Ajaib.co.id – Pola Three Black Crows adalah salah satu pola candlestick yang mengisyaratkan perubahan tren harga dari bullish (naik) menjadi bearish (turun). Pola ini terdiri atas tiga candlestick bearish berwarna hitam atau merah secara berurutan, di mana harga penutupan setiap candle selalu lebih rendah dibandingkan candle sebelumnya.
Berikut ini tiga ciri-ciri pola Three Black Crows secara lebih terperinci.
- Harga baru saja mengalami kenaikan, tetapi kemudian terbentuk tiga candle bearish secara berturut-turut.
- Ketiga candle memiliki body yang cukup panjang dan sumbu yang sangat pendek atau bahkan tanpa sumbu sama sekali. Semakin panjang body, maka sinyal bearish semakin kuat.
- Harga penutupan candle kedua berada di bawah harga penutupan candle pertama, sedangkan harga penutupan candle ketiga berada di bawah harga penutupan candle kedua.
Tampilannya menyerupai formasi tiga batang candle pada bagian yang diarsir merah muda dalam gambar ilustrasi di bawah ini:
Pola candlestick merupakan sinyal berbasis grafik candlestick yang paling banyak digunakan dalam trading saham, forex, dan kripto. Sinyal beli/jual dapat disimpulkan dari pola-pola yang terdiri atas satu, dua, tiga, atau empat batang candle.
Semakin banyak candlestick yang membentuk suatu pola, semakin akuratlah sinyal yang ditampilkannya. Oleh karena itu, pola Three Black Crows tergolong sinyal trading dengan akurasi yang baik.
Contoh Three Black Crows di Bursa Saham
Pola candlestick yang terdiri atas tiga batang candle cukup jarang muncul dibandingkan pola-pola yang hanya terdiri dari satu atau dua candle. Namun, pola ini termasuk sering tampak pada grafik saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Salah satu contoh Three Black Crows baru terbentuk beberapa hari lalu pada saham Bank Jago (ARTO). Grafik periode harian (1D) di bawah ini, menunjukkan harga saham ARTO berupaya meningkat saat mendekati level Rp1200. Akan tetapi, harga justru jatuh beruntun lagi hingga terbentuk Three Black Crows. Sampai penutupan perdagangan bursa hari ini (18 Mei 2022), ARTO masih melanjutkan tren menurun.
Sampai kapan harga saham ARTO bakal turun terus? Kita tidak mungkin memprediksi secara akurat tanpa adanya katalis positif yang dapat mengatrol minat investor. Yang jelas, pola Three Black Crows telah terbentuk dan tren bearish akan berlangsung selama garis downtrend berlanjut.
Contoh Three Black Crows lain terdeteksi pada saham Bank Bukopin (BBKP). Pada periode bulanan (1M), pola tersebut terbentuk akibat penurunan harga selama Maret, April, dan Mei 2018. Harga saham BBKP kemudian jatuh lagi pada bulan Juni.
Para buyer berupaya mengangkat harga saham BBKP pada bulan Juli 2008, tetapi upaya rebound gagal. BBKP justru terbukti mengalami penurunan jangka panjang yang berlangsung hingga tahun 2020, dari kisaran Rp300 sampai Rp100 per lembar. Apabila trader sudah cut loss saat pola Three Black Crows muncul, ia dapat menghindari saham nyangkut.
Pola Three Black Crows yang terbentuk pada grafik berperiode waktu bulanan bersifat lebih signifikan daripada pola serupa yang muncul pada grafik berperiode lebih rendah (harian, mingguan, dst). Penurunan harga seusai terbentuknya Three Black Crows pada BBKP terlihat berlangsung sampai berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan, sedangkan pola serupa pada ARTO mungkin kelak hanya berlangsung selama beberapa hari.
Strategi Trading dengan Pola Three Black Crows
Trader saham di Indonesia umumnya mengincar cuan dari kenaikan harga saham. Mengingat pola Three Black Crows merupakan sinyal bearish, maka strategi trading-nya hanya satu: jangan beli saham yang grafiknya baru saja membentuk pola ini.
Bagaimana kalau sudah punya saham tersebut dalam portofolio? Apabila kamu sebelumnya membeli saham tersebut untuk trading jangka pendek, maka ada baiknya melakukan cut loss. Masalahnya, pola Three Black Crows menandakan penurunan yang akan terus berlanjut hingga waktu yang tidak kita ketahui.
Apabila kamu sebelumnya berniat mengoleksinya untuk jangka panjang, maka dapat membuat keputusan dengan langkah-langkah berikut:
- Periksa laporan keuangan dan berita-berita terbaru seputar saham tersebut. Selidiki apakah ada katalis tertentu yang mengakibatkan penurunan harga saham, kemudian perkirakan seberapa besar dampaknya bagi saham tersebut.
- Apabila saham tersebut masih cukup prospektif dan dapat memberikan dividen dalam jangka panjang, kamu bisa mulai merancang strategi untuk average down ketika harga sudah turun lagi ke level yang lebih rendah.
- Apabila prospek saham tersebut memburuk, pertimbangkan untuk cut loss.
Keuntungan Three Black Crows
Bak mitos burung gagak membawa kabar duka, pola Three Black Crows merupakan pertanda penurunan harga saham yang bisa jadi bencana bagi investor dan trader. Namun, keuntungannya juga ada.
Dengan mengenal pola ini, kita dapat menghindari saham-saham yang sedang mengalami bearish reversal alias “perubahan tren bullish menjadi bearish“. Kita menjadi tahu bahwa harga saham yang turun itu bukanlah tanda-tanda saham terdiskon yang siap diserok, melainkan tanda-tanda penurunan harga lebih lanjut.
Kamu dapat mengantisipasi kemunculan pola-pola seperti ini dengan memantau grafik candlestick saham layar penuh via profil masing-masing emiten pada aplikasi Ajaib. Apabila tampilan mobile kurang jelas, kamu juga bisa mengakses platform via website Ajaib pada laptop atau PC.