Perencanaan Keuangan

Butuh Modal, Ini Cara Jadi Debitur Agar Lolos Pinjaman

Butuh modal
Butuh modal

Ajaib.co.id – Setiap orang pasti selalu merasa butuh tambahan uang atau modal. Termasuk bagi kamu yang memiliki usaha kecil-kecilan atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Karena tak dapat dipungkiri kalau biaya modal kerap menjadi kendala untuk menjaga kestabilan usaha bahkan pengembangan usaha milikmu.

Dalam menjalankan bisnis pasti kamu membutuhkan untuk biaya operasional, biaya produksi, dan lain sebagainya. Karena kadang-kadang laba atau keuntungan yang kamu peroleh belum mencukupi sepenuhnya untuk ekspansi usaha milikmu.

Maka dari itu, kamu berupaya untuk mendapatkan modal tambahan lewat mengajukan pinjaman berupa kredit ke perbankan. Namun, yang jadi permasalahan utama yang kerap dialami oleh para calon debitur ini yakni sering mengalami penolakan oleh pihak Bank atau lembaga-lembaga yang memberikan pinjaman.

Alasannya karena riwayat debitur yang dinilai kurang baik. Sehingga pihak Bank maupun pihak kreditur yang memberikan pinjaman menjadi enggan memberikan kredit tersebut.  Maka untuk mendapatkan dana, kamu harus memperhatikan faktor berikut. Dengan demikian kamu mendapatkan pinjaman modal usaha dengan suku bunga yang baik.

Tips Menjadi Debitur yang Baik

Agar persoalan penolakan pengajuan kredit bisa dihindari, kamu perlu menjadi seorang debitur yang baik. Tentu saja tujuannya agar kamu bisa mendapat pinjaman dan dananya bisa lebih cepat turun.

1.     Jujur dan Disiplin Saat Pengajuan Pinjaman

Hal pertama yang harus kamu miliki sebagai debitur adalah jujur dan disiplin. Kedua hal ini tak dapat dipungkiri merupakan bekal utama dan awal dalam menjalani hidup. Selama bisa jujur dan disiplin kamu akan merasa aman dan nyaman hidup di mana pun.

Kalau kamu sudah menerapkan dua karakter ini maka akan memudahkan saat kamu mengajukan pinjaman. Kamu tinggal mengisi semua data pengisian yang diperlukan sesuai dengan data sebenarnya. Seperti dengan menghindari perbuatan manipulasi data yang bisa menyebabkan dokumen kamu ditolak.

Hal ini tercermin saat kamu melengkapi pengisian data dan dokumen yang dibutuhkan. Saat mengisi formulir di aplikasi pastikan data yang kamu masukkan harus sesuai dengan kebenarannya. Selain itu, tulisan tangan pada formulir harus bisa terbaca dengan jelas. Selain itu, kamu harus pastikan seluruh kelengkapan dokumen pendukung yang dibutuhkan.

2.     Perhatikan Aset yang Kamu Punya

Melakukan pengajuan kredit bukan berarti kamu dalam keadaan tidak memiliki modal atau uang apapun. Karena saat mengajukan pinjaman kamu juga harus memastikan juga masih memiliki aset dalam bentuk apapun yang memiliki nilai jual. Kenapa? Ini sekaligus menjadi hal yang bisa meyakinkan kreditur untuk memberikan pinjamannya. Karena mempertimbangkan kalau kita masih memiliki kemampuan atau aset untuk dikelola.

3.     Pinjam Uang Sesuai Kebutuhan

Hal ketiga yang harus kamu perhatikan adalah meminjam uang wajib sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai berani mengajukan pinjaman di luar kemampuan finansial untuk mengembalikannya. \

Dengan begitu, sebagai debitur kamu harus cerdas dan memiliki tujuan yang jelas ketika akan mengajukan kredit. Misalnya dengan memastikan kredit yang diajukan bisa mendukung kebutuhan finansialmu saat ini. setidaknya kamu bisa mempertanggungjawabkan pinjaman yang telah kamu ajukan dan mampu mengembalikannya sesuai dengan aturan kredit yang diberlakukan.

4.     Bayar Utang Tepat Waktu

Membayar utang atau kredit dengan tepat waktu adalah sebuah keniscayaan. Kalau tidak bisa berabe. Misalnya saja, pernah tidak kamu punya pengalaman diteror oleh pihak Bank karena belum bayar tagihan kartu kredit? Atau kamu mungkin pernah melihat teman kamu diteror pihak Bank untuk segera melunasi tagihan kartu kredit?

Kalau kamu sudah pernah mengalami atau melihat hal tersebut maka sebaiknya kamu harus lebih berhati-hati kedepannya untuk memperbaiki riwayat pinjamanmu ini kalau ingin tercatat sebagai debitur yang baik karena Lembaga pemberi pinjaman atau Bank biasanya akan sangat ketat mengenai hal tersebut.

Untuk informasi, semua riwayat pinjaman kamu akan tercatat dengan baik. Pasalnya, Bank akan memeriksa catatan kredit yang tertera di Bank Indonesia (BI), serta menilai kondisi kredit kamu termasuk dalam hal lain seperti beban pinjaman lain yang dimiliki. Kalau hasil pelacakan, kamu sudah memiliki banyak pinjaman atau kartu kredit, bank akan menganggap kamu memiliki risiko kredit yang tinggi. Alhasil kemungkinan besar akan menolak kredit yang kamu ajukan.

5.     Sesuaikan Pemasukan dengan Pengajuan Pinjaman

Tentu saja dengan memperhatikan perhitungan antara pemasukan dengan pengeluaran akan menjelaskan kemampuan finansial. Sehingga kamu bisa mengukur kebutuhan kredit yang akan kamu ajukan. Pada akhirnya hal ini akan memudahkan kamu juga dalam membayar cicilan kredit kamu ke depannya.

Karena selain konsistensi dan kestabilan pemasukan, besarnya pemasukan juga harus memenuhi profil pengeluaran dari calon debitur. Pada kenyataannya penggunaan kredit umumnya adalah untuk kebutuhan konsumsi. Sehingga melakukan pengontrolan penggunaan yang baik akan sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya pemakaian yang lebih dari batas kemampuan kamu untuk membayar.

Maka dari itu, nominal pemasukan yang mampu menutupi nilai konsumsi digunakan sebagai salah satu indikator bagi pihak Bank atau kreditur dalam menerima pengajuan pinjaman kamu.

6.     Jalin Hubungan Baik dengan Bank

Hal terakhir yang harus kamu lakukan adalah dengan menjalin hubungan baik dengan pihak Bank. Karena sebuah kerja sama yang baik harus dilandaskan kepercayaan.

Adapun beberapa prinsip yang harus diperhatikan untuk menjalin hubungan baik ini dengan menerapkan Prinsip 5C. Terdiri dari, character, capacity, capital, condition, dan collateral. Jika prinsip-prinsip ini sudah kamu terapkan akan memudahkan kamu untuk mengakses kredit di bank.

Pasalnya bagi pihak Bank debitur yang memenuhi Prinsip 5C tersebut adalah nasabah-nasabah yang memang berhak mendapatkan pinjaman. Bank akan melihat debitur yang memiliki karakter kuat, kemampuan mengembalikan uang jaminan yang berharga, kekuatan modal, dan kondisi perekonomian yang aman adalah mitra yang baik dan berpotensi tinggi untuk diajak melakukan kerja sama. Selamat mencoba!

Artikel Terkait