Ajaib.co.id – Apa kamu sudah mendengar perusahaan Softbank? Jika belum kamu harus mengetahui lebih dalam mengenai salah satu perusahaan yang sukses di pasar global. Bahkan Forbes pernah mencatat Softbank menduduki peringkat ke-38 yang tercatat dalam daftar the world biggest public company. Fakta lain yang cukup mengejutkan, perusahaan asal Jepang ini mengungguli beberapa perusahaan besar dunia seperti general Motor, IBM, Amazon, Coca-cola, hingga Walt Disney.
Pada awal mendirikan Softbank, Masayoshi Son memfokuskan perusahaan sebagai software distributor. Untuk kemudian perusahaan ini terus berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi dan saat ini sudah merambah ke berbagai bidang industri.
Saat ini perusahaan Softbank telah bergerak di berbagai bidang. Usai berhasil bekerja sama dalam bidang telekomunikasi, keuangan, e-commerce, layanan teknologi, desain semikonduktor, pemasaran, hingga media. Tak berhenti di sini, perusahaan ini pun menjalin kerja sama dengan tim baseball dan ikut terlibat dalam industri robot. Sudah terbayangkan bagaimana berkembangnya Softbank ini?
Salah satu capaian fenomenal dari Softbank ini adalah membuat robot humanoid. Robot ini memiliki keahlian berupa membaca emosi manusia. Kemampuan lainnya dari robot ini adalah mampu mengenal nada suara.
Sehingga saat robot ini bertatapan dengan manusia, robot ini akan bisa memberikan respon melalui suara yang dikeluarkannya. Karena bisa mengikuti arah gerak muka dari manusia tersebut sehingga bisa memberikan respons. Respons yang diberikan biasanya memberikan informasi keadaan emosi dari orang yang berhadapan dengannya.
Fakta Penting dari Softbank
Tentunya sudah tergambarkan bagaimana besarnya perusahaan asal Jepang ini. Untuk mengenal lebih dekat, berikut fakta-fakta penting dari Softbank:
1. Perusahaan Terbesar Kedua di Jepang
Rupanya bukan hal yang aneh atas pencapaian perusahaan ini. karena Softbank merupakan perusahaan terbesar kedua di Jepang. Nilai pasar yang dicapai perusahaan ini pada 2019 hingga Rp1.594 triliun. Jadi memang tak heran jika perusahaan ini juga sangat gencar untuk menambah modal ke startup dunia dengan aset yang dimilikinya.
Memang perusahaan ini masih di bawah perusahaan pendahulunya yakni raksasa otomotif Toyota. Dengan nilai pasar mencapai sekitar Rp2.505 triliunan. Namun, Softbank masih berada di atas Mitsubishi UFJ Financial Group yang memiliki nilai pasar sekitar Rp925 triliun.
2. Lini Bisnis di Berbagai Sektor Penting
Hal lainnya yang membuat Softbank memiliki nilai pasar yang tinggi karena lini bisnisnya tersebar di berbagai industri. Terutama industri-industri yang dinilai penting saat ini. seperti, smartphone, internet, robot, energy listrik, e-commerce, hingga telekomunikasi. Di Jepang sendiri, perusahaan ini ikut berkontribusi sebagai distributor produk Apple resmi.
3. Filosofi Perusahaan Sangat Kuat
Sang pendiri menyadari untuk mendirikan perusahaan yang hebat dan kuat tidak bisa asal-asalan saja. Melainkan harus memiliki visi dan misi yang bisa dilihat dari filosofi perusahaan. Karena diperlukan sebuah filosofi yang kuat sebagai pondasi perusahaan itu sendiri.
Salah satu filosofi yang disebutkan sang pendiri, yaitu Masayoshi Son, yakni perusahaan yang didirikannya ini harus memiliki rencana selama 300 tahun ke depan. Selain itu, perusahaan ini harus terus berkembang seiring berjalannya waktu. Karena filosofi yang bisa disebut sebagai filosofi anti-mainstream itu, perusahaan di bawah Masayoshi berhasil mengarungi beberapa negara termasuk di Indonesia.
Siapa Pendiri Softbank?
Usai mengetahui detail perusahaan Softbank ini. Kamu perlu juga mengenal sosok sang pendiri Masayoshi Son. Supaya bisa terinspirasi untuk mencapai kesuksesan di bidang bisnis seperti dirinya. Tentunya setiap orang memiliki potensi dan titik permulaan yang berbeda. Namun, tak salah jika kamu menjiplak beberapa pemikiran dan kisah yang dimilikinya.
Mengutip dari bisnis.com, Masayoshi menjadi salah satu orang terkaya di Jepang. Ia lahir dari keluarga Korea Zainichi generasi kedua di Jepang, Masayoshi menjadi seorang pekerja keras dan ambisius sejak kecil. Bahkan Sang ayah sudah mendorong Masayoshi bahwa dirinya adalah seorang jenius dan akan menjadi orang besar suatu saat nanti. Keyakinan sejak kecil yang ditanamkan ayahnya inilah yang membuat ia menjadi pekerja keras.
Setelah itu, semangat usahanya terus meningkat usai pindah ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studinya. Di Negeri paman Sam ini, ia belajar ekonomi dan ilmu komputer di University of California, Berkeley. Pada titik inilah, Masayoshi menyadari mulai munculnya ketertarikan dalam berwirausaha dan sekembalinya ke Jepang dirinya bersikeras mendirikan sebuah perusahaan distribusi perangkat lunak bernama Nihon SoftBank.
Masih dikutip dari bisnis.com, meskipun saat itu Softbank tidak memiliki perangkat lunak untuk dijual. Masayoshi yang masih mulai merintis bisnis ini mampu meraih kesepakatan eksklusif dengan peritel elektronik Osaka, Joshin dan pengembang perangkat lunak Hudson.
Kesepakatan itu pun dapat dibuktikan sangat menguntungkan. Hal ini terlihat dalam beberapa tahun kemudian, SoftBank naik ke puncak industri komputer di Jepang dengan mencapai sekitar 50% pangsa pasar ritel nasional untuk perangkat lunak komputer pada 1984 silam
Keberhasilan yang telah dicapai ini mendorong Masayoshi untuk mengembangkan sayap ke lini lain. Ia pun terlibat dalam perangkat perutean telepon, penerbitan majalah, pameran dagang Comdex, hingga layanan internet broadband. Namun, ternyata tak selalu berjalan mulus karena tak semua usaha tersebut sukses. Dia sempat kehilangan hampir satu miliar dolar pada Kingston Technologies yang terjadi pada akhir 1990-an.
Lalu pada tahun 2000, ia menghadapi kerugian besar. Selama era penurunan dot com, dia kehilangan sekitar US$70 miliar. Namun, kerugian sebesar ini tidak dapat mematahkan semangatnya dan Masayoshi tetap kembali berupaya membangun bisnis dan kekayaannya.
Akhirnya di tahun yang sama, ia menginvestasikan US$20 juta di sebuah perusahaan e-commerce baru China, Alibaba. Hal ini pun menjadi investasi yang tepat karena selama bertahun-tahun Alibaba mencatat pertumbuhan fenomenal dan penawaran umum perdana Alibaba pada tahun 2014 tercatat membuat saham SoftBank di perusahaan ini lebih dari US$50 miliar.
Pada tahun 2001, ia bekerja sama dengan Yahoo! Jepang dengan mendirikan Yahoo! BroadBand dan menjadi pemegang saham pengendali. Selanjutnya, SoftBank berusaha memasuki pasar ponsel yang sedang naik daun bertahun-tahun sebelum mengakuisisi Vodafone Jepang senilai US$15 miliar pada 2006.
Akhirnya, pada 2013, Softbank mengakuisisi saham mayoritas di perusahaan induk telekomunikasi Amerika Sprint Nextel dengan nilai US$22 miliar. Pencapaian ini pun menjadi akuisisi asing terbesar oleh perusahaan asal Jepang ini. Untuk diketahui, saat ini Sprint adalah operator jaringan nirkabel terbesar keempat di AS. (933 kata)