Ajaib.co.id – Dalam dunia perbankan ada berbagai banyak istilah, salah satunya bunga majemuk. Namun, tahukah kamu artinya dan cara menghitung bunga majemuk yang benar? Bunga majemuk adalah salah satu bagian terpenting dalam aktivitas investasi jenis apapun. Bagian ini telah terbukti memberikan sejumlah keuntungan yang meningkat di masa mendatang. Intinya, ini merupakan sistem bunga yang awalnya telah melekat, lalu diikutsertakan ke dalam uang pokok. Bunga majemuk memiliki kemampuan karena perolehan hasil kelipatannya bisa dinikmati langsung di masa mendatang. Di balik supernya kemampuan bunga majemuk dalam pencapaian keuntungan, ada sebuah definisi yang mengikatnya. Lalu, bagaimana cara menghitung bunga majemuk? Yuk, kamu pelajari di sini agar semakin mengerti.
Apa itu Bunga Majemuk?
Sebelum mengetahui cara menghitung bunga majemuk dan suku bunganya, kamu harus tau dulu apa itu bunga majemuk?
Bunga majemuk adalah istilah yang dikenal dalam dunia keuangan. Perhitungan bunga ini mengacu pada modal awal ditambah dengan akumulasi bunga pada periode sebelumnya. Salah satu karakteristik utama dari bunga majemuk adalah memiliki nilai tidak tetap di tiap periode.
Pada prinsipnya, bunga majemuk diberikan berdasarkan modal awal dan akumulasi dari bunga periode sebelumnya, sehingga besar bunga setiap periodenya tidak sama. Jika kita simpulkan, bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan pokok awal yang juga mencakup semua bunga akumulasi dari deposito atau pinjaman periode sebelumnya.
Sehingga, ketika kamu menabung di bank dan dikenakan suku bunga majemuk maka penghitungan bunga yang akan dikenakan adalah modal awal tabunganmu, ditambah dengan akumulasi bunga yang didapatkan juga di setiap periodenya.
Rumus Bunga Majemuk
Rumus bunga majemuk yang digunakan untuk menghitung hasil investasi dalam periode tertentu.
Na = Nt (1 + i)n
Sementara itu, rumus untuk menghitung bunga kumulatif adalah:
In = Na – Nt
In = Nt (1 + i)n – Nt
= Nt ((1 + i)n – 1)
Rumus menghitung bunga pada akhir tahun tertentu (n) adalah:
Na = (Nt (1 + i/m)mn
Na: nilai akhir bunga yang dihasilkan
Nt: modal awal yang dimiliki
i: suku bunga yang dibebankan tiap bulan
n: jangka waktu bunga dibebankan
In: bunga kumulatif
Menghitung Bunga Majemuk Per Tahun
Suku bunga yang dinyatakan dalam prospektus investasi atau perjanjian pinjaman adalah suku bunga per tahun. Misalnya, bunga pinjaman pembelian mobil adalah 6 persen, berarti kamu membayarkan bunga sebesar 6 persen setiap tahunnya. Menggunakan rumus pemajemukan sekali di akhir tahun adalah perhitungan yang paling mudah untuk mencari bunga majemuk.
1. Pemajemukan bunga utang mungkin dilakukan tahunan, bulanan, atau bahkan harian.
2. Semakin sering bunga dimajemukkan, semakin cepat bunga akan terakumulasi.
3. Bunga majemuk dapat dilihat dari sisi investor atau peminjam. Pemajemukan yang lebih sering berarti pendapatan bunga investor akan meningkat lebih cepat. Hal ini juga berarti bunga pinjaman akan semakin besar selagi utang belum lunas.
4. Misalnya, rekening tabungan mungkin dimajemukkan setahun sekali, sementara pinjaman gaji dimajemukkan sebulan atau bahkan seminggu sekali.
Menghitung Bunga yang Dimajemukkan Per Tahun dalam Tahun Pertama
Anggaplah kamu memiliki uang sebesar Rp10.000.000 dengan obligasi berbunga 6 persen yang dikeluarkan oleh pemerintah. Obligasi pemerintah membayarkan bunga setiap tahun berdasarkan suku bunga dan nilainya saat itu.
Bunga yang dibayarkan pada tahun pertama adalah Rp600.000 (Rp10.000.000 dikali 6 persen = Rp600.000).
Untuk menghitung bunga pada tahun kedua, kamu harus menjumlahkan pokok investasi dengan bunga yang dihasilkan hingga saat ini. Dalam contoh di atas, pokok investasi pada tahun kedua adalah (Rp10.000.000 + Rp600.000 = Rp10.600.000). Jadi, nilai obligasi saat ini adalah Rp10.600.000 dan bunga yang dibayarkan akan dihitung dari nilai tersebut.
Menghitung Bunga Majemuk di Tahun-Tahun Berikutnya
Untuk mengetahui besarnya pengaruh pada suku bunga majemuk, hitunglah bunga di tahun-tahun berikutnya. Dari tahun ke tahun, pokok investasi akan terus berkembang.
Kalikan pokok investasi tahun kedua dengan besar bunga obligasi. (Rp10.600.000 X 6 persen = Rp636.000). Bunga yang dihasilkan Rp36.000 lebih banyak dibanding bunga tahun pertama (Rp636.000-Rp600.000). Hal ini disebabkan oleh bertambahnya pokok investasi dari Rp10.000.000 menjadi Rp10.600.000.
Pada tahun ketiga, pokok investasi menjadi Rp1.060.000 + Rp636.000 = Rp11.236.000. Bunga yang diperoleh di tahun ketiga adalah Rp674.200. Jumlah ini akan ditambah ke dalam perhitungan jumlah pokok investasi di tahun keempat.
Semakin lama utang tidak dilunasi, semakin besar juga pengaruh bunga majemuk. Tanpa pemajemukan, bunga di tahun kedua tetap akan diperhitungkan Rp10.000.000 X 6 persen = Rp600.000. Faktanya, bunga yang diperoleh setiap tahunnya akan selalu Rp600.000 jika kamu tidak mendapatkan bunga majemuk. Bunga seperti ini dikenal sebagai bunga sederhana.
Faktor yang Memengaruhi Besaran Bunga Majemuk
Bunga majemuk yang diterapkan dalam perhitungan bunga pinjaman bank misalnya, akan lebih banyak memberikan keuntungan dari waktu ke waktu. Dalam praktiknya, bunga majemuk lebih umum digunakan daripada bunga tunggal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar kecilnya bunga majemuk:
- Frekuensi: jumlah pembayaran bunga per tahun akan menentukan besarnya bunga majemuk. Bunga sering dibayarkan pada interval yang telah ditentukan, misalnya per tahun, 6 bulan, 3 atau per bulan. Di samping itu, jeda atau rentang itu pun bisa disusun per hari atau terus menerus. Aturannya adalah, semakin banyak periode, semakin besar nilai uang kita di masa depan.
- Bunga: Suku bunga bisa berdampak signifikan. Misalnya, suku bunga tinggi akan berkontribusi lebih pada investasi daripada jika nilainya lebih rendah.
- Rentang waktu: Bunga majemuk punya dampak yang tinggi pada horizon investasi yang panjang dan berlawanan dengan horizon investasi yang pendek.
Perbedaan Bunga Majemuk dengan Bunga Tunggal
Selain bunga majemuk, ada juga bunga tunggal. Bedanya, bunga ini dikenakan dengan nilai yang tetap atau sama setiap bulannya. Lalu, apa saja perbedaannya dengan bunga majemuk?
- Perhitungan bunga majemuk agak rumit, sedangkan perhitungan bunga tunggal lebih sederhana.
- Bunga majemuk ditandai dengan perubahan nilai, sedangkan bunga tunggal memiliki nilai yang tetap dalam periode investasi.
- Nilai pokok tidak dipengaruhi besar bunga tunggal. Sebaliknya, pada bunga majemuk, nilai pokok akan bertambah bersamaan dengan meningkatnya suku bunga.
- Jika ingin melakukan investasi, bunga majemuk paling cocok. Dengan bunga majemuk, nilai investasi lebih cepat naik. Sebaliknya, bunga tunggal baik digunakan untuk melakukan pinjaman.
- Salah satu yang memengaruhi bunga tunggal adalah jangka waktu pinjaman.
Dengan mengetahui perbedaan antara bunga majemuk dengan bunga tunggal, kamu bisa memilih opsi terbaik saat berinvestasi. Sebaliknya, jika ingin mengajukan pinjaman, bunga tunggal akan lebih menguntungkan. Rumus bunga majemuk akan membantu kamu menghitung besar angsuran dan bunga yang didapatkan.
Jadi, tunggu apa lagi, pelajari rumus bunga majemuk dan mulailah merencanakan investasi terbaik untuk masa depan.