Emas

Alasan Grafik Harga Emas Antam Naik Turun yang Perlu Diketahui

Alasan Grafik Harga Emas Antam Naik Turun yang Perlu Diketahui

Ajaib.co.id – Dalam memilih jenis investasi, emas bisa dikatakan menjadi salah satu investasi yang banyak digandrungi oleh banyak orang. Hal itu dikarenakan harga emas yang relatif stabil sehingga banyak yang mengalokasikan dananya untuk investasi emas. Salah satu produk emas yang diperjualbelikan di Indonesia ialah emas dari PT Aneka Tambang TBK (Antam). Walaupun dikatakan relatif stabil, grafik harga emas Antam bisa dikatakan mengalami kenaikan. Terbukti pada Jumat 14 Agustus 2020 harga emas 1 gram Antam mencetak rekor dengan harga beli Rp1.040.000 naik Rp12.000 dari Kamis (13/10/2019) yang berada di Rp1.028.000/gram.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi naik-turunnya harga emas. Berikut penjelasan terkait faktor pemicu naik turunnya harga emas dilansir dari The Motley Fool.

Kebijakan moneter The Fed

Kebijakan moneter unutuk menaikan atau menurunkan suku bunga yang diambil bank sentral Amerika Serikat, yaitu The Fed, sangat bergantung dengan harga emas saat itu. Jika The Fed menurunkan suku bunga, maka harga emas memiliki potensi untuk naik. Alasannya, banyak orang yang cenderung menginvestasikan uangnya ke dalam bentuk emas.

Kondisi ekonomi Amerika Serikat

Selanjutnya, hal yang memengaruhi naik turunnya nilai emas ialah kondisi ekonomi Amerika Serikat. Untuk mengetahui kondisi ekonomi sedang buruk atau tidak, bisa dilihat dari beberapa faktor yaitu pertumbuhan PDB, angka pengangguran, hingga perkembangan bisnis yang terjadi. Jika faktor-faktor tadi menunjukkan angka yang bagus, maka The Fed akan menaikan suku bunga untuk mengamankan inflasi yang akan terjadi.

Nilai tukar dolar 

Yang bisa memengaruhi, menguat atau melemahnya nilai tukar dolar ialah kebijakan moneter yang dilakukan oleh The Fed. Sebagai contoh, jika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga di mana nilai tukar dolar menjadi melemah, maka harga emas menjadi naik. Jadi, faktor ketiga ini berkaitan dengan dua faktor sebelumnya. 

Penawaran dan permintaan emas

Penawaran dan permintaan emas termasuk salah satu pemicu naik turunnya harga emas. Jika penawaran lebih besar dari permintaan, maka harga emas akan turun. Begitu juga sebaliknya, saat permintaan lebih tinggi dari penawaran maka harga emas akan naik.

Memang ketersediaan emas di dunia ini cukup terbatas. Sampai saat ini, ada dua versi hasil hitung total emas yang ada di dunia. Versi pertama dari James Turk, pendiri Gold Money, yang memperkirakan jumlah emas mencapai 155.244 ton. Sementara, menurut Thomson Reuters GFMS menyebutkan bahwa emas di dunia mencapai 171.300 ton.

Inflasi

Saat inflasi tinggi, maka akan mendorong pergerakan nilai emas atau dengan kata lain saat inflasi tinggi maka harga emas juga meningkat. Saat ini boleh dikatakan emas menjadi semakin dihargai seiring dengan laju inflasi yang cenderung selalu naik. Namun, situasi dapat berubah jika bank sentral menaikan suku bunga untuk menahan inflasi. Jika terjadi seperti itu, maka harga emas juga akan turun.

Virus Corona

Harga emas di tahun 2020 ini terus mencetak rekor. Hal ini terjadi seiring dengan kenaikan permintaan aset safe haven karena pandemi virus corona (Covid-19). Dilansir dari Bloomberg bahwa harga emas telah mengalami kenaikan 12 persen dalam tiga bulan terakhir. Tren kenaikan ini telah berlangsung selama tujuh kuartal berturut-turut sekaligus menjadi rekor kenaikan beruntun sejak 2011.

Sementara itu, dalam tahun berjalan 2020, harga emas telah mengalami positif sebesar 17 persen di tengah banjir stimulus dari pemerintah dan bank sentral negara-negara di dunia untuk meminimalisir dampak negatif pandemi ke perekonomian. Investor pun berbondong-bondong membeli exchange traded fund emas yang membuat nilai kepemilikan turut mengalami lonjakan.

Kenaikan harga emas juga didorong oleh pernyataan WHO yang mengatakan bahwa meskipun angka kematian telah mencapai 500 ribu orang dan telah menginfeksi lebih dari 10 juta, kemungkinan terburuk dari pandemi ini masih akan terjadi. Selain itu, geopolitik antara China dan AS juga terus memanas dan membuat harga emas menjadi katalis. China telah mengesahkan RUU Keamanan baru untuk Hong Kong yang menimbulkan risiko tindak balasan dari AS

Itulah beberapa faktor yang memengaruhi grafik harga emas Antam yang naik turun. Dengan informasi ini, setidaknya kamu bisa mengetahui bagaimana harga emas saat itu dan bisa memanfaatkannya dengan baik. Nah, jika kamu ingin membeli emas di tengah pandemi mungkin bukan jadi pilihan yang bagus, karena harganya yang sudah mahal. Namun, jika kamu menjual emas, ini juga belum tentu baik, mungkin saja harga emas akan terus meningkat.

Nah, alangkah lebih baik kamu mulai berinvestasi reksa dana atau saham di Ajaib. Di mana, harganya cukup stabil dan terus mengalami peningkatan sedikit demi sedikit tergantung instrumen yang kamu pilih. Jadi tunggu apalagi? Investasi sekarang juga di Ajaib!

Artikel Terkait