Saham

BIPI Saham: PT Benakat Integra Tbk, yang Kini Berganti Nama

bipi saham

Ajaib.co.id – PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk, merupakan salah satu perusahaan tambang yang ikut meramaikan bursa saham di Indonesia. Perusahaan yang memiliki emiten berkode BIPI saham ini sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 11 Februari 2010 silam.

Mungkin bagi kalian semua yang membaca artikel ini, tentu bertanya-tanya dan pasti merasa aneh. Kenapa PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk, memiliki kode emiten saham BIPI? Sebenarnya, nama perusahaan yang dikenal saat ini, yaitu PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk, merupakan nama perusahaan yang baru di mana sebelumnya bernama PT Benakat Integra Tbk dan PT Benakat Petroleum Tbk.

Barulah pada 15 Oktober 2018, PT Benakat Integra Tbk resmi mengubah namanya menjadi PT Astrindo Nusantara Infrastruktur. Pergantian nama ini sudah mendapat persetujuan dari para pemegang saham di BIPI kala itu, di mana berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Oleh karena itu, walaupun sudah berubah identitas perusahaan namun untuk kode emiten sahamnya tetap tidak berubah sesuai dengan nama perusahaan yang telah didaftarkan di BEI saat melakukan IPO. Kala itu, BIPI melepas sahamnya ke publik sebanyak 11,5 miliar saham (38,24%) dengan harga saham perdana senilai Rp140/saham. Dana yang berhasil dikumpulkan oleh BIPI saat itu mencapai Rp1,61 triliun.

Sepanjang partisipasi BIPI di bursa saham, tercatat perusahaan tambang ini pernah satu kali memberikan dividen bagi para pemegang sahamnya di tahun 2013 silam senilai Rp1 per saham.

Harga Saham BIPI Hari Ini

Saham BIPI saat ini senilai Rp50 per lembarnya pada (28/2/2020), posisi harga saham BIPI tidak mengalami perubahan sama sekali sejak 3 Juli 2019, tercatat mengalami peningkatan yang drastis hingga 34% dan menyentuh angka Rp71,40 per sahamnya.

Namun setelah mencatatkan kenaikan yang drastis pada awal-awal bulan Juli 2019, saham BIPI semakin lesuh saja dan stagnan di posisi Rp50 per lembar hingga saat ini.

Aktivitas Bisnis BIPI

BIPI memiliki tiga unit bisnis yang menunjang aktivitas perusahaannya, yaitu:

  • PT Mitratama Perkasa ( MP )
  • PT Nusa Tambang Pratama ( NTP )
  • PT. Putra Hulu Lematang ( PHL )

Perusahaan-perusahaan tersebut di atas bergerak di bidang pertambangan batu bara sebagai anak perusahaan dari PT Astrindo Nusantara Manufaktur Tbk (BIPI). Sebut saja beberapa pelabuhan batu bara milik BIPI seperti Asam-asam, Lubuk Tutup, dan West Mulia. Bukan hanya itu saja, BIPI juga memiliki anak perusahaan lainnya seperti PT BSS Raya, PT Batu Bara Sumatera Selatan, dll.

Strategi BIPI di 2020

Di tahun 2020, BIPI memprediksi tahun ini pertumbuhan pendapatannya bisa mencapai 8-15%. Target pertumbuhan pendapatan 2020 ini bisa saja terealisasikan, asalkan adanya peningkatan penanganan hasil produksi batu bara di pelabuhan yang dikelola oleh pihak perusahaan. Mengapa? Sebab, salah satu pendapatan terbesar BIPI berasal dari jasa sewa pelabuhan.

Seperti diketahui BIPI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi terintegrasi, di mana pembangunan infrastruktur atau akses keluar atau masuk batu bara menjadi kuncinya. Oleh karenanya, BIPI mendorong percepatan pembangunan pelabuhan untuk batu bara di sejumlah daerah seperti Banyu Asin dan Sumatera Selatan. Di mana, kontruksi bangunan di sana sudah rampung.

Selain itu, BIPI juga harus membuat proyek rel kereta api sebagai akses untuk mengangkut batu bara menuju pelabuhan. Sebab, proses pengangkutan batu bara yang dikelola oleh BIPI tidak boleh melalui jalur lintas provinsi.

Dikutip dari Kontan, setidaknya BIPI membutuhkan anggaran hingga Rp26 miliar untuk merampungkan proyek tersebut. Bahkan tahun 2020, BIPI direncanakan akan mengembangkan skala bisnisnya pada bidang pembangkit listrik, pelabuhan batu bara, hingga penambahan alat pertambangan dan pengembangan infrastruktur.

Skala bisnis yang disasar oleh BIPI banyak berada di Kalimantan, tetapi ini baru saja sebagai pembahasan tahap awal karena perlu adanya studi lebih lanjut lagi terkait rencana proyek yang ingin dibangun nanti.

Untuk merealisasikan rencana-rencana pembangunan proyek tersebut, BIPI setidaknya membutuhkan dana belanja hingga $200 juta. Anggaran ini bisa bersumber dari aksi korporasi melalui pendanaan pihak ketiga.

BIPI Saham Adalah Bayi Raksasa yang Tertidur

Adanya anggapan yang menyebut bahwa BIPI merupakan bayi raksasa yang tertidur, hal ini bisa kita garis bawahi dengan melihat skala bisnis dari BIPI itu sendiri yang bergerak di bidang energi terintegrasi, produksi minyak mentah, dan lain sebagainya.

Namun, pada 2019 lalu ketika harga minyak mentah tidak menentu, BIPI meninggalkan sektor migas tersebut, Namun, berkat adanya virus corona, harga batu bara mengalami peningkatan di bulan Februari 2020 mencapai $66,89 per ton. Harga batu bara per ton mengalami kenaikan dibanding Januari 2020 $65,93 per ton. Namun, harga batu bara per ton diyakini tidak akan terlalu jauh dibanding harga batu bara di 2019 lalu, yaitu berkisar $70 – $90 per ton. Hal ini masih disebabkan oleh faktor permintaan dan penawaran, di mana saat ini Indonesia masih oversupply atau jumlah penawaran lebih tinggi dibanding permintaan, ini membuat harga batu bara di 2020 tidak begitu berbeda jauh dengan 2019.

Tentu sangat mengherankan bukan, sebagai salah satu perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, saham BIPI tetap berada di posisi Rp50 per saham hingga saat ini, inilah mengapa saham BIPI sering disebut sebagai bayi raksasa yang sedang tertidur.

Bagi kamu yang berminat untuk membeli dan memiliki saham-saham terbaik lainnya selain saham BIPI, kamu bisa mencarinya di produk-produk reksa dana terbaik yang ditawarkan oleh platform Ajaib melalui aplikasi ataupun website. Kamu bisa mencari saham-saham terbaik di aplikasi atau website Ajaib dengan mudah tanpa harus menganalisa ratusan opsi. Sebab, produk-produk reksa dana yang ditawarkan di Ajaib, dikelola oleh Manajer Investasi (MI) yang sudah sangat berpengalaman dan kamu tidak perlu takut berinvestasi bersama Ajaib. Sebab, ketika kamu berinvestasi pada produk reksa dana, jenis investasi ini memang sangat cocok bagi kamu yang masih bingung bagaimana cara aman untuk berinvestasi pertama kalinya di pasar modal.

Bacaan menarik lainnya:

Giles et. al. (2003). Managing Collective Investment Funds. England : John Wiley & Sons Ltd


Ajaib merupakan aplikasi investasi reksa dana online yang telah mendapat izin dari OJK, dan didukung oleh SoftBank. Investasi reksa dana bisa memiliki tingkat pengembalian hingga berkali-kali lipat dibanding dengan tabungan bank, dan merupakan instrumen investasi yang tepat bagi pemula. Bebas setor-tarik kapan saja, Ajaib memungkinkan penggunanya untuk berinvestasi sesuai dengan tujuan finansial mereka. Download Ajaib sekarang

Artikel Terkait