Ajaib.co.id – Saat ini mengakses reksa dana sangatlah mudah lewat aplikasi seluler. Tapi, bagaimana cara bahwa reksa dana pilihanmu memiliki kinerja yang baik? Boleh jadi, kamu termasuk salah satu yang ingin tahu jawaban dari masalah ini.
Reksa dana merupakan salah satu tipe investasi keuangan yang menghimpun dana dari banyak investor untuk kemudian disalurkan ke beberapa jenis aset berbeda. Dengan cara demikian, reksa dana diharapkan dapat mencapai keuangan optimal dengan risiko yang lebih terkendali.
Reksa dana menjadi solusi tepat bagi banyak investor pemula yang tidak memiliki waktu untuk meneliti sendiri prospek dan latar belakang setiap jenis aset keuangan. Reksa dana dikelola oleh manajer investasi yang bersertifikat dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga kredibilitasnya terjamin. Akan tetapi, hal ini tidak lantas berarti kita bisa asal memilih berinvestasi di sembarang produk reksa dana.
Investasi reksa dana yang baik setidaknya harus memenuhi tiga kriteria berikut ini:
- Lembaga pengelola dan agen penjual reksa dana telah mendapatkan ijin dari OJK, serta memberikan info lengkap tentang pengelolaan aset kepada investor.
- Investor memilih produk reksa dana sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko masing-masing.
- Investor tidak menyimpan dana dalam satu jenis produk reksa dana saja, melainkan melakukan diversifikasi.
Sudahkah kamu mengetahui ketiga kriteria ini? Mari simak pembahasan selengkapnya untuk memahaminya lebih lanjut.
Legalitas dan Transparansi Reksa Dana
Tak sembarang orang dapat mengelola dan menjual reksa dana. Berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia, lembaga pengelola dan agen penjual reksa dana harus memiliki ijin dan diawasi oleh OJK. Status legalitas agen dapat diketahui melalui situs web-nya. Sedangkan status legalitas produk reksa dana akan tercantum dalam prospektus.
Apa itu prospektus reksa dana? Ini adalah dokumen berisi spesifikasi reksa dana yang wajib dibaca oleh siapa saja sebelum mulai berinvestasi. Antara lain memuat dasar hukum, pengelola (manajer investasi), kebijakan investasi yang dijalankan oleh MI, risiko, cara jual dan beli, biaya-biaya reksa dana, serta beragam info penting lain.
Prospektus seperti ini dapat diperoleh dari agen penjual reksa dana yang telah mengantongi ijin dari OJK. Contohnya jika kamu ingin membeli reksa dana melalui aplikasi Ajaib, maka kamu akan menemukan prospektus pada menu “keterangan” yang terdapat di profil produk reksa dana terkait.
Calon investor juga perlu mencermati dokumen fund fact sheet yang dapat diakses bersama prospektus. Isinya memuat grafik pertumbuhan imbal hasil reksa dana sejak pendirian, beserta metode alokasi dana investasi dan info lain. Kamu perlu memeriksanya dengan cermat, karena kamu belum tentu cocok dengan pilihan aset investasi MI. Umpama MI memilih berinvestasi pada suatu perusahaan yang kamu tahu memiliki prospek buruk, maka kamu dapat menghindarinya.
Bagaimana jika agen atau MI menolak menunjukkan prospektus dan fact sheet, atau memberikan dokumen yang tidak lengkap? Nah, ini merupakan tanda kinerja reksa dana yang tidak baik dan perlu diwaspadai oleh investor. Sebaiknya, pilihlah produk reksa dana dari agen dan MI yang bersikap transparan.
Mengidentifikasi Tujuan Investasi dan Profil Risiko
Setelah menemukan produk reksa dana yang menarik, mungkin kamu tergoda untuk buru-buru menyetorkan uang dan membeli unit penyertaan. Tapi, sebaiknya tunggu dulu. Apakah kamu sudah tahu apa profil risiko dan tujuan investasimu?
Profil risiko menunjukkan tingkat kesanggupanmu dalam menanggung segala risiko yang mungkin terjadi. Apakah kamu bersedia menghadapi return yang naik-turun atau bahkan minus? Ataukah kamu lebih suka investasi yang relatif stabil dan tidak bergejolak?
Dalam dunia investasi, kita mengenal istilah “high risk, high return“. Keinginan untuk memperoleh untung sebesar-besarnya harus pula disertai kesanggupan menanggung risiko yang tinggi. Sedangkan jika kamu enggan menanggung risiko yang tinggi, maka semestinya juga bersedia menerima potensi keuntungan lebih rendah.
Profil risiko umumnya dibagi menjadi tiga, yakni konservatif, moderat, dan agresif. Setiap profil risiko cocok dengan jenis reksa dana yang berbeda. Rumus generik yang diikuti oleh investor pemula biasanya begini:
- Jenis reksa dana pasar uang cocok untuk investor konservatif.
- Jenis reksa dana pendapatan tetap atau campuran cocok untuk investor moderat.
- Jenis reksa dana saham cocok untuk investor agresif.
Bukan hanya untuk menghitung risiko atas investasi, kamu juga perlu menyesuaikan pilihan produk reksa dana dengan target investasi.
Apa target investasimu? Kapan kamu ingin mencairkan koleksi reksa danamu? Reksa dana pasar uang cocok untuk jangka waktu pendek (<2 tahun), pendapatan tetap dan campuran dapat digunakan untuk target menengah (2-5 tahun), sedangkan saham lebih sesuai untuk jangka panjang (>5 tahun).
Contohnya jika kamu ingin menggunakan hasil investasi untuk mengadakan resepsi pernikahan tahun depan, maka sebaiknya memilih reksa dana pasar uang (jangan pilih reksa dana saham!). Sebaliknya, kalau kamu ingin menghimpun dana untuk berangkat haji tujuh tahun ke depan, maka reksa dana saham layak dipertimbangkan.
Menyesuaikan pilihan reksa dana dengan tujuan investasi dan profil risiko pribadi ini gampang-gampang susah. Tak semua investor pemula dapat melakukannya. Untuk mempermudah investor, beberapa agen penjual reksa dana online sudah menyediakan fitur kuesioner atau survei. Setelah kamu mengisi kuesioner, mereka akan memandumu untuk memilih beberapa produk reksa dana unggulan yang sesuai untukmu.
Diversifikasi Reksa Dana
Setelah menyimak uraian di atas, mungkin ada yang mengira kalau beli reksa dana itu cukup satu saja? Justru sebaiknya jangan menyimpan uangmu dalam satu jenis reksa dana saja. Para ahli keuangan selalu menyarankan investor untuk melakukan diversifikasi, yakni membagikan dana ke dalam beberapa produk investasi yang memiliki risiko dengan tingkat yang berbeda-beda.
Ibarat menyimpan banyak telur dalam satu keranjang. Ketika keranjang itu jatuh, maka semua telur di dalamnya akan hancur. Namun jika kamu membagi telur ke dalam beberapa keranjang, maka kamu masih akan punya telur ketika salah satu keranjang itu jatuh. Analogi ini juga berlaku dalam investasi reksa dana.
Contohnya jika kamu termasuk investor agresif, maka jangan hanya mengoleksi reksa dana saham saja. Gunakan sepertiga atau seperempat modal untuk membeli unit penyertaan dalam reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, atau reksa dana campuran. Tujuannya agar risiko investasi berkurang, sekaligus mengoptimalkan prospek keuntungan dalam segala situasi.
Aplikasi Ajaib menyediakan semua fitur yang dibutuhkan investor untuk melakukan diversifikasi reksa dana sesuai tujuan investasi dan profil risiko masing-masing. Investor pemula maupun berpengalaman dapat mengakses beragam produk reksa dana yang baik, berdasarkan rekomendasi ahli. Setiap produk reksa dana dikelola oleh manajer investasi berijin OJK yang sudah dipercaya investor Indonesia selama bertahun-tahun.
Dengan aplikasi Ajaib, kamu bisa memilih instrumen investasi reksa dana, baik reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga reksa dana saham. Selain itu, salah satu alternatif investasi selain reksa dana, kamu juga bisa memilih investasi saham di pasar modal lewat aplikasi Ajaib.
Untuk berinvestasi di Ajaib, kamu hanya butuh modal mulai dari Rp10 ribu untuk reksa dana dan Rp100 ribu untuk saham. Sangat terjangkau bukan? Jadi tunggu apalagi? Mulai investasi kamu sekarang juga di aplikasi Ajaib!