Perencanaan Keuangan

Ini Dia 8 Cara Menabung untuk Beli Mobil

Cara Menabung untuk Beli Mobil

Ajaib.co.id – Sebagian orang berniat untuk membeli mobil guna menunjang aktivitasnya sehari-hari. Tapi, tak semua orang yang memiliki niat tersebut dapat merealisasikannya. Nah, bila kamu hendak membeli mobil, ada sejumlah cara menabung untuk beli mobil.

8 Cara Menabung untuk Beli Mobil

Jika kamu bukan seorang ‘sultan’, menabung memang menjadi salah satu cara untuk membeli mobil. Meski begitu, cara menabung untuk tujuan tersebut sebaiknya memperhatikan hal-hal di bawah ini.

1. Kebutuhan, bukan keinginan

Hal pertama yang perlu kamu pastikan adalah membeli mobil sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Sah-sah saja bila kamu berencana membeli mobil hanya untuk memenuhi gaya hidup. Namun, ingat, membeli mobil bukanlah keharusan mengingat itu termasuk kebutuhan tersier. 

Sebaliknya, bila hendak membeli mobil untuk menunjang aktivitas kamu yang mobile dengan jarak jauh, maka mulailah menabung. Jangan lupa, setelah membeli mobil, kamu juga harus memperhitungkan pengeluaran lainnya, seperti asuransi dan bensin. Banyak ahli mengatakan bahwa semua pengeluaran terkait mobil tidak boleh melebihi 20% dari pendapatanmu. 

2. Siapkan rekening tabungan

Jika kamu sudah yakin bahwa membeli mobil adalah kebutuhan, selanjutnya siapkan rekening tabungan. Sebaiknya, kamu menyiapkan rekening tabungan khusus untuk membeli mobil. Artinya, rekening tabungan ini terpisah atau tidak bercampur dengan rekening tabungan yang diperuntukkan untuk kebutuhan lain, misalnya belanja bulanan

Bulatkan tekad untuk tidak ‘mengutak-atik’ rekening tabungan khusus membeli mobil tersebut sebelum jumlahnya mencukupi untuk membeli mobil. Bila perlu, rekening tabungan khusus tersebut tidak didaftarkan untuk layanan kartu ATM atau mobile banking sehingga kamu tidak tergoda untuk memakai dana yang tersimpan di dalamnya. 

3. Tetapkan target

Di rekening tabungan khusus tersebut, Anda harus menargetkan jumlah saldo yang mencukupi untuk membeli mobil incaran. Target di sini juga meliputi jangka waktu Anda menabung. Tetapkan pula besaran uang yang akan ditabung secara periodik, contohnya tiap minggu atau bulan. 

Jika Anda karyawan yang menerima gaji rutin, misalnya, maka tetapkan nilai nominal tertentu untuk dimasukkan ke rekening tabungan khusus membeli mobil tiap bulannya. Perhitungkan pula besaran tersebut dengan kebutuhan rutin lainnya, misalnya makan.  

4. Baru vs bekas

Hal selanjutnya yang bisa mempengaruhi cara menabung Anda adalah keputusan membeli mobil baru atau bekas. Jelas, mobil baru lebih mahal dibandingkan dengan mobil bekas yang sejenis. Durasi menabung Anda pun berpotensi lebih lama. 

Bila membeli mobil adalah sesuatu yang diperlukan dalam waktu cepat, maka membeli mobil bekas adalah pilihan logis. Jangka waktu Anda menabung pun bisa lebih ringkas. Sebenarnya, membeli mobil bekas bukanlah sesuatu yang buruk. Namun, perlu ketelitian dalam memeriksa kondisi mobil maupun kelengkapan dokumennya.

Pilihan lainnya adalah tukar-tambah bila Anda sudah memiliki mobil dan hendak menukarnya dengan yang baru. Bagaimana bila masih ada cicilan pada mobil yang dimiliki sekarang? Pelaku pasar menyarankan agar Anda menggantinya setelah empat tahun karena harga mobil bekasnya masih lebih tinggi dibandingkan nilai kredit yang tersisa.

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Beli Mobil Baru? Ini Penjelasannya

5. Tunai vs kredit

Selain baru atau bekas, hal lain yang patut dipertimbangkan ialah membeli mobil secara tunai atau kredit. Bila tunai, mungkin Anda memerlukan waktu yang lebih lama untuk menabung. Yang pasti, dilihat dari harga beli unit mobil, membeli tunai jauh lebih murah dibandingkan secara kredit.

Jika membeli kredit, Anda harus mempertimbangkan besaran uang muka dan cicilan per bulannya. Biasanya, pihak leasing akan mengkalkulasi pendapatan Anda dengan besaran cicilan per bulannya. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi ‘kredit macet’.

‘Kredit macet’ berpotensi lebih besar terjadi di masa ketidakpastian seperti saat ini akibat pandemi Covid-19. Pada masa pandemi Covid-19 yang belum usai sampai sekarang, data penjualan salah satu merek mobil mengungkapkan bahwa pembelian secara tunai lebih banyak dibandingkan kredit. Hal ini karena lembaga pembiayaan tak mau mengambil risiko di masa pandemi Covid-19.

6. Batasi pengeluaran yang tidak perlu

Saat Anda menabung untuk pembelian besar seperti mobil, belanjakan uang dengan hati-hati untuk kebutuhan lain. Pertimbangkan untuk mengurangi pengeluaran ‘tidak wajib’ untuk sementara. Alihkan pengeluaran tersebut ke dalam tabungan khusus membeli mobil Anda. 

Saat ini, misalnya, Anda berlangganan internet disertai dengan TV kabel. Padahal, TV kabel tersebut jarang Anda nikmati. Maka, Anda bisa memangkasnya dengan hanya berlangganan layanan internet, tanpa TV kabel. Sejumlah provider internet memiliki paket layanan internet dan TV kabel yang terpisah maupun satu kesatuan. Tak ada salahnya juga bila Anda membandingkan harga yang ditawarkan oleh satu provider internet dengan lainnya.

Baca Juga: Gig Economy Adalah Tren Kerja Masa Kini, Benarkah?

7. Ambil pekerjaan sampingan

Untuk membantu cara menabung Anda demi tujuan membeli mobil, maka cobalah untuk menambah pendapatan, misalnya mengambil pekerjaan sampingan. Pekerjaan sampingan dapat mempercepat angka di rekening tabungan khusus Anda bertambah.

Namun, pastikan pekerjaan tersebut sah dan sepadan dengan waktu Anda. Bila Anda seorang karyawan, misalnya, pastikan aturan di tempat kerja Anda memperbolehkan karyawannya untuk mengambil pekerjaan sampingan. Jika boleh, pastikan juga waktunya tidak menganggu waktu produktif Anda dalam menunaikan tugas pekerjaan utama.

8. Mulai berinvestasi

Cara lainnya untuk menambah angka di rekening tabung Anda adalah berinvestasi. Investasi bisa memperbesar peluang Anda untuk menambah isi tabungan. Bila perlu, lakukan diversifikasi investasi pada beberapa instrumen.

Tapi, sebelum memulai investasi, Anda harus memahami profil risiko dari instrumen yang dibidik. Instrumen yang menawarkan return tinggi biasanya disertai dengan risiko yang besar pula. Jangan mudah tergiur dengan instrumen investasi yang menawarkan untung besar, namun minim atau bahkan tak berisiko sama sekali.  

Artikel Terkait