Beberapa waktu lalu kita sempat dihebohkan dengan sebuah video yang diupload di YouTube dan TikTok mengenai sejumlah perempuan yang punya penghasilan super besar dari bisnis asuransi.
Bahkan, mereka ada yang mengaku memiliki penghasilan hingga mencapai Rp1 miliar per bulan. Lantas, apakah benar bisnis asuransi menjanjikan penghasilan yang besar bagi para pekerjanya? Mari kita bahas bersama-sama sepak terjang bisnis asuransi di Indonesia.
- Penetrasi Bisnis Asuransi di Indonesia Masih Rendah
- Berapa Total Jumlah Premi di Bisnis Asuransi 2022?
- Pandemi Mulai Mereda, Bisnis Asuransi Diprediksi Bakal Moncer pada 2023
- Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Angkat Bicara soal Pengakuan Penghasilan Mencapai Rp1 Miliar per Bulan di Bisnis Asuransi
- Sumber Pendapatan Agen Asuransi
- Punya Penghasilan Lebih, Uangnya Mau Digunakan untuk Apa?
- Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Penetrasi Bisnis Asuransi di Indonesia Masih Rendah
Dengan penghasilan di bisnis asuransi yang bisa mencapai Rp1 miliar per bulan, tentu banyak masyarakat yang bertanya-tanya bagaimana dengan penetrasi industri asuransi di Indonesia?
Berdasarkan AAUI, penetrasi industri asuransi di Indonesia masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta dan pertumbuhan kelas menengah.
Penetrasi industri asuransi di Indonesia pada 2021 sebesar 3,06% terhadap PDB. Angka ini turun dibanding tahun 2020 yang sebesar 3,23%.
Selain itu, menurut BPS pada 2021 terdapat 149 perusahaan Asuransi. Jumlah perusahaan asuransi terbanyak adalah perusahaan asuransi kerugian dengan jumlah 77 perusahaan.
Selanjutnya diikuti oleh perusahaan asuransi jiwa sebanyak 60 perusahaan, 7 perusahaan reasuransi, 3 penyelenggara asuransi wajib, dan 2 badan penyelenggara jaminan sosial.
Sementara itu, ada 223 perusahaan penunjang asuransi pada 2021 di antaranya: 155 perusahaan pialang asuransi, 27 perusahaan penilai kerugian, dan 41 perusahaan pialang reasuransi.
Berapa Total Jumlah Premi di Bisnis Asuransi 2022?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah premi asuransi di Indonesia dari Januari – November 2022 mencapai Rp482,32 triliun.
Pendapatan jumlah premi asuransi ini bertambah sebesar Rp44,16 triliun atau naik 2,23% dibanding periode yang sama pada tahun 2021 lalu sebesar Rp471,8 triliun.
Total jumlah premi asuransi ini ditopang oleh premi asuransi jiwa senilai Rp153,55 triliun, asuransi umum sebesar Rp80,68 triliun, asuransi sosial Rp210,6 triliun, dan reasuransi Rp22,06 triliun.
Sementara itu, pendapatan premi asuransi juga bersumber dari asuransi ASN, kecelakaan penumpang umum, TNI/Polri, dan lalu lintas sebesar Rp15,43 triliun.
Pandemi Mulai Mereda, Bisnis Asuransi Diprediksi Bakal Moncer pada 2023
Tahun 2023 adalah tahun yang baik bagi pertumbuhan bisnis asuransi di Indonesia. Bagaimana tidak? Hal ini dikarenakan ada sejumlah faktor yang bisa mendorong kinerja perusahaan asuransi bakal moncer di 2023.
1. Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Di tengah resesi ekonomi global yang terjadi di sejumlah negara di dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tetap kuat.
Hal ini disampaikan langsung oleh Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat pada kisaran 4,5% – 5,3% pada 2023.
2. Semakin Tingginya Tingkat Inklusi dan Literasi Keuangan Nasional
Pertumbuhan bisnis asuransi di Indonesia pada 2023 juga didorong dengan semakin tingginya inklusi dan literasi keuangan nasional saat ini. Saat ini, inklusi keuangan nasional berada di posisi 85,10% yang sudah mengalami kenaikan sebesar 8,91% dibanding 2019 lalu.
Selain itu, tingkat literasi keuangan nasional saat ini sudah mengalami kenaikan sebesar 11,65% atau berada di posisi 49,68% dibanding 2019 yang hanya menempati posisi 38,03%.
Berdasarkan faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas, Analisa Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi bahwa jumlah premi asuransi pada 2023 bisa tumbuh sekitar 10% – 15% dan berkontribusi sebesar 4% – 5% terhadap PDB.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Angkat Bicara soal Pengakuan Penghasilan Mencapai Rp1 Miliar per Bulan di Bisnis Asuransi
Hebohnya video yang menjelaskan mengenai penghasilan yang diterima oleh sejumlah perempuan dari bisnis asuransi yang bisa mencapai Rp600 juta – Rp1,1 miliar per bulan.
AAJI menyampaikan bahwa sejumlah perempuan yang ada di video tersebut adalah tenaga penjual atau agen asuransi. Sehingga, penghasilan yang mereka terima bukanlah gaji melainkan komisi penjualan.
Semakin banyak mereka berhasil menjual asuransi kepada masyarakat, mereka akan mendapatkan komisi penjualan yang besar. Namun sayangnya hanya segelintir orang saja yang mampu menghasilkan penghasilan sebesar itu.
Jadi, sebenarnya tidak ada yang salah dengan penjelasan di video tersebut. Hal ini dikarenakan pekerjaan sebagai tenaga penjualan memang selalu menjanjikan penghasilan yang tidak terbatas bagi mereka yang menekuninya.
Mungkin masih jarang orang yang tahu bahwa mereka yang menjadi agen asuransi memiliki status pengusaha kena pajak. Sehingga, mereka akan dikenakan PPN sebesar 1,1% dari komisi, serta PPh sebesar 50% dari seluruh penghasilan mereka.
Sumber Pendapatan Agen Asuransi
Potensi penghasilan hingga Rp1 miliar per bulan di bisnis asuransi sebagai tenaga penjualan nampaknya bukanlah hanya isapan jempol belaka. Melainkan, benar-benar bisa terealisasikan jika kamu benar-benar bekerja keras untuk selalu mencari nasabah baru.
Komisi penjualan asuransi yang bisa diperoleh oleh agen asuransi bisa mencapai 30% – 60% untuk unit link dari premi yang dibayarkan nasabah. Komisi ini dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada agen asuransi selama 3 tahun.
Sedangkan untuk produk asuransi tradisional, agen asuransi bisa mendapatkan komisi sekitar 20% – 30%. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan komisi dari penjualan yang dilakukan oleh timmu.
Ini adalah sumber pendapatan yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi kepada agen asuransi. Setelah mengetahui sumber pendapatan yang diperoleh oleh agen asuransi, tentu hal ini akan semakin membuat kamu percaya bahwa bisnis asuransi memang bisa menjanjikan penghasilan yang fantastis bagi para agennya.
Punya Penghasilan Lebih, Uangnya Mau Digunakan untuk Apa?
Bersyukurlah bagi kamu yang saat ini punya penghasilan lebih sebagai seorang agen asuransi. Sebagai agen asuransi, kamu punya penghasilan yang tidak tetap setiap bulannya tergantung dari pencapaian penjualan yang berhasil diraih.
Di saat penghasilanmu sedang naik, alangkah baiknya kamu gunakan penghasilan lebih tersebut untuk ditabung dan diinvestasikan untuk masa depan. Kamu bisa memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
Kamu bisa investasi di saham dan reksa dana yang punya tingkat return di atas inflasi setiap tahunnya lewat aplikasi Ajaib. Jika kamu tertarik dengan dunia asuransi dan ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari capital gain dan dividen.
Kamu bisa melirik sejumlah saham perusahaan asuransi terbaik yang sudah terdaftar di IDX. Hal ini mengingat bisnis asuransi diprediksi bakal moncer di 2023 yang didukung dengan sejumlah faktor yang sudah redaksi Ajaib sampaikan di artikel ini.
Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!
Masa depan kamu tentu akan menjadi lebih terjamin dan aman secara finansial bila kamu berinvestasi bukan? Ajaib Sekuritas hadir untuk memberikan pengalaman investasi yang lebih aman dan tepercaya. Mulai perjalanan investasimu bersama Ajaib Sekuritas sekarang, karena proses pendaftarannya yang mudah dan 100% online, tanpa memerlukan modal yang besar.
Berbagai layanan dan indeks saham juga tersedia dalam rangka mendukung investasimu agar semakin maksimal! Mulai dari saham, reksa dana, margin trading, day trading, dan layanan bagi nasabah premium, Ajaib Prime, bisa kamu temukan di aplikasi Ajaib Sekuritas.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib Sekuritas sekarang!