Bisnis & Kerja Sampingan

Perusahaan Besar Indonesia yang Merambah Perusahaan Startup

perusahaan besar indonesia

Ajaib.co.id – Tahukah Kamu ternyata ada banyak perusahaan besar Indonesia yang mulai berinvestasi di bidang startup? Walaupun sudah memiliki beberapa bidang bisnis yang maju, mereka tetap dapat membaca peluang investasi baru.

Dunia bisnis mengalami perubahan dengan drastis sejak dua abad terakhir. Sejak era revolusi industri di Inggris yang terjadi di abad ke-19, banyak pabrik yang bermunculan di kota-kota besar.

Adanya perubahan dalam dunia bisnis mengakibatkan beberapa perusahaan besar yang sudah mapan untuk mencoba peruntungannya di dalam bisnis startup. Ini adalah 7 perusahaan besar indonesia yang mulai berinvestasi di bidang startup:

Emtek

Emtek merupakan singkatan dari PT Elang Mahkota Teknologi yang didirikan pada tahun 1983. Ketika pertama kali didirikan, perusahaan ini menyediakan layanan personal computer. Seiring berjalannya waktu, konsep utama bisnis Emtek merambah telekomunikasi dan solusi IT, media, serta konektivitas.

Emtek saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia. Selain itu, Emtek juga dikenal sebagai perusahaan media televisi, baik secara nasional, regional, dan bisnis TV berbayar. Nexmedia, SCTV, O–Channel, dan Indosiar merupakan divisi media yang dimiliki Emtek hingga saat ini.

Tidak hanya itu, Emtek juga bermain di bidang konten dan rumah produksi. Aktivitas investasi Emtek pada perusahaan startup sebagian besar dilakukan di KMKLabs. Selain di KMKLabs, perusahaan startup lainnya yang didanai Emtek antara lain Bukalapak, HijUp, Kudo, dan Bobobobo.

Salim Group

Salim Group adalah perusahaan raksasa yang didirikan oleh Sudono Salim. Perusahaan mie instan terbesar di dunia seperti Indofood adalah bagian dari Salim Group. Merk–merk seperti Bogasari, Indocement, Indomaret, Indomobil Group, Indolife, dan lain-lain merupakan kepemilikan mereka. 

Salim Group terlibat dalam pengembangan properti dan industri Entertainment. Bisnisnya termasuk hotel dan pengembangan resort, lapangan golf, dan real estate komersial.

Salim Group tidak melakukan investasi kepada perusahaan startup lokal. Namun, perusahaan milik generasi kedua mereka, Anthony Salim, yaitu Philippine Long Distance Telephone Company telah menginvestasikan US$ 455 juta atau sekitar 6,2 triliun untuk sepuluh persen saham perusahaan teknologi asal Jerman yaitu Rocket Internet. 

Salim Group bisa dikatakan sebagai salah satu konglomerat lokal yang pertama kali berinvestasi di dunia e-commerce terhitung sejak 1997

Bakrie Group

Bakrie Group didirikan oleh Ayah dari Aburizal Bakrie yaitu Achmad Bakrie pada tahun 1942. Bakrie Group memiliki tidak sedikit cabang divisi perusahaan yang menjadi andalan pendapatannya.

Di antaranya PT Visi Media Asia (VIVA), Bakrieland, PT Bakrie Pipe Industries, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, dan lain sebagainya. Area bisnis yang Bakrie ambil memang sangat luas, mulai dari pertambangan minyak dan gas, media, infrastruktur, agribisnis, telekomunikasi, dan properti.

Di bulan Januari 2014, salah satu jejaring sosial terkenal di dunia yaitu Path membukukan pendanaan tahap C sebesar $25 juta dari Bakrie Group sebagai investor utama.

Langkah Bakrie Group mendanai Path terbilang langkah besar untuk perusahaan konglomerat lokal. Sebelumnya hampir tidak ada konglomerat lokal selain Bakrie Group yang berani mendanai jejaring sosial yang sudah memiliki nama di dunia maya.

Medco Energi

Sesuai dengan namanya, Medco Energi merupakan perusahaan yang berbasis pada bidang gas dan minyak bumi yang didirikan oleh Arifin Panigoro pada tahun 1980. Salah satu perusahaan besar indonesia ini juga merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang eksploitasi dan pengeboran minyak dan gas pertama di Indonesia.

Medco Energi merupakan salah satu unit bisnis dari Medco Group yang membawahi bidang energi. Perusahaan ini tidak memiliki banyak divisi perusahaan di berbagai bidang. Medco Energi tadinya hanya berfokus di bidang migas dan energi.

Pada tahun 2013, Medco Energi mendanai Grupara VC yang merupakan sebuah perusahaan venture capital yang juga menanamkan modalnya di sebuah perusahaan startup yaitu Maskoolin. Banyak sekali ya perusahaan yang Medco gandeng?

Ciputra Group

Ciputra Group mungkin sudah dikenal sebagai perusahaan developer properti terbesar Indonesia. Tidak terhitung sudah berapa banyak real estate, apartemen, dan hotel yang mereka bangun. Mereka juga mengembangkan beberapa proyek pusat perbelanjaan, pelayanan kesehatan, lahan pertanian, fasilitas telekomunikasi, dan masih banyak lainnya.

Ciputra memang belum langsung terang-terangan terjun dalam dunia startup namun mereka telah mendirikan inkubator bagi perusahaan-perusahaan startup yang ingin berdiri. Terdapat inkubator yang dimiliki Ciputra adalah GEPI.

Misi GEPI ini adalah wadah pelatihan untuk mengembangkan startup pada tahap awal. GEPI memiliki kelebihan karena memiliki jejaring komunitas dan sering menjadi tempat berkumpulnya para komunitas. GEPI juga menyediakan co-working space, mentoring, dan akses pendanaan bagi mereka yang ingin membangun bisnis startup dari awal.

Kompas Gramedia Group

Kompas Gramedia, atau yang biasa disingkat KG, adalah perusahaan Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1963. KG menjadi perusahaan besar dengan diawali terbitnya Majalah Intisari, Oleh P.K. Ojong dan Jakob Oetama.

Pada tahun 2005, perusahaan ini mempekerjakan sekitar 22.000 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.Tidak ada yang bisa menyangkal bahwa Kompas Gramedia merupakan perusahaan media terbesar yang ada di Indonesia.

Mereka mampu bertahan setengah abad sebagai perusahaan media membuktikan eksistensi Kompas Gramedia sebagai perusahaan media yang belum tertandingi. Apalagi ketika rata-rata perusahaan media cetak lainnya sudah mulai menunjukkan kepintarannya dalam menghadapi era digital, Kompas Gramedia membuktikan dirinya sebagai perusahaan yang mampu terus berinovasi sesuai tuntutan zaman.

Situs citizen journalism yang dimilikinya malah terbukti mampu menjadi salah satu situs yang paling banyak dikunjungi di dunia maya.

Kompas Gramedia saat ini sudah mencoba untuk melakukan ekspansi ke bisnis startup dengan menjalankan inkubator teknologi yang bernama Skystar Ventures Universitas Multimedia Nusantara (UMN). 

Skystar Capital ini juga merupakan perusahaan yang didanai juga oleh Kompas Gramedia. Sebelumnya Kompas Gramedia pernah berinvestasi di Apps Foundry yang merupakan induk perusahaan dari Scoop Newsstand, sebuah perusahaan yang menyediakan aplikasi online khusus untuk majalah digital. Apakah kamu tertarik untuk bekerja di perusahaan besar indonesia tersebut?

Diketahui, Kompas Gramedia juga memiliki banyak anak perusahaan seperti Hotel Santika hingga Elex Media Komputindo.

Artikel Terkait