Apple meluncurkan tiga produk baru mereka pada 10 September 2019, yakni trio iPhone 11, yang di antaranya iPhone 11, iPhone 11 Pro dan iPhone 11 Pro Max. Peluncuran tersebut sangat berdampak pada saham ERAA (Erajaya Swasembada).
Seperti data yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan 11 September 2019, pada sesi pertama, harga saham ERAA menguat 4,32 persen menjadi Rp1.810 per unit saham.
Setelah di sesi kedua pada perdagangan saham di hari yang sama, saham ERAA menguat hingga 13,03 persen. Sebuah hal luar biasa yang diberikan oleh Apple dengan tiga produk terbaru mereka.
Harga Produk Teranyar Apple
Untuk kamu diketahui, produk terbaru iPhone 11 dijual mulai 699 dolar Amerika Serikat atau setara Rp9,79 juta. Dibandingkan pendahulu, iPhone XR, harga ini lebih murah 50 dolar Amerika Serikat. Harga iPhone 11 Pro dijual seharga 999 dolar Amerika Serikat atau setara Rp14 juta dan harga iPhone 11 Pro Max 1099 dolar Amerika Serikat (Rp15,39 juta).
Rilis terbaru iPhone diharapkan dapat mendongkrak kinerja keuangan perusahaan yang cukup lesu sepanjang paruh pertama 2019. Pasalnya hingga akhir Mei lalu, harga saham ERAA sangat lemah, yakni berada di level Rp1.105 per unit.
Lebih lanjut lagi, informasi tambahan buat kamu, ERAA juga memiliki perjanjian kerjasama distribusi produk iPhone melalui anak usahanya PT Sinar Eka Selaras (SES). Pada April 2014, SES menandatangani perjanjian kerjasama dengan Apple South Asia Pte. Ltd (Apple), di mana SES ditunjuk sebagai non eksklusif distributor di Indonesia untuk menjual produk Apple ke Service Provider dengan masa berlaku hingga 31 Agustus 2021.
Sepanjang semester pertama tahun ini, performa keuangan ERAA juga suram karena laba bersih perusahaan terkoreksi hingga 74,91 persen secara tahunan menjadi hanya Rp109,18 miliar. Keuntungan perusahaan terkikis karena tingginya beban keuangan dan kerugian dari pengukuran kembali program imbalan pasti.
Sekilas Tentang ERAA
ERAA adalah perusahaan ritel dan distribusi perangkat elektronik yang berhubungan dengan telekomunikasi seperti handset, kartu SIM, kartu voucher prabayar, aksesoris, komputer, dan segala jenis gadget elektronik. Presiden Direktur ERAA terakhir hingga pada tahun 2015 adalah Budiarto Halim.
Berkat kepemilikannya mengenai empat anak perusahaannya Erafone Artha Retailindo, Sinar Eka Selaras, Era Sukses Abadi, dan Teletama Artha Mandiri (TAM), ERAA disebut juga Erajaya Group. Pemegang saham utama perusahaan ini adalah Eralink International dengan besaran 59.97 persen. Perusahaan ini dibangun pada tahun 8 Oktober 1996.
Selanjutnya pada tahun 2011, perusahaan ini mengakuisisi Teletama Artha Mandiri (TAM). Berkat kerjasama ini, di akhir tahun 2012 ERAA memperoleh memperoleh profit sebesar 300 persen.
Di akhir tahun 2011, perusahaan ini mengubah statusnya menjadi perusahaan terbuka. Pada tahun ini pula Erajaya Group membangun delapan outlet dengan nama Erafone Megastore.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.