Uncategorized

Bedah Saham IPO RAFI, Ekspansi Waralaba Terkini

Bedah Saham IPO RAFI, Ekspansi Waralaba Terkini

Ajaib.co.id – Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan salah satu franchise kebab turki. Ya, kebab turki adalah hidangan daging yang dimasak dan diolah dengan kecepatan dan kemudahan untuk dihidangkan di kala istirahat atau bersantai. Nah, tahukah kamu bahwa salah satu merek dagang yang sering kamu jumpai adalah Kebab Turki Babarafi, yang dimiliki oleh PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI)?

Profil Singkat Emiten

PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) merupakan perusahaan yang saat ini bergerak di bidang penjualan bahan baku dan waralaba makanan dan minuman. Waralaba makanan dan minuman yang dimiliki dan dikuasai oleh Perseroan adalah Kebab Turki Babarafi, Container Kebab by Babarafi, Smokey Kebab, Sueger, Kebab Kitchen, Babarafi Café, Ayam Utuh, Jellyta, Raffi Express dan Ayam Pul.

Pada tahun 2021, Perseroan telah miliki 969 outlet mitra waralaba yang tersebar di seluruh kota besar yang ada di Indonesia seperti DKI Jakarta, Bali, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, Yogyakarta, Riau, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Papua Barat.

Saat sebelum melaksanakan proses Penawaran Umum Saham Perdana (IPO), komposisi kepemilikan saham Perseroan terdiri atas PT Globalasia Capital Investama (55,04%), Jadug Trimulyo Ainul Amri (19,33%), Yuni Ayuningsih (8,99%), Nilamsari (6,74%), Fuad Iskandar (2,70%), Velliq Arsapranata (2,25%), Joe Steven (2,25%), Nur Arief Budiyanto (1,80%), dan Yuli Prasetya Adi (0,90%).

Detail Rencana IPO Saham RAFI

Saham RAFI melakukan penawaran saham perdana melalui mekanisme e-IPO. Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 948.090.000 lembar saham yang merupakan saham biasa atas nama dengan nominal Rp15 setiap lembar saham, atau sama dengan 30,31% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat dengan harga penawarannya sebesar Rp126. Perseroan juga berencana menerbitkan Waran Seri I sebanyak-banyaknya 474.045.000 lembar, atau sebanyak-banyaknya 21,75% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan dalam Penawaran Umum Perdana Saham.

Rasio Saham dengan Waran Seri I adalah 2 : 1 , Artinya setiap pemegang 2 (Dua) saham baru ketika penjatahan final IPO akan memperoleh 1 (Satu) Waran Seri I.

Perkiraan struktur pemegang saham setelah aksi IPO PT Globalasia Capital Investama (38,36%), Jadug Trimulyo Ainul Amri (13,47%), Yuni Ayuningsih (6,26%), Nilamsari (4,70%), Fuad Iskandar (1,88%), Velliq Arsapranata (1,57%), Joe Steven (1,57%), Nur Arief Budiyanto (1,25%), dan Yuli Prasetya Adi (0,63%), dan Masyarakat (30,31%).

Penjamin pelaksana emisi efek RAFI adalah PT Investindo Nusantara Sekuritas dan PT KB Valbury Sekuritas. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek menjamin dengan kesanggupan penuh (Full Commitment) terhadap terhadap sisa saham yang ditawarkan yang tidak dipesan dalam Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan..

Jadwal Penawaran Saham IPO RAFI

Jadwal penawaran saham berdasarkan prospektus adalah sebagai berikut:

  • Masa Penawaran Awal (Bookbuilding Saham IPO RAFI) : 18 – 22 Juli 2022
  • Tanggal Efektif : 28 Juli 2022
  • Masa Penawaran Umum : 1 – 3 Agustus 2022
  • Tanggal Penjatahan : 3 Agustus 2022
  • Tanggal Distribusi Saham dan Waran : 4 Agustus 2022
  • Tanggal Pencatatan di BEI : 5 Agustus 2022
  • Masa Perdagangan Waran Seri I – Pasar Reguler dan Negosiasi : 5 Agustus 2022 – 2 Agustus 2023
  • Periode Pelaksanaan Waran Seri I : 6 Februari 2023 – 7 Agustus 2023

Rencana Penggunaan Dana IPO Saham RAFI

Berdasarkan prospektus saham IPO RAFI, dana yang dihimpun dari kegiatan IPO setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk:

a. Sebesar Rp13.000.000.000,- akan digunakan untuk pelunasan pembayaran rencana transaksi akuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta (Lazizaa).

b. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, yang digunakan untuk pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemeliharaan.

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan Waran Seri I, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk penambahan Modal Kerja Perseroan, antara lain: pembelian bahan baku waralaba, bahan baku segar, sewa gudang, biaya gaji karyawan dan pemeliharaan.

Kinerja Laporan Keuangan RAFI

Prospektus saham RAFI menunjukkan kinerja keuangan yang sangat baik dan bertumbuh positif secara konsisten, tercermin pada laporan laba rugi, pada kinerja secara tahunan pada 2021 RAFI mencatatkan kenaikan Pendapatan 188% menjadi Rp117 miliar. Alhasil, laba usaha berhasil mengalami kenaikan sebesar 168% YoY menjadi Rp19 miliar.

Rasio Keuangan RAFI

Berikut merupakan rangkuman rasio keuangan saham IPO RAFI selama bulan Desember 2019 hingga kinerja Desember 2021:

Data di atas menunjukkan RAFI secara fundamental dengan kinerja sangat baik, pada kinerja yang berakhir 31 Maret 2022 rasio profitabilitas mengalami peningkatan di segala lini, termasuk GPM, NPM, ROA, dan ROE, bersamaan dengan rasio solvabilitas yang wajar, terlihat pada Debt to Asset (DAR) hanya sebesar 0,35x. Mencerminkan RAFI memiliki kinerja yang semakin sehat dari tahun ke tahun dan mempunyai strategi untuk meningkatkan performa rasio pertumbuhan laba usaha.

Pada kinerja full year dari tahun 2019 sampai dengan 2021 RAFI secara konsisten mencatatkan pendapatan dan/atau penjualan yang positif.

Kebijakan Dividen Saham RAFI

Prospektus saham IPO RAFI menuturkan bahwa pemegang saham yang tercatat dalam rekening efek berhak atas pembagian dividen saham RAFI, untuk setiap tahunnya Perseroan berencana membagikan dividen tunai kepada pemegang saham dengan jumlah sebanyak – banyaknya 20% dari laba bersih tahun berjalan Perseroan setelah pajak yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Prospek Bisnis RAFI

Kombinasi pemulihan ekonomi global, stimulus fiskal domestik untuk mendukung konsumsi, pengendalian level pandemi dan tingkat vaksinasi yang meningkat memungkinkan kegiatan ekonomi untuk bergerak lebih jauh ke arah positif. Hal ini tercermin pada pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 menunjukkan adanya perbaikan dibandingkan dengan tahun 2020.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negara Indonesia mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2020 yaitu terjadi penurunan hingga -2,07% (YoY) dari tahun 2019, di mana pertumbuhan PDB pada tahun 2019 adalah sebesar 5,02% (YoY).

Tercatat bahwa pertumbuhan PDB telah mengalami peningkatan pada tahun 2021, dari sebelumnya yaitu pada tahun 2020 dengan nilai sebesar terkontraksi -2,07% (YoY).

Di masa pandemi, industri Makanan dan Minuman tetap menunjukkan pertumbuhan meski berfluktuasi. Hingga tahun 2021, sektor industri makanan dan minuman tumbuh 2,54% (YoY), lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar 1,58%. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari transformasi digital di industri Makanan dan Minuman.

Teknologi industri 4.0 yang digunakan untuk memacu produktivitas secara lebih efisien dan berkualitas sehingga dapat meningkatkan daya saing. Berdasarkan data BPS periode 2021, sektor Jasa Kesehatan dan Sosial sebesar 16,8%.

Hal ini menunjukan Pemerintah masih fokus pada proses perbaikan kondisi pandemi dengan melakukan berbagai macam kebijakan dan stimulus. Kontribusi sektor penyediaan akomodasi, Makanan dan Minuman terhadap PDB – Lapangan Usaha tahun 2021 yang bertumbuh 4,57% YoY. Sebelumnya, sektor tersebut mengalami kontraksi selama tahun 2020.

Ketahanan industri Makanan dan Minuman juga terlihat dari besarnya investasi yang dapat diperoleh, tercatat realisasi investasi yang naik signifikan.

Selama tahun 2021, berdasarkan catatan Kementerian Penanaman Modal/Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal asing (PMA) di sektor Makanan dan Minuman sebesar US$2,3 miliar atau Rp33,78 triliun, tumbuh 46,79% dibandingkan tahun 2020 sebesar US$1,59 miliar atau Rp23,08 triliun.

Secara rinci, porsi realisasi PMDN lebih besar dari PMA. Di sisi lain, total penanaman modal dalam negeri atau PMDN mengalami kontraksi pada tahun 2021 yaitu tercatat sebesar Rp384,5 triliun atau turun -4,86% (YoY) dari periode tahun 2020.

Prospek pertumbuhan industri Makanan dan Minuman didukung oleh besarnya potensi konsumsi dari besarnya basis populasi Indonesia yang lebih dari 260 juta orang, setengahnya berada di usia produktif, dan kecenderungan masyarakat untuk mengalihkan pengeluarannya untuk kebutuhan pokok, seperti makanan dan minuman sehari-hari, serta mengurangi sebagian besar kebutuhan yang kurang penting.

Pandemi membuat pola konsumsi masyarakat pada sektor industri Makanan dan Minuman mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi berupa meningkatnya penggunaan smartphone atau ponsel pintar diiringi dengan bertumbuhnya layanan pengiriman digital makanan atau minuman yang dipesan melalui aplikasi seluler, internet, atau pesan teks.

Seiring perubahan perilaku tersebut, Perseroan berhasil berinovasi dan mendiversifikasi usahanya dengan baik. Hal ini tentunya dilakukan agar bisnis serta ekosistem di dalamnya mampu bertahan di tengah pandemi.

Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mencatat 97% pengeluaran digital selama pandemi untuk memesan makanan online. Disusul jasa pengiriman online sebesar 76%. Pengeluaran transportasi online dan belanja kebutuhan sehari hari (Online Groceries) masing-masing sebesar 75% dan 74%.

Pandemi juga membuat sebagian besar konsumen menjadi sering melakukan donasi online 54%. Pengeluaran digital bulanan lainnya yang kerap dilakukan konsumen adalah berlangganan platform konten online seperti yakni mencapai 50%. Terakhir, pembelian obat online sebesar 46%.

Penggunaan platform terhadap konsumen untuk layanan pesan antar makanan memiliki posisi lebih besar dibandingkan dengan jenis pengeluaran digital konsumen lainya.

Saat ini Perseroan juga telah mengambil manfaat dari penyedia layanan platform online food delivery yang berkembang di Indonesia, Perseroan telah menyadari tren tersebut dan telah menerapkan strategi untuk memanfaatkan penggunaan penyedia layanan platform online food delivery dalam kegiatan usahanya.

Melihat data-data pendukung di atas dan dengan inovasi yang telah dimiliki maka Perseroan berkeyakinan serta optimis kedepannya kinerja Perseroan akan terus melanjutkan pertumbuhan, hal ini juga didukung dengan fasilitas yang dimiliki Perseroan dan kemampuan manajemen yang baik dalam mengembangkan bisnis. Dan akan meningkatkan tingkat pendapatan Perseroan, baik secara top line maupun bottom line

Kesimpulan

Berdasarkan laporan prospektus saham IPO RAFI, dalam kinerja dari tahun 2019, 2020, 2021 sampai dengan Maret 2022 memiliki kinerja yang sehat dan kian bertumbuh, beserta prospek bisnis RAFI yang masih sangat potensial.

Berdasarkan laporan prospek usaha, Perseroan melakukan riset dan pengembangan produk. Serta selalu berusaha untuk menghadirkan variasi produk baru setiap periode untuk memenuhi perubahan minat konsumen dan mengikuti trend terbaru.

DisclaimerInvestasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib Sekuritas membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Artikel Terkait