Saham

Cara Main Saham Online yang Tepat untuk Mahasiswa

Cara Main Saham yang Cocok Bagi Mahasiswa

Ajaib.co.id – Investasi saham bukan monopoli pengusaha atau karyawan yang ingin mendapatkan passive income. Mahasiswa juga punya kesempatan yang sama untuk ini. Bagaimana cara main saham online untuk mahasiswa?

Ada yang berpikir bahwa memulai investasi itu susah. Padahal kalau ingin memiliki keuangan sehat, kamu harus melakukan investasi sejak dini. Semakin awal kamu berinvestasi, semakin bagus juga hasil yang akan kamu dapatkan. Jadi, jangan pernah khawatir dengan status kamu yang masih sebagai mahasiswa.

Karena, jika kamu mulai berinvestasi sejak di bangku kuliah, kamu bisa menikmati hasilnya setelah lulus atau saat masuk ke dunia kerja atau pensiun. Tapi sudah taukah kamu apa itu saham dan bagaimana cara memilainya? Yuk simak selengkapnya di bawah ini.

Apa itu Saham?

Saham adalah bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Ketika kamu membeli saham, maka kamu juga disebut owner atau pemilik perusahaan, tergantung besar porsi kepemilikan.

Saham sendiri berwujud selembar kertas yang dikeluarkan perusahaan yang menyatakan bahwa pemilik kertas yang namanya tercantum dalam surat tersebut adalah pemilik perusahaan sesuai porsi berapa persen atau berapa banyak penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Jika perusahaan sehat, maka saham akan punya nilai jual yang tinggi karena bisa menghasilkan laba yang besar. Inilah yang membuat daya tarik untuk memulai membeli saham.

Kelebihan & Kerugian Investasi Saham

Apapun investasinya, pasti akan ada kelebihan dan kekurangannya. Nah, sebelum kamu memutuskan untuk investasi saham, di bawah ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan instrumen investasi saham.

1. Kelebihan Investasi Saham

  • Tidak memerlukan perawatan, kamu hanya perlu memonitor dan membaca pasar saham;
  • Terdapat Bursa Efek Indonesia yang merupakan tempat memperjualbelikan saham dan mempertemukan pihak penjual saham serta pembeli saham (Likuid);
  • Nilai saham mudah dimonitor, baik melalui media cetak maupun media elektronik;
  • Tidak perlu membayar pajak selama memilikinya;
  • Memberikan potensi return yang tinggi dan berkesinambungan;
  • Capital Gain: Investor dapat menjual sahamnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli;
  • Dividen: Pembagian keuntungan berasal dari keuntungan perusahaan;
  • Fleksibel: Investasi dapat dilakukan kapan dan dimana saja melalui aplikasi;
  • Investasi yang tidak termakan inflasi dan akan bertumbuh bersama ekonomi;
  • Rata-rata saham mendapatkan return tahunan sebesar 10%, sehingga tidak akan termakan inflasi. Namun, hasil akan lebih terlihat jika dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama. Dengan begitu, kamu bisa membeli atau menahan jika nilainya turun sementara;
  • Mudah dibeli: Pasar saham mudah untuk dibeli, bisa melalui broker atau aplikasi online seperti Ajaib;
  • Mudah dijual: Pasar saham memungkinkanmu menjual saham kapan saja. Sehingga bisa dimanfaatkan ketika kamu tiba-tiba membutuhkan uang, kamu bisa mengubah saham menjadi uang tunai dengan cepat dan biaya transaksi rendah.

2. Kekurangan Investasi Saham

  • Kamu perlu memonitor investasi saham tersebut;
  • Akibat harga saham yang mudah dimonitor, maka psikologis investasi pun bisa terpengaruh;
  • Karena likuid, terkadang menjadikannya terlalu fluktuatif (naik-turun, tidak tetap);
  • Posisi return yang tinggi dan berpotensi rugi karena salah memilih saham;
  • Capital Loss: investor menjual saham lebih rendah dari harga beli;
  • Risiko Likuidasi: apabila perusahaan atau perseroan terbatas yang menjadi tempat kita menanam investasi saham tersebut bangkrut, maka investasi saham ikut merugi;
  • Delisting dari Bursa: adanya peluang penghapusan pencatatan saham dari bursa oleh BEI.
  • Jika kamu membeli saham sendiri, kamu harus meriset setiap perusahaan untuk menentukan seberapa menguntungkannya perusahaan tersebut.

Cara Bermain Saham yang Perlu Diperhatikan

Apa kamu tertarik mulai bermain saham? Berikut ini cara bermain saham untuk pemula yang bisa kamu terapkan sebagai mahasiswa dan investor pemula.

1. Pelajari Dunia Saham

Cara main saham yang tak kalah penting adalah investasi pengetahuan. Jadi kalau punya waktu lebih, belajarlah soal dunia saham, seperti mendalami analisis teknikal dan fundamental, mengetahui kondisi pasarupdate info terkini melalui media, atau bertukar pengalaman dengan grup investor atau bertanya kepada ahli saham atau dosen ekonomi. Dalam juga metode investasi dari investor kenamaan.

Kamu juga bisa mempelajari dunia saham dengan lebih mudah melalui website Ajaib. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai informasi mengenai dunia saham, mulai dari update informasi terbaru mengenai perusahaan, mengecek harga saham terbaru, dan sebagainya. Dengan begitu, kamu bisa melakukan investasi dengan lebih tepat.

2. Buat Rekening Efek

Setelah uang yang kamu miliki dirasa cukup, kamu bisa mulai membuat rekening efek di perusahaan sekuritas. Karena perusahaan akan melakukan beli-jual saham (sesuai permintaan kamu) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Nah, perlu diperhatikan juga ada beberapa perusahaan sekuritas yang mensyaratkan deposit dana investasi dengan jumlah tertentu, ada juga tidak.

Cara lain yang bisa kamu lakukan adalah mendaftar Sekolah Pasar Modal (SPM) yang digelar BEI secara online (daring) atau offline (luring/tatap muka). Di sini, kamu bakal mendapatkan seluk-beluk dunia pasar modal, cara memilih saham unggulan (blue chip), cara main saham agar terhindar saham gorengan, sampai cara mengoperasikan aplikasi saham milik perusahaan. Sekarang jual-beli saham bisa dilakukan di ponsel pintar.

3. Investasi Sesuai Kemampuan

Jangan pernah paksakan apa yang mungkin tidak bisa kamu lakukan. Sesuaikan kemampuan ketika ingin membeli saham. Memang saham blue chip itu menggiurkan. Tetapi ingat dana investasi kamu. Kamu bisa beli jenis investasi saham blue chip yang harganya paling rendah. Cara lain, kamu bisa membeli saham yang produknya kamu konsumsi setiap hari atau perusahaan tersohor yang harga sahamnya sesuai kocek kamu.

Cek Indeks LQ45 dan indeks IDX30 di laman BEI, di mana saham-saham tersebut memiliki likuiditas yang sangat tinggi. Selain itu fundamental perusahaannya juga memiliki nilai yang cukup baik. Saham yang masuk ke dalam kedua Indeks tersebut juga saham yang masuk ke dalam indeks-indeks tersebut pun sering disebut dengan istilah blue chip.

4. Jangan Gegabah

Sebagai investor, pasti kamu akan tergoda ketika nilai saham semakin naik. Rasanya tangan gatal ingin menjualnya. Kalau kamu butuh untuk membayar uang kuliah, tidak masalah. Kamu ingin menjual dan selanjutnya dibelikan saham lain, tidak masalah juga. Tetapi jika belum punya rencana, urungkan niat menjual saham.

Apabila kamu punya tabungan lebih, curahkan saja ke saham. Tambah koleksi sahammu. Tentu, saham tetap punya risiko, yaitu harga saham turun. Hal itu wajar. Yang penting jangan pernah melakukan penjualan saham saat harga turun. Karena saham adalah investasi dengan jangka panjang.

Tips Berinvestasi Saham Agar Tetap Profit

Bagi kamu yang sudah mantap untuk berinvestasi saham, di bawah ini adalah beberapa tips bermain saham yang bisa kamu lakukan.

1. Pahami Investasi Saham dengan Cermat

Salah satu cara investasi saham yang tepat bagi pemula adalah memahami terlebih dulu mengenai cara bermain saham. Banyak orang yang keliru mengenai saham, banyak yang menganggap saham adalah investasi yang menghasilkan keuntungan besar. Padahal risiko yang akan terjadi juga tidak kalah besar.

Oleh karena itu, penting untuk kamu mengetahui dasar investasi saham. Kamu juga memerlukan strategi, kesabaran, serta pengetahuan yang mendalam agar nantinya bisa mendapatkan keuntungan yang fantastis. Jangan sampai nantinya dasar ini diabaikan.

2. Gali Informasi dengan Valid

Pastikan juga kamu telah menggali informasi dengan valid, dan jangan mudah percaya dengan kabar yang belum pasti kebenarannya. Dengan adanya teknologi, kamu bisa lebih mudah memperoleh informasi secara digital. Jangan hanya mengandalkan omongan orang lain yang telah beredar. Kamu juga harus bisa mengakses langsung berbagai web valid seperti halnya Bursa Efek Indonesia (IDX) dan juga yang lainnya.

3. Gunakan Modal dengan Bijak

Modal menjadi hal utama yang perlu dipersiapkan dalam bermain saham. Ini menjadi hal yang penting diperhatikan mengingat saham merupakan investasi dengan modal minim, bahkan dengan uang Rp100 ribu saja, kamu sudah bisa berinvestasi. Namun, dengan kemudahan inilah banyak investor pemula yang menjadi tidak bijak dalam menggunakan uang mereka, bahkan ada yang rela berutang demi bisa berinvestasi. Tentu saja konsep ini salah dan tidak boleh kamu lakukan.

4. Beli Saham Saat Harganya Rendah

Sama dengan konsep pembelian yang lain, cara main saham yang juga harus dilakukan adalah membeli saham ketika harganya turun. Namun, perlu diingat juga bahwa dengan adanya teori ini jangan sampai kamu membeli saham tanpa pemikiran yang panjang. Dalam dunia saham, harga saham turun bisa menjadi pertanda yang kurang baik.

5. Jangan Pelit, Tapi Juga Jangan Kebablasan

Setelah kamu memiliki sejumlah investasi, bukan berarti kamu harus stop dan memonitor perkembangan dari nilai investasi tersebut. Tugas selanjutnya yang harus dilakukan adalah top up atau transfer dana ke rekening efek tersebut.

Kadang, banyak orang yang masih ragu dan takut kehilangan uang di dalam investasi tersebut. Cobalah terus menyimpan atau menabung setiap bulan sekali dan lakukan secara rutin. Untuk melakukan topupnya pun murah, mulai dari Rp10 ribu kamu sudah bisa menambah dana investasimu.

Perlu diketahui juga, semakin banyak kamu menyimpan uang, semakin besar juga keuntungan yang akan kamu dapatkan. Jadi untuk membeli saham, jangan lupa untuk rutin berinvestasi mulai sekarang!

6. Pastikan Biaya Hidupmu Sudah Tersedia

Tidak perlu hidup yang terjamin, untuk memulai investasi saham kamu cuma perlu memastikan keuanganmu aman. Bagaimana caranya? Kamu harus pastikan biaya hidup sehari-harimu sudah tersedia. Jika dirasa keuanganmu belum aman, kamu bisa mulai menabung dengan uang jajan kamu sehari-hari. Karena untuk berinvestasi, kamu memerlukan uang minimal Rp1.000.000-Rp2.000.000. Namun, perlu diperhatikan, untuk mulai berinvestasi, hindari untuk berutang, kuncinya adalah disiplin.

7. Incar Perusahaan Perbankan atau Barang Konsumsi

Kamu juga bisa mulai dengan membeli saham dari bank ataupun industri consumer goods. Perusahaan ini biasanya memiliki usaha yang senantiasa dibutuhkan masyarakat, sehingga akan dapat menghasilkan laba stabil bahkan meningkat di setiap tahunnya.

Dengan begitu, nilai saham yang kamu tanam akan terus berkembang dengan aman. Bahkan jika tiba-tiba harga saham menurun, maka perusahaan di industri ini akan mampu bangkit kembali serta kembali menghasilkan keuntungan.

8. Pilihlah Perusahaan yang Keuangannya Stabil

Tips selanjutnya adalah memilih perusahaan yang keuangannya stabil. Kamu bisa melakukan riset serta membaca seluk-beluk perusahaan tersebut. Jangan ragu juga untuk meluangkan lebih banyak waktu demi melakukan seleksi di setiap perusahaan. Pastikan juga keuangan dari perusahaan tersebut akan bagus sehingga kerugian bisa diminimalisir.

9. Monitor Pergerakan Ekonomi

Kamu juga harus memonitor pergerakan ekonomi dalam dan luar negeri. Dengan begitu, kamu bisa memprediksikan pergerakan saham yang kamu miliki. Jika kondisi pasar sedang normal, kamu bisa mulai untuk berinvestasi saham baru.

Sebaliknya, jika kondisi sedang memburuk kamu bisa menahan diri untuk membeli atau menjual saham. Memahami sentimen pasar sangat penting ketika kamu investasi saham, karena bisa menjadi faktor naik turunnya saham.

10. Pilihlah Indeks Saham yang Tepat

Indeks saham merupakan portofolio imaginer yang mengukur perubahan harga dari suatu pasar atau sebagian dari pasar tersebut. Ketika indeks saham bergerak naik, artinya harga sebagian besar saham-saham yang diukur oleh indeks tersebut bergerak naik. Sebaliknya, ketika indeks saham bergerak turun, maka sebagian besar saham-saham konstituen indeks bergerak turun.

Bagi pemula, kamu bisa memilih saham-saham yang tergabung dalam pada indeks LQ45 atau IDX30. Indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Sedangkan, IDX30 merupakan indeks yang mengukur performa harga dari 80 saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

11. Lakukan Average Down Ketika Merugi

Apapun investasinya pasti akan ada risiko kerugian. Nah, jika suatu hari nanti kamu mengalami kerugian dan harga saham anjlok, kamu tidak perlu panik. Kenapa? Jika saham yang kamu beli adalah saham blue chip, harga saham tersebut pasti akan kembali naik dan stabil.

Ketika di portfolio kamu melihat ada kerugian 2 persen di satu saham, beli saja saham yang harganya sedang turun. Istilah ini sering disebut average down atau strategi investasi dengan melakukan pembelian secara bertahap ketika harga di pasar sedang menurun. Dengan menggunakan strategi ini, kamu bisa membuat nilai investasimu tidak akan ikutan terjun bebas, justru akan mengikuti kondisi pasar. Ajaibnya, jika kondisi pasar udah mulai pulih, return yang kamu miliki juga akan ikut meningkat.

Itulah beberapa cara main saham online untuk mahasiswa yang bisa kamu tiru untuk mendapatkan keuntungan bermain saham.

Cara Mendaftar & Membeli Saham Online

Untuk membeli saham, kamu bisa coba membelinya melalui perusahaan sekuritas atau aplikasi penyedia transaksi saham. Di mana, perusahaan sekuritas atau aplikasi ini akan menjadi perantara bagi kamu yang ingin bertransaksi saham di lantai bursa efek Indonesia.

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah membuka rekening saham di satu atau beberapa perusahaan efek. Kini, kamu bisa membuka rekening saham secara online, kapan dan di mana saja melalui aplikasi AJAIB.

Dengan pembukaan rekening tersebu, secara resmi kamu akan tercatat sebagai nasabah dan data identitas kamu akan tercatat dalam pembukuan perusahaan efek seperti nama, alamat, nomor rekening bank, dan data-data lainnya.

Bersamaan dengan pembukaan rekening ini, kamu juga akan diminta untuk menandatangi perjanjian dengan perusahaan efek yang menyangkut hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Nah, bagi kamu yang ingin membeli saham online untuk mahasiswa di AJAIB, kamu bisa mulai download aplikasi AJAIB di ponselmu dan lakukan pendaftaran. Kemudian, daftar juga ke rekening saham untuk memulai saham. Aplikasi Ajaib ini cocok bagi investor saham pemula yang ingin melakukan transaksi saham dengan cepat, aman, dan nyaman.

Ajaib juga menawarkan biaya transaksi yang terjangkau. Selain itu, untuk modal awal pembukaan rekening saham, kamu hanya perlu mengeluarkan modal mulai dari Rp100 ribu, kemudian memilih perusahaan atau emiten saham apa yang akan kamu beli.

Reksa Dana, Investasi Alternatif Selain Saham

Melakukan trading saham saat kuliah merupakan tantangan tersendiri. Karena kamu mengalokasikan uang jajan untuk keperluan sehari-hari, membeli buku dan biaya membuat tugas, plus menabung. Belum lagi jika peer pressure untuk belanja suatu barang. Kamu perlu strategi berhemat. Tahan diri untuk membelanjakan uangmu. Dan cara main saham adalah salah satu investasi untuk mengamankan masa depan.

Nah, bagi kamu yang masih ragu untuk melakukan pembelian saham dan berkecimpung di dunia pasar saham, kamu bisa memulai instrumen investasi yang lebih aman seperti reksa dana. Di mana, reksa dana merupakan salah satu investasi yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal atau investor untuk selanjutnya diinvestasikan ke dalam Portofolio Efek oleh manajer investasi.

Sama dengan halnya saham, untuk membuka dan memulai reksa dana, kamu perlu memiliki rekening reksa dana yang bisa kamu buat dengan mudah dan cepat melalui aplikasi reksa dana online Ajaib. Dengan menggunakan aplikasi seperti Ajaib, kamu bisa memulai investasi reksa dana kapan dan di mana saja secara online.

Selain itu, tidak seperti saham, dengan memilih reksa dana, kamu juga bisa menentukan jangka waktu investasi, apakah untuk jangka panjang, menengah, pendek, dan sebagainya.

Perlu diperhatikan juga, meski terbilang aman, reksa dana juga memiliki beberapa jenis, di mana masing-masing jenisnya memiliki risiko yang berbeda. Mulai dari reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, obligasi, dan juga reksa dana saham.

Di mana, semakin tinggi return yang diberikan, semakin besar juga risiko yang mungkin kamu dapatkan. Jadi, sebelum kamu memilih jenis reksa dananya, pastikan kamu telah menentukan tujuan kamu mulai berinvestasi. Pastikan juga kamu telah melakukan pengecekan harga per lembar saham dengan benar-benar.

Artikel Terkait