Banking

Bunga Bank adalah Kunci Saat Ekonomi Tak Menentu, Benarkah?

bunga bank adalah

Ajaib.co.id – Saat ekonomi tak menentu, ekonomi lesu, pasar modal rontok, coba cek produk perbankan. Memang, produk perbankan tak memberikan imbal hasil tinggi. Namun untuk saat ini, bunga bank adalah kunci.

Sejak awal 2020, ekonomi dalam dan luar negeri tak kunjung menunjukkan penguatannya. Tiga bulan pertama, hampir semua kegiatan ekonomi termasuk investasi melemah. Virus corona atau covid-19 tak hanya melemahkan sistem tubuh, ekonomi juga terdampak. Bagaimana menyiasatinya?

Catat dan Review Portofolio

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mereview portofolio. Produk investasi apa yang kamu punya? Saham? Obligasi? Punya cicilan seperti rumah atau KPR kah? Catat semua asetmu dan review.

Jika produk investasi sedang minus, sebaiknya jangan diutak-atik. Kalau dijual sekarang sama dengan merugi. Kamu mau rugi? Nah, kalau investasimu sudah memberikan hasil – jika dibandingkan ketika kamu membeli – tetapi nilai imbal hasil tidak seperti yang diharapkan, pilihannya ada dua.

Pertama, biarkan saja. Kamu betah menunggu sambil menunggu ekonomi stabil. Karena ketika ekonomi pulih, imbal hasil yang diberikan investasi bisa melambung tinggi. Kedua, jual. Dengan alasan kamu membutuhkan dana segar untuk biaya sekolah anak atau terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Mengajukan Keringanan Kredit

Belum lama ini, Presiden Joko Widodo memberikan relaksasi kredit yang telah diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Langkah tersebut diambil untuk mengurangi dampak ekonomi akibat covid-19. Jika kamu masuk kriteria yang disebutkan, ajukan keringanan kredit ke pihak atau lembaga non-bank.

Cek Pengeluaran

Cek pengeluaran dari awal hingga akhir bulan. Berapa banyak uang yang dihabiskan? Untuk keperluan apa saja? Bagaimana dengan pengeluaran bulan depan? Sebaiknya, jangan habiskan uangmu pada pengeluaran yang tak penting. Karena mau tak mau, kamu harus berhemat.

Menambah Dana Darurat

Dalam kondisi tak menentu seperti ini, sebaiknya tambah dana darurat. Jika kamu sudah memiliki dana simpanan, tambah lagi sekitar tiga bulan pengeluaran. Jika belum, sediakan enam bulan pengeluaran. Besarnya pengeluaran tergantung masing-masing orang.

Melakukan Hal Baru

Saat seperti ini, ada karyawan yang masih bekerja meski kerja di rumah. Tak sedikit karyawan yang dipaksa perusahaan untuk unpaid leave, karena perusahaan kehilangan pemasukan. Bahkan ada juga yang sementara menganggur karena tempat kerja mereka tak ada bahan baku, sehingga terpaksa tutup.

Bukan berarti kondisi ini bikin kamu duduk berpangku tangan. Jika memungkinkan lihat sekelilingmu dan lakukan hal baru. Lakukan movement untuk lingkungan sekitar atau komunitas. Memang, tak semua diukur dengan uang. Namun jangan tunda untuk melakukan hal baik. Lakukan hal baik dan sesuatu yang baik akan datang kepadamu.

Menyimpan Dana

Kalau dana investasi masih dipertahankan, saatnya memikirkan dana darurat yang bakal menopang hidupmu. Sebaiknya simpan dana tersebut di tempat yang aman atau minim risiko. Seperti rekening tabungan dan/atau deposito.

Saat ini, kedua produk perbankan tersebut dinilai cukup kuat terhadap guncangan ekonomi. Apalagi deposito, yang memberikan bunga lebih tinggi dibanding bunga tabungan. Berbicara mengenai bunga, bunga bank adalah imbalan yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah.

Dengan kata lain, bunga bank adalah imbal jasa atau kompensasi. Inilah asas kemanfaatan, di mana nasabah yang memiliki dana berlebih menyimpannya di bank dan nasabah yang membutuhkan dana akan meminjam kepada bank.

Bank adalah pihak pengelola dana tersebut. Oleh karena itu, bank akan membebankan bunga bank kepada nasabah yang meminjam dana, serta memberikan imbalan kepada nasabah yang menabung dan mempercayakan dananya dikelola oleh pihak bank.

Suku bunga diatur oleh bank sentral. Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) yang mengatur suku bunga acuan, suku bunga simpanan (deposit facility), serta suku bunga pinjaman (lending facility). Ketika ekonomi stabil maupun melemah, BI dapat mengubah suku bunga tersebut. Keputusan BI tentang suku bunga akan diikuti oleh bank dalam memberlakukan bunga bank.

Di dunia perbankan, bunga bank adalah fasilitas yang menarik nasabah untuk menanamkan dananya di bank. Salah satu produk perbankan yang bisa dijadikan investasi adalah deposito. Memang, saat ekonomi stabil, bunga bank tidak setinggi imbal hasil obligasi atau saham. Namun bunga bank adalah kunci saat ekonomi melemah terutama pada produk deposito.

Berdasarkan laporan Kontan.co.id (01/04/2020), data yang dihimpun dari Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia mencatatkan bahwa bunga deposito tertinggi adalah 6 persen.

Bank yang memberikan bunga tersebut adalah Bank ICBC Indonesia dan Bank Tabungan Negara (BTN) untuk tenor satu bulan; Bank Mandiri dan BTN untuk tenor tiga bulan; dan Bank DBS untuk tenor 12 bulan.

Deposito dinilai menjadi tempat yang aman untuk menyimpan dana di tengah ekonomi melemah. Namun ada instrumen lain, yang bisa kamu jadikan referensi. Di antaranya obligasi, logam mulia, dan reksa dana.

Obligasi merupakan surat utang uang dapat diperjualbelikan. Tahun ini, pemerintah telah menjadwalkan enam obligasi. Mereka adalah SBR009 (19/02), SR012 (26/03), SBR010 (15/07), ST007 (30/09), ORI017 (28/10), dan ST008 (19/11). Kupon yang diberikan SBR009 dan SR012 adalah 6,3 per tahun.

Logam mulia atau emas dapat dijadikan investasi. Emas merupakan komoditas yang kerap disebut safe haven. Alasannya nilainya akan bertahan atau meningkat saat kondisi pasar lesu. Kalau ingin membeli emas, cek historis harganya. Apakah harga terlalu tinggi dan sesuai tujuan investasimu atau tidak.

Reksa dana adalah wadah yang menghimpun dana dari investor yang tidak memiliki waktu atau keahlian dalam menghitung risiko pasar. Produk reksa dana pun banyak, kamu bisa memilihnya berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi. Seperti reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan campuran. Bingung memilih yang mana? Langsung cek dan belajar reksa dana di Ajaib.

Bacaan menarik lainnya:

Dendawijaya, Lukman. (2005). Manajemen Perbankan , Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Bogor: Ghalia Indonesia

Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang.

Artikel Terkait