Sejarah Rally Harga Emas: Faktor Pendukung dan Peluang ke Depan

Rally harga emas kembali terjadi pekan ini, dengan harga logam mulia dunia mendekati US$3.640 per ounce pada sesi Asia. Kenaikan ini merupakan kelanjutan dari sentimen bullish yang terbentuk sejak pekan sebelumnya, didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan meningkatnya permintaan aset safe haven. Bagi kamu yang baru memulai investasi, memahami pola rally harga emas dan faktor yang memengaruhi pergerakannya dapat membantu pengambilan keputusan yang lebih cerdas.

Mengapa Terjadi Rally Harga Emas?

Rally harga emas tidak terjadi secara tiba-tiba. Beberapa faktor fundamental menjadi pemicunya:

Data ekonomi AS yang melemah: Laporan tenaga kerja AS yang lebih lemah dari perkiraan memperbesar peluang The Fed memangkas suku bunga. Data payroll yang direvisi turun hingga 911K dan peningkatan klaim tunjangan pengangguran mengukuhkan ekspektasi ini.
Ketegangan geopolitik: Konflik Rusia-Ukraina dan ketegangan AS-Tiongkok mendorong investor mencari perlindungan di emas. Presiden AS Donald Trump juga mengancam sanksi “sangat keras” terhadap Rusia, menambah ketidakpastian global.
Permintaan bank sentral: Bank sentral global terus membeli emas dalam jumlah besar (450–500 ton per tahun) untuk diversifikasi cadangan devisa.

Meningkatnya Permintaan Aset Safe Haven

Emas dikenal sebagai safe haven asset, yaitu tempat berlindung yang aman saat pasar bergejolak. Ketika ketidakpastian global meningkat, seperti perlambatan ekonomi atau konflik geopolitik, investor cenderung beralih dari aset berisiko (saham, obligasi) ke emas. Hubungan dolar AS dan harga emas juga penting: pelemahan dolar seringkali mendorong kenaikan harga emas, karena emas diperdagangkan dalam dolar.

Contohnya, rupiah melemah ke Rp16.368 per dolar AS akibat permintaan safe haven yang meningkat. Ini menunjukkan bagaimana mata uang emerging market seperti rupiah terpengaruh oleh sentimen global, dan emas menjadi pilihan untuk melindungi nilai aset.

Peluang The Fed Memangkas Suku Bunga

Pertemuan FOMC The Fed pada 17 September 2025 menjadi sorotan utama. Pasar memprediksi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan peluang kecil 50 basis poin. Mengapa ini penting?

Biaya peluang menurun: Emas tidak memberikan imbal hasil (bunga atau dividen). Ketika suku bunga turun, biaya peluang memegang emas menjadi lebih rendah, sehingga menarik minat investor.
Dolar melemah: Pemangkasan suku bunga cenderung melemahkan dolar AS, yang berpotensi mendongkrak harga emas lebih lanjut.

Seperti dikatakan Charu Chanana, Chief Investment Strategist di Saxo, konflik geopolitik menambah ketidakpastian di pasar yang sudah rapuh. Gabungan faktor ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk rally harga emas.

Kemungkinan Ke Depan terhadap Rally Emas

Apakah rally ini berkelanjutan? Analis teknikal seperti Andy Nugraha dari Dupoin Futures Indonesia memproyeksikan XAU/USD berpotensi menembus US$3.675 jika tekanan beli berlanjut. Namun, potensi koreksi ke US$3.619 perlu diwaspadai, terutama jika:

Data inflasi AS datang lebih kuat dari expected.
Terdapat perkembangan positif dari perundingan dagang AS-Tiongkok.
Minat risiko investor membaik, mengurangi permintaan safe haven.

Untuk jangka menengah, ekspektasi pemangkasan suku bunga hingga 2026 dapat menjadi katalis panjang bagi emas. Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, menambahkan bahwa meski potensi kenaikan terbatas, emas tetap menjadi alternatif investasi yang menarik di tengah ketidakpastian.

IPO EMAS: Anak Usaha Saham MDKA yang Perlu Diperhatikan

PT Merdeka Copper Gold Tbk (Saham MDKA), salah satu perusahaan saham emas terkemuka di Indonesia, akan melepas anak usahanya, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), melalui initial public offering (IPO) pada 17-19 September 2025.

Mengapa IPO EMAS menarik?

Kepemilikan kuat: Saham MDKA mengendalikan 56.46% saham EMAS, dengan dukungan dari konglomerat seperti Winato Kartono dan Garibaldi Thohir.
Dana segar Rp4.88 triliun: Akan digunakan untuk modal kerja dan pembayaran utang, memperkuat struktur permodalan.
Harga terjangkau: Kisaran harga IPO Rp1.800–Rp3.020 per lembar, membuka peluang partisipasi retail.

Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di sektor emas tanpa harus membeli emas batangan, IPO EMAS bisa menjadi alternatif. Masih ada waktu untuk pesan IPO EMAS hingga 19 September 2025!

Actionable Tips untuk Investor Pemula

Diversifikasi portofolio: Jangan fokus hanya pada satu aset. Pertimbangkan kombinasi emas batangan, saham emas seperti Saham ANTM atau Saham BRMS, dan instrumen lain.
Pantau berita global: Keputusan The Fed, data ekonomi AS, dan ketegangan geopolitik adalah sinyal penting untuk pergerakan emas.
Gunakan analisis teknikal: Pelajari level support dan resistance untuk timing investasi yang lebih baik.
Manfaatkan IPO: IPO EMAS bisa jadi peluang, tapi pastikan kamu sudah riset fundamental perusahaan dan prospek jangka panjangnya.

Rally Harga Emas dan Peluang di Depan

Rally harga emas dipicu oleh kombinasi faktor eksternal: ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, ketegangan geopolitik, dan permintaan safe haven. Faktor yang memengaruhi harga emas ini perlu dipantau terus untuk memahami tren jangka pendek dan menengah.

Bagi investor pemula, berinvestasi di perusahaan saham emas seperti Saham MDKA, Saham ANTM, atau Saham BRMS bisa menjadi cara untuk mendapatkan eksposur terhadap emas tanpa harus memegang fisiknya. Dan jangan lewatkan kesempatan IPO EMAS yang bisa dipesan hingga 19 September 2025.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat dan aman. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga obligasi di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online. Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Alpha di Play Store dan App Store.

Pesan saham IPO EMAS hanya di Ajaib, cek syarat dan ketentuannya di sini!