Analisis Saham

Bedah Saham MBMA, Emiten Baterai Kendaraan Listrik

Bedah Saham MBMA, Emiten Baterai Kendaraan Listrik

Ajaib.co.id – Pada April 2023 lalu, saham MBMA dari PT Merdeka Battery Materials Tbk berhasil melakukan IPO dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perusahaan ini merupakan perusahaan pertambangan nikel dan mineral lain, milik pengusaha Boy Thohir, grup Saratoga lewat Edwin Soeryadjaya, dan grup Provident. Setelah hampir 1 tahun melantai di bursa, bagaimana kinerjanya hari ini? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel ini yuk!

Profil Singkat Emiten

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan utama sebagai perusahaan induk atas grup usaha yang bergerak di bidang pertambangan nikel dan mineral lainnya, pengolahan dan kegiatan usaha terkait lainnya yang terintegrasi secara vertikal.

Perseroan didirikan dengan nama (Sebelumnya; PT Hamparan Logistik Nusantara), berkedudukan di Jakarta pada 20 Agustus 2019. Perseroan mempunyai salah satu sumberdaya kandungan nikel terbesar di dunia pada pertambangan yang terletak di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, di bawah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi yang dimiliki oleh PT Sulawesi Cahaya Mineral (Tambang SCM) menurut Wood Mackenzie.

Perseroan optimis dan menargetkan untuk menjadi salah satu pemain global terdepan yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai bahan baku strategis, bersamaan menuju dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usahanya berkomitmen untuk terus melanjutkan  penguatan fundamental ekuitas perusahaan, melakukan ekspansi bisnis lebih aktif lagi ke depannya, dan berfokus pada pengembangan proyek-proyek strategis sehingga dapat memberikan nilai tambah.

Setelah berhasil melantai di Bursa Efek, berikut ini adalah komposisi kepemilikan saham Perseroan per September 2023.

Nama Pemegang SahamJumlah SahamModal DisetorPersentase
PT. Merdeka Energi Nusantara54.033.287.677 (Saham)5.403.328.767.700 (IDR)50,03%
Public (each below 5%)29.772.402.723 (Saham)2.977.240.272.300 (IDR)27,57%
Garibaldi Thohir10.174.867.100 (Saham)1.017.486.710.000 (IDR)9,42%
Huayong International (Hong Kong) Limited8.149.060.000 (Saham)814.906.000.000 (IDR)7,55%
Winato Kartono5.865.802.400 (Saham)586.580.240.000 (IDR)5,43%

Detail IPO Saham MBMA

Saham MBMA melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 11.000.000.000 lembar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp100 setiap lembar saham, atau sama dengan 10,24% dari total modal yang ditempatkan setelah proses penawaran umum perdana saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya berkisar dari Rp795.

Penjamin pelaksana emisi efek MBMA adalah PT Indo Premier Sekuritas PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). Penjamin Pelaksana Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.

Penggunaan Dana IPO Saham MBMA

Berdasarkan prospektus saham IPO MBMA, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk:

  1. Sekitar 48% akan digunakan untuk pembayaran lebih awal untuk seluruh pokok utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Fasilitas Berjangka US$300 juta, dan akan dibayarkan kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan ING Bank N.V., Singapura, masing-masing sebesar US$225 juta dan US$75 juta.
  2. Sekitar 14% akan dipinjamkan kepada Zhao Hui Nickel (ZHN) yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal yang timbul dari pemasangan konversi Nikel Matte, dan akan digunakan untuk modal kerja, meliputi pembelian bahan baku utama dan pendukung, biaya listrik, serta biaya karyawan.
  3. Sekitar 8% akan dipinjamkan kepada Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai kebutuhan belanja modal.
  4. Sekitar 5,5% akan dipinjamkan kepada  Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang selanjutnya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk di dalamnya biaya penambangan. 
  5. Sekitar 5% akan digunakan oleh Perseroan untuk mengambil alih hak tagih sebesar US$30 juta yang timbul dari Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk pada 2022 yang diberikan oleh MDKA kepada Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), sehingga Perseroan, setelah pengalihan hak tagih dari MDKA, akan memiliki hak tagih kepada MTI sebesar US$30 juta atau setara Rp460,5 miliar dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan Perjanjian Fasilitas Dukungan Induk.
  6. Sekitar 1,5% akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja antara lain untuk biaya karyawan, biaya jasa profesional dan biaya keuangan.

Sisanya akan dilakukan untuk penyetoran modal kepada Merdeka Industri Mineral (MIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk penyetoran modal dan pemberian pinjaman kepada Sulawesi Industri Parama (SIP) masing-masing sebesar 50%. Yang merupakan bagian dari strategi usaha Grup MBM agar semakin terlibat dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik. 

Kinerja Laporan Keuangan MBMA

Prospektus saham MBMA menunjukan bahwa dalam kinerja 2 tahun terakhir, MBMA berhasil mencatatkan kinerja yang tumbuh positif, tercermin pada periode secara tahunan yang berakhir pada tanggal 30 September 2023 dengan raihan Laba Sebelum Pajak Penghasilan mencapai US$42,99 juta lebih baik dari kinerja pada periode 30 September 2022 yang mencatatkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan US$32 juta akibat keuntungan atas perubahan nilai wajar pada kepemilikan ekuitas. Peningkatan Laba Sebelum Pajak Penghasilan tercatat karena keberhasilan Perseroan dalam keberhasilan dalam mengimplementasikan strategi bisnis, dan keuangan secara efektif. 

KomponenQ3 2023Q4 2022
Total Pendapatan522,88455,74
Laba Kotor42,9944,41
Laba Bersih20,3321,66
Total Aset3172,492421,57
Total Liabilitas1009,11862,18
Total Ekuitas2163,381559,39
(dalam Juta USD)

Selain itu, dilansir dari CNBC Indonesia, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), memiliki portofolio aset berkualitas dan terintegrasi dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik (EV). MBMA memiliki porftofolio di Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Sejak melakukan penawaran umum pada April 2023, MBMA secara konsisten menorehkan catatan kinerja yang cemerlang dan efisien pada jumlah produksi dan operasional.

Dalam bisnisnya, MBMA juga mengoperasikan Tambang Nikel SCM (Sulawesi Cahaya Mineral) yang memiliki potensi dengan kawasan konsesi seluas 21.100 hektar di Konawe, Sulawesi Tenggara. Tambang Nikel SCM merupakan salah satu sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel dengan umur tambang multi-dekade yang mengandung sekitar 13,8 juta ton nikel (kadar Ni 1,22%) dan 1,0 juta ton kobalt (kadar Co 0,08%).

Sebagai pembuktian kinerja hilirisasi yang cemerlang, sepanjang tahun 2023 lalu, aset-aset MBMA yang terdiri dari tiga fasilitas pengolahan RKEF (Rotary Kiln Electric Furnace) dan satu fasilitas konverter Nickel Matte telah mencatatkan produksi nikel full year sebesar 95.450 ton yang terdiri dari 65.117 ton nikel dalam NPI (Nickel Pig Iron) dan 30.333 ton nikel dalam Nickel Matte. Untuk 2024, MBMA menargetkan produksi 85.000 – 92.000 ton nikel dalam NPI dan 50.000 – 55.000 ton nikel dalam Nickel Matte.

Selain itu, MBMA terus mengembangkan hilirisasi dengan membangun fasilitas HPAL (High-Pressure Acid Leach) di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). Proyek HPAL pertama MBMA, saat ini sedang dalam tahap pengembangan, yang bermitra dengan GEM Co. Ltd di IMIP dan menargetkan commisioning di akhir tahun 2024 dengan kapasitas 20 ribu ton per tahun dan bertambah menjadi 30 ribu ton per tahun di pertengahan 2025.

Perushaan dan Grup Tsingshan juga telah membentuk usaha patungan yang akan mengembangkan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), sebuah kawasan industri yang berfokus pada bahan baku baterai, dengan luas area sekitar 3.500 hektar yang berlokasi dalam area konsesi Tambang Nikel SCM.

Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk, Devin Ridwan yang dilansir dari CNBC juga meyakinkan bahwa kinerja MBMA ke depan akan terdongkrak seiring dengan pertumbuhan investasi pada fasilitas produksi dan performa operasi dari perusahaan.

Perusahaan juga akan terus berkomitmen terhadap keberlanjutan, inovasi, dan kemitraan global memungkinkan kami menyediakan bahan baku baterai berkualitas tinggi dan dapat diandalkan untuk mendukung transisi global menuju energi bersih.

Kebijakan Dividen Saham MBMA

Prospektus saham IPO MBMA menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham MBMA, Direksi Perseroan dapat memberikan usulan pembagian dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dengan rasio sebanyak-banyaknya 30% dari laba bersih mulai dari tahun 2026 dengan menggunakan laba tahun berjalan tahun buku 2025.

Prospek Bisnis MBMA

Grup Merdeka Battery Materials (MBM) optimis bahwa kegiatan usaha Grup MBM telah dan akan terus mendapatkan manfaat dari pergeseran global ke arah yang lebih baik bersamaan dengan terus mendukung kendaraan bermotor listrik dan akan mendorong permintaan baterai yang kuat.

Menurut Wood Mackenzie, permintaan dan perubahan arah tren menuju kendaraan bermotor listrik memiliki prospek pertumbuhan yang cerah dan menarik. Proyeksi penjualan kendaraan bermotor listrik global diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya penetrasi kendaraan bermotor listrik global yang akan mencapai 69% pada tahun 2040 dari penetrasi saat ini pada tingkat 19%.

Lonjakan penjualan kendaraan bermotor listrik didorong oleh berbagai faktor yang menguntungkan, termasuk kombinasi antara kebijakan yang mendukung, biaya kendaraan bermotor listrik yang akan mencapai paritas dibandingkan mesin pembakaran internal dalam waktu dekat, model kendaraan bermotor listrik baru yang menarik, peningkatan teknologi baterai dan penyediaan infrastruktur pengisian daya.

Menurut Wood Mackenzie, tren kendaraan bermotor listrik yang berkembang pesat diproyeksikan akan mendorong permintaan yang tinggi untuk baterai kendaraan bermotor listrik

Grup MBM, dengan salah satu sumberdaya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel, menargetkan untuk menjadi salah satu pemain global terdepan yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

Sejak pendirian Perseroan pada tahun 2019, Perseroan telah melakukan akuisisi signifikan dan akuisisi  Batutua Pelita Investama (BPI) untuk memperluas kegiatan operasinya di sepanjang rantai nilai bahan baku strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik, termasuk mengakuisisi Tambang SCM, Smelter-Smelter RKEF dan Proyek AIM I yang sedang dibangun.

Grup MBM juga secara aktif menjajaki peluang untuk berekspansi ke hilir dan memproduksi komponen baterai lainnya.

Grup MBM juga didukung oleh sponsor yang sangat profesional, yang terdiri dari Grup Provident, Grup Saratoga dan Garibaldi Thohir, yang memiliki riwayat investasi bersama selama bertahun-tahun dengan rekam jejak yang menonjol secara keunggulan dalam menarik investor institusi internasional, dan membangun nilai melalui perusahaan bernilai miliaran dolar seperti MDKA dan GoTo.

Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif yang dapat meningkatkan daya saing dan nilai jual dalam menjalankan usaha-usaha Perseroan sebagai berikut:

1. Produsen bahan baku baterai nikel terdepan yang terintegrasi secara vertikal dengan portofolio bisnis berkualitas tinggi dalam rantai nilai nikel

Grup MBM menargetkan untuk menjalankan operasi yang terintegrasi secara vertikal yang mampu mengubah bijih nikel menjadi bahan baku yang lebih menguntungkan untuk digunakan dalam baterai kendaraan bermotor listrik.

Hal ini juga akan memungkinkan Grup MBM untuk menggapai margin yang lebih maksimal dan nilai yang lebih besar di sepanjang rantai nilai mineral strategis dan ke depannya dalam rantai nilai baterai kendaraan bermotor listrik.

2. Baterai kendaraan bermotor listrik (Otomotif) adalah sumber pertumbuhan permintaan terbesar

Berdasarkan Wood Mackenzie, nikel yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik diproyeksikan akan mencapai 76% dari seluruh logam yang digunakan dalam baterai pada tahun 2022, dan dominasi oleh baterai terhadap segmen lain (perangkat listrik, motive products, peralatan elektronik portabel dan penyimpanan energi) dan diperkirakan akan meningkat sejalan dengan pertumbuhan sektor. 

Di lain sisi, dukungan yang diberikan oleh Pemerintah menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang optimal untuk logam baterai. Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia (20% dari cadangan nikel global berdasarkan US Geological Survey). Alhasil, sekitar 90% dari pertumbuhan pasokan global antara tahun 2022 dan 2030 diperkirakan akan berasal dari Indonesia.

Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai kapasitas produksi baterai kendaraan listrik sebesar 140 GWh pada tahun 2030. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan berbagai inisiatif strategis untuk mendukung pengembangan rantai pasokan baterai kendaraan bermotor listrik.

3. Pasokan nikel jangka panjang yang terjamin

Grup MBM memiliki 51% saham di Tambang SCM, yang merupakan operasi tambang nikel utama terbesar dengan berskala global, berkualitas tinggi, dan berbiaya rendah.

Tambang SCM adalah sumberdaya yang signifikan secara global dengan kandungan nikel yang tinggi. Tambang ini adalah salah satu sumberdaya nikel utama dan terbesar di dunia yang belum dikembangkan dan fondasi keberhasilan Grup MBM.

Berdasarkan hal tersebut, Grup MBM dapat memanfaatkan keahlian MDKA yang telah terbukti dalam operasi penambangan, dan pemrosesan pada saat Grup MBM meningkatkan kegiatan operasi secara bertahap di Tambang SCM.

4. Pipeline pertumbuhan yang kuat serta didanai secara penuh

Hal ini didukung proyek hilir dengan tingkat risiko rendah dan tingkat pengembalian tinggi, untuk mendorong profil pertumbuhan yang superior.

5. Kemitraan yang kuat dengan perusahaan baterai dan bahan baku baterai global terkemuka

Grup MBM menikmati kemitraan keuangan, operasional, dan strategis yang kuat dan mapan dengan para pemimpin industri, seperti grup Tsingshan, Huayou Cobalt, dan Grup Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL).

6. Profitabilitas dan konversi arus kas yang kuat

Grup MBM juga akan memiliki fleksibilitas untuk memproduksi berbagai produk antara nikel, seperti Nickel Pig Iron (NPI) dan Nikel Matte, untuk memanfaatkan dinamika pasar. 

7. Tim manajemen yang sangat berpengalaman

Grup MBM memiliki tim manajemen yang visioner dan kuat dengan pengalaman rata-rata lebih dari 25 tahun di bidang pertambangan dan industri pemrosesan.

Kesimpulan

Melansir data laporan prospektus saham IPO Merdeka Battery Materials (MBMA) dalam dua tahun terakhir, kinerja terus mencatatkan hasil yang sangat impresif, sama dengan sektor dan industri yang mulai memasuki tingkat pertumbuhan yang kian potensial.

Berdasarkan prospek kinerja bisnis, dukungan Pemerintah yang positif terkait baterai kendaraan listrik, menunjukkan bahwa saham MBMA ini menarik dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam watchlist teman-teman.

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.


DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait