Saham

Ekonomi “Terserang” Covid-19, Saatnya Lirik Saham LQ 45

saham lq 45

Ajaib.co.id – Virus Corona atau covid-19 tak hanya menyerang tubuh manusia. Namun menyerang pula ekonomi global yang berimbas pada memerahnya bursa saham. Tetapi justru ini momen tepat untuk melirik saham LQ 45.

Indeks saham merupakan ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. Tujuannya sebagai parameter pergerakan pasar yang terjadi selama kurun waktu tertentu.

Banyaknya saham yang diterbitkan oleh banyak perusahaan, maka dibuatlah indeks saham ini untuk memantau kinerja sebuah bursa secara umum. Saat ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki 22 jenis indeks saham. Ke-22 indeks tersebut dibedakan berdasarkan kriteria tertentu.

Salah satu indeks yang jadi acuan dan favorit banyak investor saham adalah indeks saham LQ 45. Daftar ini berisikan saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Bisa dikatakan jika indeks ini merupakan indeks saham yang berisi 45 saham terpilih yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pemilihan saham ke zona indeks LQ 45 ini berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar paling tinggi dari semua saham di BEI. Perhitungan indeks ini juga berdasarkan daftar emiten yang masuk daftar top 60 emiten yang mencatatkan transaksi tertinggi di pasar reguler dalam 12 bulan terakhir, serta tercatat minimal tiga bulan di bursa.

Dengan fundamental yang kokoh, indeks yang dirilis pada Februari 1997 tersebut menjadi incaran para investor. Untuk pemilihan indeks LQ 45, dilakukan setiap enam bulan sekali pada awal Februari dan Agustus. Proses tersebut dilakukan oleh Bagian Penelitian dan Pengembangan BEI.

Indeks LQ45 adalah indeks yang paling prestisiun dan jadi sorotan pelaku pasar. Karena itu, rilisan terbarunya selalu ditunggu di tengah pergerakan pasar yang terjadi. Kinerja harga saham tersebut dianggap bisa meggambarkan prospek pertumbuhan pasar modal dalam kurun waktu mendatang.

Nyatanya, ada sejumlah emiten yang sudah langganan masuk dalam daftar saham LQ45 ini. Namun bukan berarti masa pergantiannya tidak ditunggu. Pasalnya, kadangkala selalu ada kejutan dari emiten yang masuk dalam indeks ini.

Terbaru, BEI baru saja mengumumkan anggota terbaru dari indeks saham LQ 45 ini untuk periode Agustus 2020 sampai Januari 2021. Anggota konstituennya hampir sama kecuali tiga emiten baru. Berdasarkan data BEI, terpantau dua saham yang didepak dari LQ45 yaitu PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

Dua saham ini berkinerja terburuk di antara anggota LQ45 lainnya, secara tahun berjalan atau year to date, dengan penurunan masing-masing 69% dan 57,91%, mengacu data perdagangan akhir Juli 2020. Satu lagi yang ikut didepak BEI yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), sahamnya sudah ambles year to date sebesar 37,09%.

Ketiga saham ini digantikan oleh tiga anggota baru untuk periode Agustus 2020-Januari 2021 yakni emiten tambang emas Grup Saratoga yakni PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), emiten pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA), dan emiten properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Kinerja MIKA dan SMRA masing-masing melorot 10,11% dan 40,30% year to date. Hanya MDKA yang sahamnya berhasil pulih dari pandemi virus corona dan tercermin dari harganya yang secara tahun berjalan terapresiasi 67,29%. Tambahan anggota baru ini bukannya tanpa pro kontra. Pasalnya, sejumlah kalangan menilai ada emiten yang tak layak masuk dalam daftar saham LQ 45.

Tips Berinvestasi di Emiten yang Terdaftar Dalam Indeks Saham LQ 45

Ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa warga negaranya terpapar covid-19, pasar saham gonjang-ganjing. IHSG menurun dan nilai saham rontok, tak terkecuali saham di indeks LQ 45. Namun justru ini saat yang tepat melirik saham LQ 45.

Investor saham tersohor, Lo Kheng Hong, mengatakan investasi ketika situasi buruk (seperti saat ini di mana banyak harga saham anjlok) dan jual saat kondisi membaik atau harganya naik, CNBCIndonesia.com (14/02/2020). Tak pungkiri, harga saham yang mejeng di indeks LQ 45 cukup tinggi. Namun hal itu bisa disiasati agar sesuai dengan kemampuanmu.

Tips buat kamu yang ingin menanamkan modal di saham LQ 45 adalah:

  • Mempelajari Analisis

Jangan asal berinvestasi, apalagi di Pasar modal. Jika kamu ingin investasi saham, ada baiknya mempelajari analisis fundamental dan teknikal. Keduanya berguna untuk mengoptimalkan imbal hasil sekaligus menghindari kerugian atau jebakan saham gorengan.

Analisis fundamental merupakan teknik analisis yang mengulas kinerja perusahaan dari laporan keuangan (modal, pendapatan, utang, dan lainnya), memperhatikan industri dan posisi emiten, serta melihat kondisi ekonomi saat ini. Saham berfundamental baik seperti kriteria ini akan diburu oleh investor. Sedangkan analisis teknikal adalah mempelajari data historis harga saham volume perdagangan, hingga tren (saham mengarah ke uptrend atau downtrend).

Pada umumnya, saham dengan fundamental sehat akan mengalami penurunan harga ketika ekonomi di negara sendiri dan/atau situasi global sedang bermasalah. Misalnya wabah covid-19 atau perang dagang Amerika Serikat versus Tiongkok. Namun harga dipastikan naik saat kondisi ekonomi pulih. Kondisi ini tengah dialami oleh saham-saham LQ 45.

Meski demikian tak sedikit investor yang menggunakan kedua analisis tersebut. Namun buat yang ingin memaksimalkan imbal hasil, ia akan lebih fokus pada analisis teknikal karena berburu saham yang sedang tren.

  • Memilih Saham LQ 45

Terkadang buat investasi pemula yang bermodal minim, harga saham LQ 45 cukup tinggi. Namun yang perlu diingat adalah investasi saham bersifat jangka panjang. Jika kamu beli saham LQ 45 dengan fundamental baik, dalam hitungan tahun harga saham tersebut akan naik.

Di sisi lain, syarat membeli saham minimal 1 lot (100 lembar). Harga per lembar saham LQ 45 mulai dari ratusan hingga puluhan rupiah. Misalnya data pada Jumat (06/02/2020), harga saham ACES senilai Rp1,460 per lembar saham. Apabila membeli 1 lot, kamu cukup merogoh kocek Rp146,000 ditambah biaya lain-lain yang jumlahnya tak besar. Begitu halnya dengan saham ASII (Rp5,675), BBRI (Rp4,010), HMSP (Rp1,715), dan KLBF (Rp1,235).

Selain analisis fundamental dan teknikal, memilih saham LQ 45 bisa berdasarkan “kedekatan”. Maksudnya kamu menggunakan produk atau jasa yang diproduksi perusahaan terbuka (Tbk.). Seperti emiten UNVR mempunyai produk top of mind pasta gigi, sabun mandi, teh celup, dan masih banyak lagi. Jika kamu menggunakan jasa Bank Mandiri untuk menyimpan uang dan KPR, miliki saham BMRI. Sehingga selain sebagai konsumen yang loyal, kamu juga bertindak sebagai investor.

  • Diversifikasi Investasi

Karena ekonomi global belum stabil. Disusul kondisi ekonomi Indonesia “terserang” covid-19, ada baiknya kamu mempertimbangkan untuk diversifikasi investasi. Sebenarnya hal ini tergantung tujuanmu dalam berinvestasi.

Namun untuk kondisi saat ini, kamu bisa melirik instrumen investasi lain. Sebut saja obligasi (dari pemerintah maupun swasta), peer-to-peer (p2p) lending, atau reksa dana. Mana yang harus dipilih?

Awal 2020, pemerintah merilis obligasi berupa Savings Bond Ritel (SBR) Seri 009 (SBR009) dengan kupon sebesar 6,3 persen dan bisa dilakukan early redemption. Cara menanamkan modal melalui p2p lending juga layak dimiliki. Di sini, kamu selalu investor akan dipertemukan dengan debitur di platform daring atau digital, yang membutuhkan dana guna mengembangkan bisnisnya. Kamu bisa cek profil debitur, profil risiko, dan imbal hasil yang ditawarkan mencapai 18 persen.

  • Memperbarui Informasi

Membaca maupun melihat berita terkini merupakan kegiatan wajib yang harus dilakukan oleh investor. Dapatkan informasi dari media terpercaya dan perusahaan sekuritas, tempatmu memiliki rekening efek. Informasi tak hanya seputar saham dan emitennya.

Perbarui informasi juga tentang kebijakan pemerintah, pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rumah ke mata uang lain, inflasi, ekspor dan impor, kondisi politik dalam dan luar negeri, hingga berita atau kejadian luar biasa yang baru terjadi.

Dalam investasi saham, yang tak kalah penting adalah tidak terbawa emosi. Ingin segera beli atau jual. Kamu tak perlu risau jika sahammu sedang turun. Tunggu harganya naik atau simpan untuk jangka panjang.

Artikel Terkait