Ajaib.co.id – “Ingin berpenghasilan puluhan jutaan rupiah meski cuma di rumah sambil ngurus anak? Yuk, ikutan jadi member MLM ini aja.”
Kalimat seperti ini sepertinya banyak berseliweran di media sosial sejak pandemi Covid-19 merebak awal tahun lalu. Usaha mengencangkan ikat pinggang tampaknya tak sanggup menutupi pengeluaran yang sudah terlanjur tinggi apalagi untuk warga yang berdomisili di kota besar, sehingga satu-satunya jalan adalah berusaha menambah penghasilan.
Bagi sebagian ibu rumah tangga yang banyak menghabiskan waktunya di rumah dengan pendapatan keluarga yang berkurang di masa pandemi, salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menempatkan modal pada bisnis multi-level marketing dengan iming-iming tambahan penghasilan dari penjualan produk dan kompensasi dari jenjang karier.
Tapi apakah benar bisnis seperti ini bisa melipatgandakan penghasilan? Yuk, skeptis dulu!
Cara Kerja Multi-Level Marketing
Multi-level marketing (MLM) atau pemasaran berjenjang adalah salah satu teknik pemasaran yang memanfaatkan pelanggan dalam sebuah jaringan distribusi produk. Hal ini membuat struktur organisasinya mayoritas berbentuk seperti piramida.
Sistem pemasaran yang berbentuk seperti jaringan tersebut membuat tenaga pemasarnya melakukan teknik penjualan langsung kepada calon pembelinya tanpa harus terikat kontrak yang rumit dengan suatu perusahaan.
Hal ini yang membuat produk dari bisnis multi-level marketing terlihat eksklusif mengingat produknya jarang ditemukan di pusat perbelanjaan, supermarket ataupun toko kelontong. Tenaga pemasar juga langsung mendapatkan keuntungan dari produk yang dijualnya baik berupa uang tunai maupun bonus poin.
Kepincut dengan strategi bisnis yang menawarkan penghasilan yang menggiurkan, bisnis multi-level marketing akhirnya menjadi buah bibir di komunitas ibu rumah tangga karena fleksibilitasnya.
Keuntungan Bisnis Multi-Level Marketing yang Kontroversial
Hingga saat ini, bisnis multi-level marketing memang masih mengundang tanda tanya karena dianggap menjanjikan sesuatu yang muluk-muluk. Pada praktiknya, tenaga pemasar baru harus menempatkan sejumlah dana sebagai modal awal untuk membeli sejumlah produk dan menjualnya kembali.
Penempatan dana sebagai modal acap kali dideskripsikan sebagai modal awal yang relatif lebih rendah dibanding membangun sebuah bisnis sendiri. Apalagi, risiko dari teknik penjualan seperti ini diklaim satu pihak relatif kecil karena tidak direpotkan dengan siklus produksi dan pengadaan stok barang.
Namun, tak banyak orang yang menyadari bahwa barang yang diperjualbelikan dengan model bisnis seperti ini umumnya bukan kebutuhan primer. Harga yang ditawarkan umumnya juga relatif lebih mahal dari jenis produk yang sama di pasaran sehingga hal ini yang kerap membuat pendapatan dari produk bisnis multi-level marketing tidak maksimal.
Dramastisasi Skema Rekrut Distributor
Pada model bisnis multi-level marketing, perusahaan mendorong tenaga pemasarnya untuk menjaring lebih banyak anggota dengan skema perekrutan distributor dengan iming-iming imbal hasil kompensasi keuntungan dari produk penjualan.
Dengan demikian, tenaga pemasar awal memiliki peluang besar untuk merekrut distributor di bawah jaringannya. Sehingga, ia pun mendapatkan keuntungan dari setiap penjualan produk yang dipasarkan oleh distributornya.
Namun, kenyataannya, jenjang karier pada perusahaan dengan model bisnis seperti ini terlihat abu-abu karena pada praktiknya perusahaan bisa saja memiliki ribuan distributor yang tersebar di seluruh dunia. Namun, tidak semua tenaga pemasar mendapatkan keuntungan yang sama apalagi jika tenaga pemasar tersebut adalah pemula.
Ibu-ibu yang baru saja mendaftar dengan status anggota, langsung berada pada posisi terbawah (downline) dari piramida bisnis multi-level marketing. Skema kompensasi penjualan dengan model ini juga menjadi sangat terpusat dengan keuntungan paling besar akan diterima oleh orang dengan posisi paling atas dari piramida tersebut.
Hal ini yang membuat distribusi pendapatan untuk skema bisnis seperti ini terkesan tidak adil.
Bagaimana Menghasilkan Uang di Rumah Selain dari Bisnis MLM?
Dengan perkembangan zaman, makin banyak peluang bisnis hingga pekerjaan yang memberikan fleksibilitas waktu dan tempat. Sehingga model bisnis multi-level marketing bukanlah satu-satunya jalan untuk memperoleh penghasilan sembari harus menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga. Beberapa opsi yang bisa dijalankan adalah membangun bisnis berbasis rumahan.
Selain itu, penjualan secara daring atau menjadi dropshipper juga bisa menjadi pertimbangan karena semakin banyak orang yang akan terhubung dengan internet di masa kini dan yang akan datang.
Kadang kala, peluang bisnis juga bisa tercipta dengan memperhatikan kebutuhan orang-orang sekitar atau bahkan menciptakan sendiri produk yang berpotensi untuk dikonsumsi oleh banyak orang.
Baik bisnis rumahan, dropship ataupun multi-level marketing juga membutuhkan usaha untuk memasarkan produk. Sehingga, tidak ada perbedaan yang terlalu berjarak di antara model usaha tersebut.
Terkhusus untuk menjalankan bisnis rumahan, kemampuan enterpreneurship juga semakin terasah yang pada akhirnya bisa membuat ibu-ibu rumah tangga bisa menjadi pebisnis yang independen. Membuka bisnis rumahan juga berpotensi membuka peluang kerja bagi orang-orang sekitar sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
Nah, setelah sukses menambah penghasilan dengan cara berbisnis, ibu-ibu bisa mempertimbangkan penempatan dana berupa investasi dengan tujuan memperoleh imbal hasil di masa depan. Hal ini sangat berguna untuk steidaknya melawan inflasi seperti kenaikan harga bahan-bahan pokok yang terus melonjak dalam beberapa tahun ke depan.
Salah satu instrumen investasi yang direkomendasikan dan memang tengah dibicarakan belakangan ini adalah reksa dana dan saham. Asal tahu saja, return yang dihasilkan oleh produk reksa dana dan saham bisa melampaui inflasi hingga bisa memberikan keuntungan.
Berangkat dari tujuan ingin memperluas akses untuk melakukan transaksi jual beli produk reksa dana dan saham untuk semua kalangan, aplikasi investasi ajaib hadir dengan segala kemudahan mulai dari pembukaan rekening dana investor hingga proses jual beli secara real-time.
Sudah coba aplikasinya belum? Ajaib sendiri sudah bisa di-download melalui App Store dan Google Play, lho. Buruan daftar!