Investasi, Reksa Dana

Return Investasi yang Tinggi Sering Diambil Meski Risiko Tinggi

Return Investasi yang Tinggi Sering Diambil Meski Risiko Tinggi

Ajaib.co.id – Dunia investasi bisa lekat dengan jargon ‘high risk, high return”. Hubungan antara risiko dan tingkat pengembalian yang diharapkan berjalan sebanding. Untuk mendapatkan return atau pengembalian dana yang tinggi, risiko yang akan diambil juga tentunya akan semakin tinggi.

Akan selalu ada risiko kehilangan uang yang ditanamkan dalam setiap keputusan investasi yang dibuat. Berinvestasi tidak harus selalu dilakukan dengan tingkat risiko tinggi. Secara umum, profil risiko menentukan kecenderunganmu dalam berinvestasi sesuai dengan rate of return-nya.

Lalu sudah taukah kamu apa itu return dalam investasi? Sebelum membahas lebih jauh, yuk kita cari tau dulu apa itu return!

Apa itu Return Investasi?

Return adalah satu hal yang diprioritaskan oleh kebanyakan investor saat berinvestasi. Return atau hasil investasi dapat diartikan sebagai tingkat keuntungan investasi. Sehingga, ketika melakukan investasi, penghasilan atau gain yang dinanti-nantikan investor inilah yang dikenal dengan return. 

Dengan adanya iming-iming return, investor menjadi lebih berani dalam mengambil dan menanggung risiko investasi yang dijalaninya, karena potensi keuntungannya juga akan menjadi lebih menggiurkan lagi. 

Karena itu juga dalam dunia investasi cukup populer ungkapan ‘high risk, high return’ yang berarti investasi yang menjanjikan imbal hasil yang lebih besar, pasti memiliki risiko yang lebih tinggi. Sehingga, perlu dilakukan analisa fundamental yang baik dan akurat ketika berinvestasi di instrumen yang menjanjikan return besar demi meminimalisir risikonya. 

Komponen Return

Terdapat dua komponen return investasi, yaitu yield dan capital gain. Yield adalah persentase kas yang diterima pihak investor secara periodik dalam suatu investasi seperti bunga deposito, bunga obligasi, dividen, dan sebagainya.

Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang akan didapatkan investor dari selisih nilai investasi pada saat ini dengan nilai investasi yang ditanamkan pada harga periode yang lalu. Jika nilai investasi dalam kondisi turun dan membuat investor rugi, maka kondisi tersebut adalah capital loss.

Dalam praktiknya, tidak semua investasi yang dipilih akan menghasilkan pengembalian. Capital gain juga sangat bergantung pada harga pasar investasi yang diperjualbelikan di pasar bursa saham. Kegiatan jual beli inilah yang akan mempengaruhi harga aset investasi dan akan ada kemungkinan perubahan nilai.

Jenis-Jenis Return

Dalam keuangan, dikenal berbagai jenis return yaitu return on investment (ROI), return on equity (ROE) dan return on assets (ROA). Ketiganya memiliki perhitungan yang sama, namun data untuk perhitungannya berbeda. Agar lebih jelas, kita simak contohnya di bawah ini yuk!

1. Return on Investment (ROI)

Return jenis ini membandingkan biaya modal untuk investasi dengan keuntungan yang didapat.

Contoh:

Pak Andi membeli rumah seharga Rp2.000.000.000, setahun kemudian dijual dengan harga Rp2.200.000.000. Maka ROI yang didapat pak Andi adalah:

ROI = (Rp2.200.000.000 – Rp2.000.000.000) : Rp2.000.000.000  x 100%

ROI = 10%

2. Return on Equity (ROE)

ROE lebih cocok digunakan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan. Di mana, jenis return ini berfungsi untuk membandingkan ekuitas (equity) dengan penghasilan bersih (net income).

Contoh:

PT Merah Merdeka memiliki penghasilan bersih sebesar Rp100.000.000. Pada saat yang sama ekuitas perusahaan PT Merah Merdeka adalah Rp1.000.000.000, maka ROE PT Merah Merdeka adalah

ROE = Rp100.000.000 : Rp1.000.000.000

ROE = 10%

ROE 10% dapat diterjemahkan setiap aset senilai Rp10 di PT Merah Merdeka, mampu menghasilkan laba bersih Rp1.

3. Return on Assets (ROA)

ROA bertujuan untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan dengan membandingkan aset (asset) dan penghasilan bersih (net income).

PT Merah Merdeka memiliki penghasilan bersih sebesar Rp100.000.000. Pada saat yang sama aset perusahaan PT Merah Merdeka adalah Rp1.000.000.000, maka ROA PT Merah Merdeka adalah:

ROA = Rp100.000.000 : Rp1.000.000.000

ROA = 10%

ROA 10% dapat diterjemahkan setiap aset senilai Rp10 di PT Merah Merdeka, mampu menghasilkan laba bersih Rp1.

Rekomendasi Reksa Dana untuk Return Tinggi di Masa yang Akan Datang

Rata-rata investor pemula biasanya masuk dalam kategori konservatif namun banyak pula yang sudah langsung masuk dalam profil risiko agresif. Investor jenis inilah yang tak ragu mengambil instrumen berisiko dengan return/pengembalian yang tinggi.

Kalau kamu merupakan tipe ini, bukan berarti langsung harus menghitung harga saham unggulan kok. Investasi reksa dana juga cocok untuk tipe investor pengejar tingkat keuntungan tinggi ini. Bagaimana caranya?

Jika kamu memiliki profil risiko agresif dalam melakukan investasi reksa dana, maka ada beberapa reksa dana yang sangat sesuai dengan tipe profilmu. Selanjutnya seorang investor agresif adalah seseorang yang harus memahami bahwa investasi reksa dana jenis agresif adalah reksa dana saham yang memiliki nilai risiko tertinggi.

Seorang investor agresif adalah investor yang melakukan investasi reksa dana saham sebagian besar memiliki manajer investasi yang akan memberikan saran-saran untuk jangka waktu tidak kurang dari 5 tahun. Saham memang bukan instrumen yang disarankan untuk investasi jangka pendek karena tidak efektif untuk mendapatkan keuntungan.

Adapun tiga produk reksa dana saham yang memberi return atau pengembalian tertinggi dalam jangka waktu 5 tahun terakhir antara lain :

1. HPAM Ultimas Ekuitas 1

HPAM Ultima Ekuitas 1 atau mempunyai tujuan investasi untuk mendapatkan nilai pertumbuhan agresif yang optimal dalam jangka panjang dengan bentuk investasi yang dilakukan secara aktif pada saham-saham yang dijual dan dicatatkan dalam Bursa Efek. Ini mencakup utang, instrumen pasar uang, kas dan setara kas.

Meski IHSG sejak awal 2020 hingga 20 Maret 2020 (year to date/ytd) minus 33,4%, akan tetapi kinerja HPAM Ultimas Ekuitas 1 dalam 5 tahun terakhir hanya minus 7,96 persen, cukup jauh bukan jaraknya.

Kebijakan investasi pada reksa dana ini mempunyai rentang 80 persen hingga 100 persen dalam ekuitas dan sekitar 0 persen hingga 20 persen dalam efek bersifat utang dan instrumen pasar uang. Sehingga cocok bagi pemilik profil risiko agresif.

Untuk portofolio investasi HPAM Ultima Ekuitas 1 unggulan dalam lima tahun adalah:

  1. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
  2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
  3. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
  4. PT Pakuwon Jati Tbk
  5. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA).

Kamu dapat menemukan reksa dana HPAM Ultima Ekuitas 1 pada aplikasi Ajaib dengan nama HPAM Dana Saham.

2. Simas Saham Unggulan                   

Simas Saham Unggulan juga merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih karena memiliki tujuan dalam memperoleh pendapatan yang optimal dalam jangka panjang dengan tingkat fleksibilitas investasi yang tinggi.

Selain itu, Simas Saham Unggulan berkomitmen mengelola risiko investasi pada portofolio efek ekuitasnya, efek bersifat utang dan/atau efek beragun aset serta instrumen pasar uang sesuai peraturan perundang–undangan yang berlaku. Ini membuat Sinar Saham Unggulan cocok bagi pemilik profil risiko agresif.

Simas Saham Unggulan mempunyai kebijakan investasi minimum 80 peren dan maksimum 98 persen pada efek bersifat ekuitas. Selanjutnya dengan minimum 2 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang, efek bersifat utang dan atau efek beragun aset.

Data yang diperoleh dari IDX menunjukkan bahwa per April 2019, Simas Saham Unggulan mengalokasikan 99,8 persen ke pasar saham dan hanya 0,2 persen ke pasar uang. Alokasi ini berubah dari posisi seblulan sebelumnya, yakni Maret 2019 dari 94,8 persen di saham dan 5,2 persen pasar uang.

Selanjutnya, portofolio investasi Sinar Saham Unggulan unggulan dalam lima tahun adalah:

  1. PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS)
  2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
  3. PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS)
  4. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN)
  5. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Kamu dapat menemukan reksa dana Simas Saham Unggulan pada aplikasi Ajaib dengan nama Sinarmas Dana Saham.

3. Trim Syariah Saham

Trim Syariah Saham mempunyai kebijakan untuk mempertahankan investasi awal dan memperoleh pertumbuhan investasi yang optimal dalam jangka panjang sesuai dengan Prinsip-Prinsip Syariah di Pasar Modal melalui investasi dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang ditetapkan oleh OJK maupun pihak lain yang diakui oleh OJK.

Kebijakan produk Trim Syariah Saham minimum investasi 80 persen dan maksimum 98 persen pada efek bersifat ekuitas. maksimum 20% pada Efek bersifat utang serta minimum 0% dan maksimum 20% pada instrumen pasar uang.

Portofolio investasi Trim Syariah Saham terbesar saat ini ialah:

  1. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
  2. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)
  3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
  4. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
  5. PT Astra International Tbk (ASII)
  6. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)

Kamu dapat menemukan reksa dana Trim Syariah Saham pada aplikasi Ajaib dengan nama Trimegah Dana Saham Syariah.

Menyesuaikan Pilihan Investasi dengan Risiko yang Bisa Kamu Hadapi

Ketika berinvestasi, semua orang ingin mendapatkan return/pengembalian terbaik yang bisa diraih. Sayangnya, semua itu tak selalu terwujud. Investasi membutuhkan pertimbangan yang sangat matang agar kamu tidak mengalami kerugian. Karena itulah, penting sekali mengetahui profil risiko yang kamu miliki.

Kemudian, kamu bisa memilih instrumen investasi dengan tingkatan risiko tersebut. Tujuannya agar jika terjadi hal terburuk, kehilangan uang investasimu, kamu tak harus kehilangan kenyamanan hidupmu. Pakar keuangan akan sangat menyarankan untuk membangun portofolio investasimu berdasarkan profil risiko tersebut.

Jika kamu masih baru dalam berinvestasi, reksa dana merupakan pilihan yang sangat tepat. Namun jika ternyata adalah seorang investor agresif bisa mencoba dengan produk reksa dana saham. Anggaplah ini sebagai permulaan sebelum berpindah ke jenis investasi lainnya seperti saham atau perdagangan mata uang asing.

Meskipun investasimu tetap akan dikelola oleh manajer investasi, kamu bisa mempelajari lebih jauh bagaimana produk reksa danamu memberikan return/pengembalian yang memuaskan. Dengan demikian, langkahmu berinvestasi akan tetap aman dan tentunya menghasilkan cuan.

Artikel Terkait