Ajaib.co.id – Di dunia bisnis, kegagalan adalah bagian dari lika-liku menjalankan usaha. Apapun usahanya dan siapapun orangnya, selalu ada kegagalan.
Hal itu juga terjadi pada technopreneur hingga supermodel yang kini menjadi miliarder. Bagaimana cara jitu miliarder bangkit dari kegagalan? Cek di sini.
Terkadang harapan tak sesuai kenyataan. Kamu mengharapkan bisnis berjalan lancar sejak awal.
Namun yang terjadi, kamu harus menghadapi masalah ketika baru memulai bisnis. Bahkan masalah tersebut menyeret bisnismu ke jurang kegagalan.
Mau tak mau, kamu harus menerima kegagalan, dan memulai lagi. Karena kegagalan dan kesuksesan adalah bagian dari perjalanan bisnis. Namun dari kegagalan, kamu belajar, mengevaluasi diri, dan berusaha mewujudkan keberhasilan.
Setiap entrepreneur pasti mengalami kegagalan. Tak terkecuali miliarder asal Amerika Serikat maupun Inggris. Mereka mampu berdiri dari keterpurukan.
Cara jitu miliarder bangkit dari kegagalan ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk memutuskan sesuatu terhadap bisnismu.
Pantang Menyerah – JK Rowling
Siapa tak mengenal JK Rowling? Penulis novel fantasi Harry Potter ini memiliki kekayaan USD60 juta atau setara Rp883 miliar (kurs Rp14.388), Forbes.com (06/04/2020).
Bukunya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terjual lebih dari 2,6 juta kopi.
Sebelum mencapai kesuksesan dan kekayaan, ia mengalami rentetan peristiwa yang menyeretnya ke titik terendah dalam hidup.
Di kehidupan pribadi, Rowling kehilangan sang ibu, bermasalah dengan ayahnya, cerai, depresi ketika membesarkan anak pertamanya, dan keinginan untuk mengakhiri hidup. Di karier, tidak punya pekerjaan dan novelnya berkali-kali ditolak oleh penerbit.
Perempuan kelahiran Yate, Inggris, ini pantang menyerah. Cara jitu miliarder bangkit ala Rowling adalah terus menulis dan menyodorkan karyanya ke penerbit lain.
Salah satu titik balik kehidupannya adalah novel pertamanya, Harry Potter and the Philosopher’s Stone, diterbitkan oleh Bloomsbury Publishing pada 26 Juni 1997. Bloomsbury Publishing adalah penerbit ke-13 yang Rowling tuju dan pada akhirnya menerima karyanya.
Ketika warganet bertanya apa yang membuatnya memiliki motivasi setelah berkali-kali ditolak penerbit, ia menjawab, “Saya tidak kehilangan apa-apa dan terkadang hal itu membuat kamu cukup berani untuk mencoba”.
Kepribadian Tangguh – Gisele Bündchen
Sejak 2001, Gisele Bündchen menjadi salah satu model dengan bayaran paling tinggi di dunia. Menurut Wealthy Gorilla, kekayaan supermodel asal Brazil senilai USD400 juta atau Rp5,7 triliun.
Namun tahukah kamu, sebelum istri Tom Brady sukses menjadi supermodel dan entrepreneur? Ia mendapat perundungan sekaligus penolakan. Ia dirundung karena bentuk badannya tak seperti model saat itu. Ia memiliki hidung besar, rahang simetris, dan mata kecil.
Orang-orang di industri model mengatakan bahwa ia tak akan bisa menjadi model. Fotografer tersohor, Mario Testino, pun meragukan kemampuannya karena bentuk fisik yang dinilai aneh. Namun Bündchen remaja tetap mengikuti audisi-audisi model dan mengalami 42 kali penolakan.
“Pada saat itu saya merasa, jika saya terus bekerja keras dan memberikan yang terbaik, semuanya akan berhasil,” cerita ibu dua anak ini kepada People, dikutip BusinessInsider.com (28/04/2016).
Bündchen mendapat dukungan dari orang tuanya yang yakin bahwa ia memiliki kepribadian tangguh. Pada 1998, ia menunjukkan pada dunia bahwa debut internasionalnya adalah tampil di panggung catwalk mengenakan busana Alexander Mcqueen.
Inovasi Tiada Henti – Elon Musk
Pada 2020, kekayaan Elon Musk sebesar USD41,1 miliar atau Rp590,9 triliun. Kekayaan berasal dari perusahaannya, seperti SolarCity, SpaceX, hingga Tesla Motors. Namun jauh sebelum itu, awal kariernya cukup berliku.
Ketika sang technopreneur menduduki jabatan sebagai CEO PayPal pada 2000, ia berencana mengganti server perusahaan dari platform Unix ke Microsoft Windows. Namun rencana tersebut tidak disetujui oleh jajaran direksi. Hal itu membuatnya dipecat saat ia cuti.
Kegagalan berikutnya adalah tiga peluncuran roket SpaceX meledak (2006, 2007, dan 2008), SpaceX dan Tesla diambang kebangkrutan (2008), kaca Cybertruck Tesla pecah dua kali saat peluncuran (2019), dan kegagalan lainnya, Inc.com (29/06/2018).
Bapak enam anak ini menunjukkan kepada dunia bahwa cara jitu miliarder bangkit adalah berinovasi tiada henti. “Kegagalan adalah pilihan. Jika semuanya tidak gagal, kamu tak cukup berinovasi,” ujar Musk.
Ribuan Kali Membuat Prototipe – James Dyson
Penemu pembersih vakum dengan prinsip pemisahan siklon, James Dyson, tak luput dari kegagalan. Selama 15 tahun, ia membuat pembersih vakum ramping, sehingga menghemat tempat penyimpanan. Namun pembuatan prototipe vakum sebanyak 5,127 kali dinyatakan gagal.
Setiap pembuatan prototipe, ia memerlukan uang tak sedikit. Saat itu, ia dan istrinya harus menghitung secara rinci semua pengeluaran. Bahkan istrinya harus memberikan pelajaran seni untuk uang tambahan keluarga.
Prinsip Dyson seperti Thomas Alva Edison. Kegagalan adalah waktu untuk berkreasi kembali. “Ini adalah masa-masa sulit, tetapi setiap kegagalan membawa saya lebih dekat untuk menyelesaikan masalah,” kata pria dengan kekayaan USD6,2 miliar atau setara Rp89 triliun.
Sedangkan prinsip Edison adalah, “Saya tidak gagal. Saya baru saja menemukan 10.000 cara yang tidak akan berhasil”.
Memulai Kesuksesan Tidak Kenal Usia – Kolonel Sanders
Kisah perjalanan orang sukses lainnya adalah cerita yang mengharukan dari Kolonel Sanders. Beliau adalah pendiri KFC, restoran cepat saji yang saat ini sudah memiliki cabang di seluruh dunia.
Beliau membuat resep ayamnya sendiri ketika berumur 60 tahun dan menawarkannya dari pintu ke pintu.
Awalnya tidak ada yang laku, tapi seiring berjalannya waktu ayam yang ia jual itu laku juga dan mengundang banyak orang yang ingin memakannya hingga mampu mendirikan restoran sendiri.
Usaha restorannya meningkat ketika ia mendapatkan investor yang membantunya melebarkan sayap restoran ke luar Amerika.
Kesuksesan yang ia raih itu ia gapai di usia yang terbilang tua. Sebelum itu ia bahkan hidup dalam kemiskinan. Mulai dari ditinggal oleh istri tercinta, hingga mencoba berbagai macam pekerjaan.
Bahkan ia sempat berpikir untuk bunuh diri karena merasa putus asa. Namun sekarang ia bersyukur tidak jadi bunuh diri.
Jangan Membandingkan – Bill Gates
Bahkan kegagalan pun menghinggapi Bill Gates. Sebelum memiliki rumah berteknologi canggih, Xanadu 2.0, Gates gagal menjalankan Traf-O-Data.
Perusahaan tersebut memiliki sistem yang membaca dan memproses data lalu lintas dan membuat laporan bagi para teknisi jalan raya.
Tujuannya adalah mengoptimalkan lalu lintas dan mengurai kemacetan jalan. Rencananya, data akan dijual ke pemerintah kabupaten setempat, tetapi data demo pertama gagal. Karena mesin pembaca tidak berfungsi.
Dari kegagalan itu, sahabat sekaligus rekan kerja, Paul Allen, mengajak Gates untuk membuat produk pertama Microsoft. Beberapa tahun kemudian produk menguasai pasar AS hingga menguasai di dunia.
Brad Silverberg, mantan Microsoft SVP, mengatakan bahwa Gates pernah kesulitan menghadapi gerakan internet yang masif, termasuk kehadiran Google pada 1998 dengan mesin pencariannya, Entrepreneur.com (27/04/2017).
Menurut Silverberg, saat itu adalah waktu tepat bagi Windows dan Microsoft untuk menjadi yang terdepan.
Cara jitu miliarder bangkit ala Gates adalah percaya diri dan jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain. Karena masing-masing orang memiliki pemikiran, talenta, serta kemampuan berbeda.
“Hidup itu tidak adil. Terbiasalah,” ucap pemilik kekayaan USD108,1 miliar atau Rp1,552 triliun.
Buang Rasa Malu – Bob Sadino
Bon Sadino merupakan salah satu pengusaha sukses yang lahir di Lampung, 9 Maret 1939 dan sempat mengalami jatuh-bangun sebelum akhirnya meraih kesuksesan besar.
Sebelum menjadi pengusaha sukses, Bob pernah menjadi karyawan selama 9 tahun. Ia memulai usahanya dengan membuka bisnis penyewaan mobil dengan bermodalkan satu mobil yang ia sopiri sendiri.
Karena musibah kecelakaan yang menimpa saat mengemudikan mobil, bisnis itupun berhenti di tengah jalan. Meski begitu, Bob tidak putus semangat, ia kemudian beralih profesi sebagai buruh bangunan yang dibayar harian.
Saat menjadi kuli inilah Bob melihat peluang bisnis lain yaitu ternak ayam dan telur ayam negeri.
Dengan modal pinjaman dari tetangganya, Bob mulai menjalankan bisnis tersebut dan menawarkan dagangannya dari rumah ke rumah di wilayah sekitar tempat tinggalnya, terutama kepada para ekspatriat, di sekitar Kemang, Jakarta Selatan.
Karena ketekunannya, bisnis telur ini akhirnya berbuah manis dan ia bisa mengembangkan sayap dengan menjual daging dan sayuran hidoponik.
Berkat keuletannya, bisnis itu pun sukses dan ia berhasil mendirikan Kem-Chicks, supermarket ternama yang menjual berbagai macam produk peternakan dan pertanian.
Meski kehidupannya telah berubah dan menjadi orang sukses, Bob selalu tampil sederhana dan sering melayani para pelanggannya seperti keluarganya sendiri.
Sering Gagal – Steve Jobs
Steve Jobs dibalik karismatiknya, ia ternyata tidak berbeda jauh dengan kebanyakan orang yang tentunya pernah mengalami kegagalan.
Ide brilian yang ia ciptakan, nyatanya tidak sepenuhnya bisa berjalan sesuai dengan keinginannya. Walau demikian, Steve Jobs tetap berupaya meraih mimpinya untuk terus berinovasi di bidang teknologi.
Adapun satu kegagalan yang dialami oleh Steve Jobs adalah kegagalan dalam perangkat komputer Mac Lisa yang ia rilis pada tahun 1983 dengan menggunakan ikon grafis.
Sayangnya penjualan perangkat Lisa tersebut jauh dari harapan dan hanya mampu terjual 10.000 unit. Steve Jobs akhirnya menghentikan produksinya di tahun kedua penjualannya.
Ia kemudain bergabung dengan tim Macintosh dan berupaya agar nasib Macintosh tidak seburuk nasib Mac Lisa.
Steve Jobs kemudian bergabung dengan Apple dan sayangnya meski sudah berusaha sangat keras, penjualan Apple tidak mencapai target, dan berakhir pada pemecatan Jobs di tahun 1983.
Steve kemudian mendirikan Next Inc. Perusahaan baru ini dirancang Steve sebagai perusahaan komputer, namun malah berkembang menjadi perusahaan operating system.
Titik balik Steve dimulai ketika membeli Pixar Animation Studios. Perusahaan animasi itu membuat Steve menjadi miliarder.
Beberapa tahun berikutnya, Apple perusahaan yang pernah didirikannya memintanya kembali sebagai CEO. Saat itu Apple sedang mengalami keterpurukan dan nyaris bangkrut. Steve pun resmi menjadi CEO Apple pada tahun 1997.
Setelah memimpin Apple kembali, Steve menutup semua project yang dikerjakan Apple dan hanya berfokus pada pembuatan komputer. Steve yang memang hobi berinovasi, meluncurkan iMac dan laku keras hingga kini.