Margin Trading, Saham

Apa Itu Margin Call dan Cara Menghindarinya

Apa Itu Margin Call dan Cara Menghindarinya
Sumber: Seeking Alpha

Ajaib.co.id – Jika kamu adalah seorang pemula di pasar modal, kamu patut memahami tentang apa itu margin call. Margin call adalah sesuatu yang ingin investor hindari dan memang paling bagus untuk dihindari.

Namun, untuk menghindarinya tentunya harus berusaha penuh juga. Untuk itu kamu perlu memahami tentang margin call terlebih dahulu.

Apa itu margin call?

Apa itu margin call dikenal sebagai sebuah panggilan dari sekuritas atau pemberitahuan kepada seorang investor yang margin di dana sahamnya dalam posisi gawat sehingga harus segera menyetor dana.

Secara umum margin call ini seperti pemberitahuan bahwa kamu ini sudah mengalami kerugian, dan agar kerugian tidak lebih parah lagi kamu harus melakukan sesuatu.

Apabila margin yang ada di dana saham milikmu sampai nol atau malah minus, pihak sekuritas bisa saja memblokir akunmu sehingga tidak bisa melakukan investasi saham dengan sekuritas tersebut. Tentu saja jika kamu mengalaminya, kamu akan pusing tujuh keliling

Margin call di pasar modal adalah bukan sesuatu yang asing. Banyak orang yang sudah mengalaminya bahkan berkali-kali mengalaminya karena hal itu sudah seperti hal yang bisa dialami oleh siapa saja.

Untuk itulah mereka yang ahlinya sering mengatakan untuk mengontrol risiko agar tidak mengalami kerugian seperti pengertian apa itu margin call yang sudah kamu ketahui di atas.

Apa itu margin call biasanya berhubungan dengan margin trading yang juga banyak dipraktikkan oleh para investor. Untuk lebih jelasnya kita membahas dulu tentang margin trading.

Hubungan antara margin trading dengan apa itu margin call

Tidak hanya di bank, kamu juga bisa meminjam dana untuk berinvestasi saham yang disediakan oleh sekuritas yang kamu bekerja sama dengannya.

Misalnya, kamu ingin membeli saham X yang sedang mengalami kenaikan berturut-turut dalam beberapa hari. Kamu yakin harga sahamnya masih akan naik lagi melihat pasar yang bagus.

Kamu sudah menyediakan modal Rp50 juta, lalu kamu meminjam dana dari sekuritas untuk menambah modal sebesar Rp50 juta. Alasan kamu menambah dana agar mendapatkan keuntungan yang maksimal dalam jangka yang pendek.

Perlu diketahui margin trading ini umumnya dilakukan dalam trading saham karena jika untuk investasi saham jangka panjang risikonya terlalu besar. Bunga dari margin trading bisa semakin besar seiring waktu.

Apalagi bunga yang dibebankan kepada investor ini dihitung per hari, jadi paling cocok untuk trading saham.

Apabila kamu mendapatkan keuntungan besar, dan berhasil mengembalikan dana pinjaman margin trading plus bunga yang sudah ditentukan oleh pihak sekuritas, tentu kamu tidak mendapatkan masalah.

Yang gawat, apabila kamu mengalami hal sebaliknya. Tiba-tiba saja saham yang sudah kamu beli itu harganya anjlok karena banyak investor yang ambil untung. Kamu pun mengalami kerugian hingga margin yang kamu pinjam itu nyaris habis. Apa itu margin call akan terjadi ketika kamu mengalami kerugian seperti ini.

Apabila kamu mendiamkannya dan tidak segera melunasi pinjaman, pihak sekuritas akan terus menghubungimu sampai kamu memberikan respons.

Oleh karena itu, kamu jangan pernah mendiamkannya. Apalagi modalmu juga akan terus mengalami minus. Ketika kamu tidak mampu membayar margin sampai jatuh tempo yang sudah ditentukan, pihak sekuritas akan melakukan force sell di saham yang kamu miliki atau dikenal juga dengan jual paksa.

Kamu sebenarnya tidak ingin mengalami kerugian, begitu juga perusahaan sekuritas yang menyediakan dana margin trading. Mereka akan melakukan antisipasi sesuai dengan prosedur untuk menyelamatkan dana yang sudah dikeluarkan.

Ketika ingin meminjam dana margin, sebaiknya ini yang perlu kamu perhitungkan terlebih dahulu. Risiko investasi saham saja sudah tinggi, dan margin trading yang merugi membuat risikonya jadi berkali lipat lebih tinggi.

Agar terhindar dari margin call

Apa itu margin call bisa kamu hindari dengan cara tidak memanfaatkan margin trading dalam investasimu. Apalagi jika kamu adalah seorang investor pemula yang baru belajar.

Kamu bisa mendapatkan modal dari pendapatanmu sendiri yang ditabung sendiri dalam beberapa waktu. 

Lagi pula tidak semua investor yang sudah ahli mau memanfaatkan margin trading mengingat risikonya yang sangat tinggi. 

Memang untuk margin trading sendiri di Indonesia penggunaannya ini sangat ketat dan diatur sedemikian rupa oleh regulasi. Aturan-aturannya adalah berikut ini.

  1. Hanya perusahaan sekuritas tertentu yang diperbolehkan memiliki produk margin trading. Yang menetapkan perusahaan apa saja itu adalah Bursa Efek Indonesia.
  2. Untuk mengajukan margin trading pun ada kriterianya tersendiri. Pihak sekuritas akan meminjamkan dana kepada investor yang diyakini dapat mengembalikan dana.
  3. Bunga yang ditetapkan biasanya sangat tinggi. Hal ini akan membuat investor pemula berpikir berkali-kali untuk menggunakan fasilitasnya. Oleh karena itu biasanya tenor pinjamannya pun singkat. Perusahaan sekuritas pun tidak akan ambil risiko memberikan pinjaman margin dalam waktu lama.

Jika kamu sudah terlanjur menggunakan fasilitas margin trading dan mengalami kerugian, segera cut loss sebelum kerugian jadi lebih besar lagi.

Cut loss adalah menjual rugi saham yang kamu miliki. Daripada semua dana habis sampai minus, kamu langsung melakukan cut loss saja yang membuat dana milikmu masih tersisa. 

Lalu, jangan lupa siapkan dana untuk membayar margin trading dengan bunganya itu. Walaupun kamu mengalami kerugian, nanti kamu bisa kembali dengan rencana yang lebih matang. Untuk itu kalau ingin istirahat dulu dari dunia pasar modal itu mungkin jadi jalan yang terbaik setelah mengalami kerugian.

Mengalami kerugian di pasar modal biasanya akan membuka matamu pada sesuatu yang baru dan kamu akan belajar lebih giat untuk mengerti saham.

Artikel Terkait