Ajaib.co.id. Kehadiran apa itu internet merubah banyak aspek kehidupan manusia modern saat ini. Bukan hanya warga di perkotaan namun masyarakat pedesaan pun kini merasakan dampaknya. Salah satu yang paling terasa ialah kemudahan untuk mengakses informasi tanpa batas apapun lagi.
Selama ini masyarakat pedesaan kerap kesulitan untuk mendapatkan akses informasi. Tak heran kemudian mereka banyak mengalami ketertinggalan dibandingkan orang yang hidup di perkotaan. Namun kemudian internet hadir sebagai solusi yang digunakan untuk cara menghubungkan masyarakat juga sumber informasi yang luar biasa.
Tak ada yang membantah betapa kehadiran internet mengubah wajah pola kehidupan manusia baik positif maupun negatif. Namun pernahkan ada yang berpikir kapan sebenarnya sistem digital dan online ini dihadirkan ke dunia.
Inisiasi internet sudah hadir pada tahun 1969 lalu ketika ilmuwan perlu mengirimkan data antar berbagai jenis komputer. Konsep ini dikembangkan untuk kebutuhan Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang berhasil menghubungkan 13 buah komputer pada 1970.
Dikutip dari CNN Indonesia, agar dua komputer dapat berkomunikasi satu sama lain dalam satu jaringan, diperlukan semacam ‘protokol’ berupa rangkaian tahapan, yang ditentukan oleh pengatur komunikasi. Pada 1970, Robert Kahn, dan Vinton Cerf, mengembangkan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Sistem ini yang memungkinkan pertukaran data dilakukan bukan hanya dalam komputer dengan jaringan yang sama, melainkan juga dalam jaringan berbeda. Protokol pertukaran komunikasi (Switching Communication Protocol) ini masih digunakan hingga saat ini. Sempat pula menerapkan protokol pertukaran paket antar jaringan untuk kebutuhan internal ini.
Kemudian pada tahun 1990, istilah internet alias Word Wide Web (WWW) baru benar-benar lahir ketika Organisasi Eropa Untuk Riset Nuklir membangun sistem manajemen informasi yang terdesentralisasi. Dengan ribuan karyawan maka mereka membutuhkan komputer yang saling terhubung dan kemudian dibangun dengan web hosting itu.
Untuk mengatur kebutuhan ini maka dibangun sistem dengan dasar bahasa pemograman HTML, yang memungkinkan keberadaan website, serta protokol pertukaran hypertext HTTP. Kemudian pada tahun 1993 lalu internet disebarluaskan untuk kebutuhan umum. Sistem hosting Indonesia sendiri pertama kali dirilis pada menjelang tahun 2000 sampai berkembang seperti sekarang.
Internet, Inovasi Ilmuan yang Jadi Jalan Informasi Pedesaan
Kehadiran internet di Indonesia sendiri baru benar-benar dirasakan ungkin setelah hampir satu dekade keberadaannya di negeri ini. Bahkan untuk masyarakat pedesaan dan pelosok, butuh waktu lebih lama lagi untuk merasakannya. Di wilayah yang bahkan listrik dan jaringan telepon saja masih belum merata, inovasi internet terasa terlalu canggih.
Sebagian dari masyarakat pedesaan banyak yang melihat internet bagaikan siluman. Menurut data Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes), tercatat ada 75.000 desa di Indonesia dan saat ini baru 60% yang terkoneksi dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Proses menggenjot desa agar terkoneksi TIK sudah dilakukan sejak 2015 oleh Kemkominfo bersama Kemendes.
Jika kitabicara dengan masyarakat di pedesaan Jawa Barat saja – yang pastinya terdekat dari ibukota – lalu bertanya “Tahu nggak apa itu internet?” sebagian kecil akan menjawab sudah mengandalkan internet untuk kegiatan agrikulturnya, dan sebagian kecil lainnya untuk WA-an dan COD bisnis online. Tapi sebagian besar sisanya hanya mengeluhkan tidak adanya sinyal internet 4G!
Tantangan Utama Kehidupan Masyarakat Pedesaan
Konektivitas masih jadi tantangan utama hidup masyarakat pedesaan. Sementara, dalam kinerja bisnis agrikultur yang alamiahnya melibatkan lahan dan ruang gerak luas, serta banyaknya pihak tenaga kerja, konektivitas justru memiliki peran terpenting. Begitu pun kinerja perniagaan hasil bumi, di mana konektivitas luas sangat diperlukan agar mampu mencari dan mendapatkan harga terbaik.
Fungsi konektivitas seluas itu tak bisa teratasi hanya dengan jaringan seluler, melainkan harus dengan jaringan internet. Bayangkan, di perkotaan yang jarak tempuh perniagaannya relatif saling berdekatan, jaringan 4G dan 5G berlimpah ruah. Sementara di pedesaan yang jarak tetangga terdekat saja bisa lebih dari 200 meter.
Potensi Internet Mendukung Bisnis di Pedesaan
Konektivitas internet yang stabil memungkinkan masyarakat pedesaan mengakses website-website yang menginformasikan rangkaian studi, analisa dan bimbingan teknik agrikultur dan agribisnis. Mereka bisa mengumpulkan, membandingkan, dan menyimpulkan informasi yang terbaik baginya.
Mereka bisa berkonsultasi langsung dengan para ahli via website dan medsos. Mereka juga bisa memanfaatkan aplikasi pertanian android seperti petani, mata daun, dan regopantes, yang membantu meningkatkan kualitas dan menjual produknya langsung ke konsumen secara online, dengan harga yang baik.
Cara ini memotong permasalah klasik distribusi produk pedesaan yang selama ini kerap merugikan masyarakat pedesaan. Pasalnya keuntungan lebih banyak dirasakan oleh tengkulak atau pedagang dibandingkan produsennya sendiri.
Dengan tren pariwisata yang juga meningkat, internet membantu mempromosikan daya tarik suatu wilayah yang selama ini tersembunyi. Sebagaimana yang dipahami, wisata menjadi jalan singkat untuk meraih kesejahateraan masyarakat dalam wilayah tersebut.
Seharusnya masyarakat pedesaan bukan sekedar tahu apa itu internet, tapi membangun dan mengembangkan hidupnya dengan internet.
Kendala Penggunaan Internet oleh Masyarakat Pedesaan
Penggunaan aktif internet membutuhkan tingkat literasi yang memadai. Tak sekedar melek baca tulis, masyarakat pedesaan juga perlu melek gadget seperti smartphone, tablet atau laptop & desktop. Selanjutnya, mereka perlu melek praktek penggunaan aktif internet, baik untuk website maupun mobile apps.
Aspek-aspek tersebut saat ini baru tersebarkan secara informal lewat pergaulan masyarakat pedesaan, staf kantor desa, penyuluh, mahasiswa kerja praktek atau investor agribisnis. Sosialisasi via pergaulan seperti ini sering mengutamakan kekerabatan dan meninggalkan masyarakat yang kurang lihai ‘bergaul’. Jika ada sistem program yang lebih objektif, mungkin masalah pemerataan intelektual ini bisa teratasi, sehingga kemakmuran pun lebih merata.
Dimulai Dari yang Termudah
Mulailah suatu perubahan dari bagian yang termudahnya, karena jika tidak, perubahan itu tak akan pernah terjadi. Kita percaya pemerintah sedang giat melengkapi jaringan broadband ke penjuru Nusantara. Masyarakat pedesaan tahu apa itu internet, tinggal bagaimana mendorong mereka untuk aktif menggunakannya.
Jika entrepreneur milenial berminat beragribisnis, menggenjot pundi sambil menikmati pemandangan alam dan menghirup udara segar, rangkulah masyarakat pedesaan yang belum melek internet untuk beragribisnis bersama, dengan menggunakan internet sebagai sarana utama kinerjanya. Dengan begitu, negeri kita tercinta segera akan jadi panutan negeri agraris terkemuka di dunia.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.