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar

Daftar pustaka tidak bisa sembarang ditulis, ada beberapa peraturan yang harus kamu perhatikan ketika ingin menulis daftar pustaka dalam sebuah penulisan karya ilmiah atau penulisan lainnya. Di bawah ini adalah beberapa aturan yang harus kamu perhatikan.

  1. Penulisan nama pengarang dimulai dari nama belakang/nama keluarga, kemudian diikuti tanda koma dan nama depan.
  2. Penulisan nama pengarang yang merupakan orang Tionghoa/Jepang/Korea tidak perlu dibalik, karena nama keluarganya memang ada di depan.
  3. Jika kamu mengutip, nama pengarang yang ada pada kutipan tersebut wajib dimasukkan ke daftar pustaka secara lengkap.
  4. Sebutan gelar tidak perlu dicantumkan.
  5. Jika terdapat lebih dari satu pengarang, maka hanya nama pengarang pertama saja yang dibalik, sisanya tidak perlu.
  6. Daftar pustaka diurutkan berdasarkan abjad.
  7. Jika terdapat lebih dari satu sumber daftar pustaka yang nama pengarangnya sama, maka nama pengarang tetap ditulis sebanyak sumber yang kamu ambil.
  8. Jika sumber yang digunakan tidak ada nama pengarangnya, maka ditulis nama lembaga/instansi yang menerbitkan.
  9. Batas tahun referensi pustaka yang digunakan maksimal adalah 5 tahun terakhir.
  10. Jika mengambil sumber dari internet, untuk alasan kredibilitas, tidak diperbolehkan mengambil sumber dari blogspot, wordpress, atau wikipedia.
  11. Penulisan nama judul harus dibedakan dengan diberi efek tebal/miring/garis bawah atau diapit tanda petik dua (“).

Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika ingin menulis daftar pusata. Untuk lebih jelasnya, cek tekniknya di bawah ini.

1. Penulisan Daftar Pustaka dari Buku dengan Satu Penulis

Untuk penulisan nama pengarangnya dibalik jika nama pengarang terdiri dari dua kata atau lebih. Dalam hal ini nama belakang penulis atau pengarang buku diletakkan pada bagian paling awal. Setelah itu dipisahkan dengan tanda koma. Baru kemudian diikuti dengan menuliskan nama depannya. 

Misalnya saja nama pengarang bukunya adalah Valérie Niquet. Maka langsung kamu balik saja menjadi Niquet, Valérie. Lalu bagaimana jika nama pengarang bukunya terdiri dari 3 kata atau lebih? Misalnya saja seperti Michael E. Porter. Maka cara penulisannya dibalik menjadi Porter, Michael E. 

Nah, sementara itu untuk penulisan daftar pustaka secara lengkapnya contohnya seperti ini: 

Niquet, Valérie. 2007. Energy Challenges in Asia. Bruxelles: Ifri Gouvernance européenne et géopolitique de l’énergie & Centre asie.

Porter, Michael E. 1990. The Competitive Advantages of Nations. Harvard: Harvard Business Review.

2. Penulisan Daftar Pustaka dari Buku dengan Dua atau Tiga Penulis

Sementara itu jika pengarang atau penulis buku terdiri dari dua atau tiga pengarang maka nama penulis yang dibalik hanya nama penulis pertama saja. Sementara itu untuk nama penulis kedua dan ketiga tetap urutannya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat contoh di bawah ini: 

Nurhadiat, D dan Susanto. Seni Rupa SMA Kelas 3. Jakarta: Grasindo.

Soedjarwo, Prihatmi S.R., dan Yudiono K.S. 2001. Puisi Mbeling: Kitsch dan Sastra Sepintas. Magelang: Indonesia Tera.

3. Penulisan Daftar Pustaka dari Buku dengan Empat Penulis Lebih

Bagaimana jika buku yang kamu kutip ditulis oleh empat orang atau lebih? Jika nama pengarang terdiri dari empat orang atau lebih, maka pengarangnya tidak ditulis semua. Melainkan yang ditulis hanya satu saja. Setelah itu diikuti dengan dkk. (dan kawan-kawan). 

Buku dengan banyak penulis seperti ini biasanya adalah buku hasil kompilasi dari berbagai pengarang. Agar lebih jelas lagi, perhatikan contoh di bawah ini: 

Siregar, Johnson dkk. 2012. Kumpulan Makalah Pelatihan Manajemen Ekspor. Jakarta : DJPEN PPEI.

4. Penulisan Daftar Pustaka dari Buku Tanpa Nama Pengarang

Terkadang ada buku tertentu yang dibuat tanpa nama pengarang. Maksudnya pengarangnya berupa tim penulis atau bisa dari badan maupun organisasi tertentu. Jika kamu menemui buku yang seperti ini, cara menulis daftar pustaka adalah nama pengarangnya diganti dengan pihak kelompok penerbit buku tersebut. 

Jika memang seperti itu, lalu bagaimana cara penulisan daftar pustakanya? Nah, agar kamu bisa lebih jelas lagi, perhatikan contoh di bawah ini: 

Tim Pena Cendekia. 2007. Wahana Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Yudhistira.

2013. Auto Component Industry in India: Growing Capabilities & Strengths. New Delhi: ACMA.

5. Penulisan Daftar Pustaka dari Buku Terjemah, Saduran, atau Sutingan

Untuk penulisan daftar pustaka dari buku terjemah, saduran, atau sutingan sebenarnya sama dengan yang sudah dijelaskan di atas tadi. Namun yang sedikit membedakannya adalah nama penerjemah juga dicantumkan dalam daftar pustaka. Misalnya saja seperti daftar pustaka di bawah ini: 

Clark, Duncan. 2017. Alibaba : Kerajaan yang Dibangun oleh Jack Ma. terjemahan oleh Suryo Waskito. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

6. Penulisan Daftar Pustaka Buku dengan Bab atau Hasil Kompilasi Beberapa Penulis

Dalam satu buku terkadang pada masing-masing bab ditulis oleh penulis yang berbeda-beda. Jika kamu hendak menuliskan baba khusus dari buku tersebut, maka cara penulisannya adalah dengan menuliskan pengarang dari bab yang kamu rujuk. Lalu dalam buku apa tulisan tersebut dimuat. Misalnya saja seperti contoh di bawah ini: 

Harlow, H. F. 1958. Biological and biochemical basis of behavior. Dalam D. C. Spencer (Ed.), Symposium on Interdisciplinary Research (pp. 239-252). Madison: University of Wisconsin Press.

7. Penulisan Daftar Pustaka Buku dengan Edisi atau Versi 

Terkadang ada beberapa buku yang dibuat dalam beberapa versi. Nah, dalam hal ini versi buku harus ditulis agar jelas. Artinya buku versi berapa yang kamu rujuk. Atau buku yang kamu rujuk itu cetakan ke berapa. Untuk lebih memahamkan kamu lagi, bisa melihat contoh di bawah ini: 

Strunk, W., Jr., & White, E. B. 1979. The elements of style (3rd ed.). New York: Macmillan.

Corey, M.; Corey, G; dan. Corey, C. 2010. Groups: Process and practice. 8th Ed. Pacific Grove: Brooks/Cole.

8. Penulisan Daftar Pustaka Selain dari Buku 

Jika rujukan yang kamu ambil berasal dari majalah, maka cara menulis daftar pustaka perlu mencantumkan judul artikel dan nama majalah serta edisinya. Misalnya saja seperti:

Budiharto, Widodo. 2004. Beralih ke Oracle 10g. Jakarta: Majalah Bisnis Komputer, No. 6 Thn. 04. (20 Juni-20 Juli 2004).

Sementara itu penulisan daftar pustaka dari jurnal, ditulis lengkap mulai judul, nama jurnal, hingga volume terbit jurnal yang kamu rujuk. Contohnya seperti:

Wassmann, J., & Dasen, P.R. (1998). Balinese spatial orientation. Journal of Royal Anthropological Institute, 4, 689-731.

Kemudian jika rujukan daftar pustaka dari internet atau laman website, maka tulis link sumber artikel yang kamu ambil. Contohnya seperti ini:

Wijayati, Hasna. 2016. Fasilitas Kepabeanan, Perpajakan dan Lainnya untuk Kawasan Berikat, diakses dari https://portal-ilmu.com/fasilitas-kawasan-berikat/, pada 1 Agustus 2020.

Jadi seperti itulah format penulisan daftar pustaka secara global. Namun yang perlu kamu perhatikan di sini adalah terkadang berbeda institusi berbeda pula cara menulis daftar pustaka.

Artikel Terkait