Sejak awal 2019 yang lalu, Presiden Joko Widodo menggencarkan wacana pemindahan ibu kota ke lokasi baru. Spekulasi demi spekulasi muncul di masyarakat mengenai daerah mana yang akan menjadi pengganti Jakarta sebagai ibu kota. Hingga akhirnya pada 26 Agustus 2019, beliau mengumumkan bahwa wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, akan menjadi pusat pemerintahan Republik Indonesia.
Alasan Penting Pemindahan Ibu Kota Baru
Ada beberapa alasan penting yang mendasari wacana pemindahan ibu kota ini. Yang pertama adalah mengurangi beban Jakarta yang semakin padat dengan manusia dan bangunan. Menurut para ahli akibat dari semakin padatnya Jakarta adalah provinsi tersebut mengalami penurunan tanah yang ekstrem. Tanah Jakarta disebut-sebut tenggelam sekitar 1 hinnga 15 cm tiap tahunnya.
Selain itu, penuh sesaknya Jakarta memberikan dampak buruk pada lingkungan dan kualitas hidup orang banyak. Karena masih banyaknya warga yang menggunakan air tanah, tanah di ibu kota sekarang menyebabkan penurunan permukaan tanah. Pembangunan gedung-gedung pencakar langit juga turut andil dalam menyebabkan masalah tersebut.
Alasan lain pemindahan ibu kota adalah faktor keamanan. Kalimantan tidak mengalami banyak bencana alam, terutama gempa dan letusan gunung berapi. Pulau Kalimantan tidak terletak di ring of fire atau jalur cincin api Pasifik.
WIKA Ikut Serta Dalam Proyek Pemindahan Ibu Kota
Seiring dengan semakin seriusnya pemerintah mengeksekusi rencana pemindahan ibu kota, perusahaan-perusahaan dalam negeri tertarik menggarap proyek untuk mendukung program tersebut. Salah satunya adalah perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (WIKA). Direktur Utama Ir. Tumiyana mengatakan bahwa WIKA serius dalam mendukung pemerintah memindahkan ibu kota ke pulau Kalimantan.
Direktur Utama Wijaya Karya lainnya yaitu Nariman Prasetyo mengatakan akan mengambil kesempatan terlibat dalam setiap proyek pemindahan ibu kota. Ia kemudian mengatakan bahwa WIKA mengincar kurang lebih 20% proyek APBN, mulai dari proyek hunian hingga pusat perniagaan.
WIKA akan mempersiapkan diri dari sisi finansial dan konstruksi. Saat ini WIKA sedang menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini diperkirakan akan menelan Rp 80 triliun. Selain itu, anak perusahaan WIKA, Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), ikut kebanjiran proyek.
Mengenal Wijaya Beton
Wijaya Karya Beton adalah perusahaan yang berkonsentrasi pada bisnis beton pracetak. Perusahaan plat merah dengan kode saham WTON ini mendapat banyak proyek dari PT PLN hingga PT Hutama Karya. Moncernya bisnis dan performa saham WTON akan sangat membantu kinerja keuangan WIKA dalam menyokong rencana pemindahan ibu kota.
Selain Indonesia ada beberapa negara lain yang pernah memindahkan ibu kotanya. India memindahkan ibu kotanya dari Kolkatta (dulu bernama Calcutta) ke New Delhi karena letaknya lebih strategis. Malaysia juga ikut memindahkan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya pada tahun 1999. Contoh yang agak berbeda adalah pemindahan ibu kota Brasil dari Rio de Janeiro ke Brasilia yang dinilai gagal karena justru memperlebar jurang kelas sosial di negara tersebut.
Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.