Banking

Bagaimana Membuat Surat Kuasa Bank? Ini Caranya!

surat-kuasa-bank

Ajaib.co.id – Surat kuasa bank adalah surat yang memberikan kewenangan untuk seseorang yang ditunjuk terkait hal-hal yang bersangkutan dengan perbankan. Kewenangan yang diberikan seusai dengan yang telah ditetapkan dalam surat tersebut. Banyak contoh surat kuasa pengambilan uang di bank yang dapat dijadikan acuan pembuatan surat kuasa.

Menurut Pasal 1795 KUHP Perdata, surat kuasa atau surat kuasa khusus adalah surat keterangan yang berisi pelimpahan wewenang kepada pihak lain yang dianggap dapat mewakili seseorang dalam beberapa urusan. Surat kuasa berfungsi sebagai bukti tertulis yang menerangkah bahwa pihak tersebut memberikan kepercayaan kepada pihak lain untuk menyelesaikan urusan tersebut dengan bukti sah secara hukum.

Surat kuasa untuk pengambilan uang di bank berarti kamu memberikan kewenangan orang lain untuk mengambilkan uangmu yang ada di bank. Tidak hanya terbatas untuk pengambilan uang, kamu juga dapat memberikan kewenangan lainnya selama kewenangan tersebut tertulis dalam surat kuasa bank, seperti permintaan buku cek baru dan cetak mutasi rekening.

Fungsi surat kuasa bank sebenarnya mempermudah pengurusan perbankan melalui orang lain. Surat kuasa adalah salah satu surat yang berkekuatan hukum, sehingga ditulis formal dan harus terdiri dari beberapa pokok utama. Berikut akan dijelaskan terkait pokok utama yang harus ada dalam surat kuasa bank.

Identitas Lengkap Pihak Pertama

Bagian pokok yang pertama adalah identitas lengkap pihak pertama. Pihak pertama pada bagian ini bertindak sebagai pemberi wewenang. Pihak pertama adalah orang yang akan memberikan wewenang kepada orang lain untuk melakukan tanggung jawab yang telah dilimpahkan.

Dalam hal ini, pihak pertama adalah pihak yang memberikan kewenangan untuk orang yang diberi kepercayaan mengambilkan uangnya di bank. Bisa juga kewenangan lain terkait perbankan.

Biasanya identitas lengkap pihak pertama yang tercantum dalam contoh surat kuasa pengambilan uang di bank terdiri dari: nama lengkap sesuai kartu identitas; tempat, tanggal lahir; jenis kelamin; pekerjaan; nomor induk KTP; dan juga alamat lengkap.

Susunan identitas lengkap tersebut bukan merupakan patokan baku, susunan dapat berbeda-beda sesuai dengan peraturan masing-masing perbankan.

Identitas Lengkap Pihak Kedua

Bagian pokok yang kedua dalam surat kuasa bank adalah identitas lengkap pihak kedua. Pihak kedua merupakan orang yang diberikan wewenang untuk melakukan tanggung jawab limpahan dari pihak pertama.

Pihak yang diberikan kewenangan untuk diambilkan uangnya di bank oleh orang yang memberi kepercayaan selaku pihak pertama. Serta tidak terbatas pada mengambilkan uang, kewenangan dapat berupa hal lain yang harus dilakukan oleh pihak pertama tetapi pihak pertama sedang berhalangan hadir dalam hal perbankan.

Identitas lengkap pihak kedua dalam contoh surat kuasa pengambilan uang di bank adalah: nama lengkap; tempat, tanggal lahir; jenis kelamin; pekerjaan; nomor induk KTP; dan juga alamat lengkap. Sama seperti poin pertama, poin tersebut bukan merupakan poin baku, dapat berbeda setiap peraturan masing-masing perbankan.

Tujuan Pembuatan Surat Kuasa

Bagian pokok yang ketiga adalah tujuan dari pembuatan surat kuasa tersebut. Pada bagian ini dijelaskan alasan pembuatan surat kuasa yakni alasan pihak pertama memberikan wewenang kepada pihak kedua.

Sebaiknya alasan atau tujuan dibuat sedetail mungkin supaya jelas. Selain itu, penulisan tujuan pembuatan surat kuasa harus dibuat dengan jelas dan mudah dipahami dan juga tidak menimbulkan makna ganda atau ambigu sehingga meminimalkan kasus salah tafsir.

Sebagai contoh pejelasan dalam penjelasan pembuatan surat kuasa bank adalah memberikan kuasa untuk mengambil uang atau untuk mencetak buku tabungan. Dengan detail yang jelas maka pihak perbankan hanya memberikan sesuai dengan yang tertulis. Petugas perbankan tidak akan melakukan hal lain yang tidak tertulis dalam surat kuasa tersebut.

Detail Wewenang yang Diberikan

Bagian pokok yang keempat yaitu detail wewenang yang diberikan kepada pihak kedua. Tujuan dari pembuatan yang detail untuk memudahkan pihak kedua dan petugas perbankan melaksanakan surat kuasa tersebut.

Penjelasan wewenang yang detail akan memperjelas tanggung jawab dan sejauh mana keterlibatan pihak kedua. Hal ini sekaligus mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang. Sehingga terdapat batasan bagi pihak kedua.

Berikut merupakan contoh surat kuasa pengambilan uang di bank pada bagian detail wewenang yang diberikan. “Dengan ini memberikan kuasa kepada XXX selaku pihak kedua untuk melakukan pengambilan uang senilai Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) pada rekening bank YYY dengan detail nomor rekening 12334444; atas nama (nama lengkap); dan nama bank.”

Meterai dan Tanda Tangan dari Pihak yang Terlibat

Bagian pokok surat kuasa bank uang yang terakhir adalah meterai dan tanda tangan pihak yang terlibat. Tujuan penggunaan meterai adalah untuk membuat surat kuasa tersebut memiliki kekuatan hukum yang sah.

Untuk penggunaan meterai sendiri juga terdapat aturan yang telah ditentukan. Seperti untuk transaksi yang bernilai dibawah satu juta rupiah dapat menggunakan meterai senilai 3.000 (tiga ribu). Sedangkan untuk transaksi yang bernilai diatas satu juta rupiah maka menggunakan materai senilai 10.000.

Selain itu, tanda tangan kedua belah pihak juga akan menjadi penguat surat kuasa untuk lebih formal. Dengan adanya meterai dan tanda tangan pihak yang terlibat maka surat kuasa tersebut akan memiliki kekuatan hukum yang sah dan resmi.

Dari kelima poin pokok tersebut semuanya wajib tercantum dalam surat kuasa bank. Untuk detail format dan isinya tergantung sesuai dengan aturan masing-masing bank yang berwenang. Akan tetapi poin utamanya tetap sama dengan kelima poin di atas.

Jika merasa kesulitan, kamu dapat meminta pihak bank untuk memberikan draft maupun contoh surat kuasa pengambilan uang di bank yang dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu. Petugas bank akan siap melayanimu.

Artikel Terkait