Bisnis & Kerja Sampingan

Cara Cari Uang Tambahan di Kala Pandemi Covid-19

Ajaib.co.id – Pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Salah satu sektor yang terdampak cukup parah akibat pandemi Covid-19 adalah ekonomi.

Banyak masyarakat yang mengalami penurunan pendapatan selama pandemi Covid-19. Maka, cara cari uang tambahan di periode sulit ini tak perlu ditunda lagi.

Pemasukan tambahan perlu diupayakan, meskipun kamu belum merasakan dampak pandemi Covid-19 secara finansial. Pemasukan tambahan akan makin mendesak bila kamu sudah merasakan dampak pandemi Covid-19 terhadap kondisi finansial kamu.

Mencari uang tambahan di masa pandemi Covid-19 memang tidak mudah. Tapi, bukan berarti tidak ada sama sekali. Masih ada cara cari uang tambahan selama pandemi Covid-19, meskipun itu dilakukan di rumah. Apa sajakah itu?

Jual Barang yang Sudah Tidak Terpakai

Adanya batasan beraktivitas di luar rumah membuat kamu lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Dengan begitu, kamu bisa menginventarisir barang-barang yang sudah tidak terpakai.

Tanpa kamu sadari, mungkin ada banyak barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan di tempat tinggal atau ruang kerja kamu.

Bila barang tersebut kiranya masih terpakai, maka simpanlah. Jika dirasa sudah tidak digunakan, maka kamu bisa menjualnya. Kini, banyak marketplace online yang memperjualbelikan barang-barang seken.

Selain mendapatkan cara cari uang tambahan, makin sedikitnya tumpukan barang yang tidak terpakai akan membuat lingkungan rumah kamu lebih sehat. Hal ini karena virus atau kuman sering ditemui pada barang-barang tak terpakai yang berdebu atau sudah lama tidak dibersihkan.

Bisnis yang Berkembang

Pandemi Covid-19 telah memukul bisnis di banyak bidang. Namun, ada beberapa peluang bisnis yang justru berkembang di tengah pandemi Covid-19. Alat kesehatan dan e-learning adalah dua contohnya. Permintaan (demand) terhadap berbagai produk kesehatan dan jasa e-learning meningkat selama pandemi Covid-19.

Jika alat kesehatan atau e-learning memiliki pangsa pasar yang kamu rasa tak cukup luas, maka pikirkanlah ide lain. Bisnis makanan, misalnya, cukup menjanjikan. Pastinya, semua orang butuh makan apapun kondisinya.

Terbatasnya waktu operasi rumah-rumah makan bisa menjadi peluang usaha tersendiri. Kamu bisa saja mulai merintis usaha frozen food atau makanan siap saji. Lebih baik lagi, kamu bekerja sama dengan layanan pengantaran makanan atau menyediakan free delivery order.

Di sinilah kepekaan kamu diuji, khususnya bila kamu adalah seorang wirausaha. Kepekaan terhadap peluang bisnis ini harus diiringi dengan kemampuan beradaptasi terhadap kondisi terkini.

Cari Kerja Paruh Waktu

Makin seringnya kamu beraktivitas di rumah, maka kamu bisa mencari pekerjaan paruh waktu yang tidak mengikat.

Jika kamu bekerja di suatu perusahaan, pastikan pekerjaan paruh waktu ini tidak menyita waktu dan tenaga lebih banyak daripada pekerjaan utama sebagai pegawai perusahaan. Selain itu, pastikan pula kebijakan perusahaan tempat kamu bekerja memperbolehkan pegawainya untuk mendapatkan penghasilan di luar perusahaan.

Kini, makin banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan secara remote. Marketplace online khusus pekerja lepas (freelancer), baik lingkup nasional maupun global, bisa kamu coba. Fleksibilitas pekerjaan paruh waktu menawarkan kelebihan tersendiri selain peluang meraih uang dalam waktu pendek.

Investasi dengan Bijak

Wajar bila kamu ragu untuk berinvestasi di masa sulit ini. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih dianggap sulit, apalagi untuk investasi. Kira-kira, itulah yang ada di pikiran banyak orang.

Tapi, hal yang perlu diingat, dalam keadaan normal ‘cash is king’ dapat berubah menjadi ‘cash is trash’ dalam kondisi krisis.

Sejumlah instrumen investasi justru dianjurkan untuk dimiliki di tengah pandemi Covid-19 sebagai dana darurat. Pandemi Covid-19 memberi pelajaran kepada setiap individu pentingnya memiliki dana darurat untuk menghadapi makin lamanya masa sulit yang berpotensi terjadi secara tak terduga.

Emas adalah salah satu instrumen investasi yang dianjurkan di masa pandemi Covid-19, khususnya bagi investor pemula. Kalau kamu tertarik berinvestasi di instrumen investasi tersebut, kenali terlebih dahulu risiko-risiko yang bisa saja dihadapi. Ingat selalu, semakin tinggi keuntungan, maka risiko akan semakin besar, begitu pun sebaliknya.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati mengungkapkan, emas bisa menjadi pilihan utama di tengah wabah Coronavirus.

Berkaca ke belakang, saat krisis ekonomi melanda Indonesia tahun 1997–1998 silam, investor lebih banyak berburu dolar, khususnya dolar Amerika Serikat (AS). Alasannya mata uang tersebut dianggap paling aman.

Tapi, kondisi saat ini berbeda. Emas justru menjadi salah satu instrumen investasi safe heaven yang paling banyak diminati investor. Enny mengatakan, pandemi Covid-19 juga menekan perekonomian AS sehingga dolar tidak lagi menjadi lirikan para investor.

Di samping itu, investasi emas juga memiliki kelebihan lain, yakni liquid atau mudah dicairkan dalam bentuk uang. Emas pun lebih tahan terhadap inflasi. Sebagai komoditas unggulan, harga emas dipengaruhi oleh faktor suplai dan demand.

Dengan permintaan yang relatif terus bertumbuh serta produksi yang semakin langka dan mahal, maka emas terus berpotensi mengalami peningkatan harga.

Optimalkan Pengeluaran Rutin

Analisa kembali pos-pos pengeluaran kamu. Buatlah daftar prioritas pengeluaran rutin. Bila ada pengeluaran yang bisa dihilangkan, jangan ragu untuk mencoretnya, misalnya kamu berlangganan paket internet dan TV kabel.

Bila provider kamu memiliki paket internet only, maka kamu bisa memilihnya. Kamu juga bisa mengoptimalkan pengeluaran dengan memilahnya menjadi kebutuhan jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Sebagian pakar memperkenalkan rumus 40-30-20-10. Rumus ini menjabarkan 40% untuk memenuhi kebutuhan hidup, 30% untuk membiayai cicilan, 20% untuk investasi, dan 10% untuk sosial, seperti zakat, infak, dan sedekah.

Artikel Terkait